Secret Mission for Love - 1

10.5K 537 14
                                    

Cerita Aron memang aku tarik buat di edit. Jadi baca selagi belum end, karena bakal aku hapus sebagian setelah end. 😁🙏🙏🙏

Selamat Membaca
🍄🍄🍄

Rintik hujan yang turun membasahi bumi, biasanya membuat sebagian besar orang berlarian menghindar karena enggan basah. Tak jarang rahmat Tuhan yang satu itu membuat sebagian orang mengumpat sebal karena membuat aktivitas mereka menjadi terbatas. Tapi itu tak berlaku pada seorang wanita berpakaian serba hitam yang tengah bersimpuh di depan sebuah gundukan tanah yang terlihat masih baru.

Wanita itu justru berharap hujan segera turun dengan deras. Bukan hanya sekedar rintik-rintik kecil saja seperti ini. Baginya hujan adalah pelindungnya untuk saat ini. Pelindung untuk menyamarkan air yang sejak tadi mengalir dari sudut matanya. Air mata yang menandakan betapa besar luka dan kehilangan yang tengah dirasakannya kini.
Wanita yang tengah menangis tergugu di tengah pemakaman itu bernama Inara Lova Paradisa. Nara begitu dia biasa dipanggil oleh keluarganya, adalah wanita muda berumur 24 tahun yang harus mengalami kehilangan besar diusianya yang bahkan belum genap seperempat abad.

Nara merasa hidupnya benar-benar hancur dan tak memiliki tujuan, ketika poros dan cahaya hidupnya pergi untuk selamanya. Sejak tadi mulut Nara terkunci rapat tidak bisa berkata apa-apa, hanya air mata yang tidak berhenti mengalir dari mata indahnya yang bisa mewakili semua luka yang tengah dirasakannya.

Orang yang berarti dalam hidupnya pergi meninggalkannya begitu saja tanpa pamit. Meninggalkan begitu banyak kenangan indah yang hanya bisa di kenang tanpa bisa di ulang.
Nara masih bersimpuh di depan gundukan tanah merah yang membungkus nyaman tubuh belahan jiwanya. Suamiku. Tangisnya semakin deras ketika berkali-kali mencoba membaca nama dalam nisan yang ada didepannya, "Mahendra Adyaksa bin Ahmad Dhani Adyaksa". Berapa kalipun dia mencoba membacanya, tulisan itu tidak pernah berubah sama sekali. Nara rasanya seperti bermimpi buruk, tidak percaya kalau suaminya telah meninggalkannya dengan begitu mendadak.

Nara memukul-mukul dadanya yang terasa sesak berharap dia tidak merasakan sakit dan segera bangun dari tidurnya, namun ketika merasakan rasa sakit karena pukulannya sendiri, hal itu membuat Nara yakin jika ini semua bukan mimpi.

Nara merasa baru sebentar mereka berdua menikmati indahnya berumah tangga, setelah sekian lama suaminya yang bernama Hendra itu  meyakinkannya agar mau menikah. Nara tidak tahu apa yang telah Tuhan gariskan pada hidupnya, sehingga memberikan sebuah takdir yang sangat menyakitkan untuk di jalaninya.

Rasa sesal menyeruak kedalam hati Nara karena tidak menerima pinangan Hendra dari lama. Mungkin andaikan dulu dia tidak membuang-buang waktu dengan alasan belum siap terikat dan terjebak dalam masa lalu kelamnya, pasti banyak kenangan-kenangan indah yang sudah mereka lalui bersama.

Penyesalan memang selalu datang terlambat. Yang menjadi penyesalan terbesar Nara adalah, bahkan sampai akhir hayat suaminya dirinya belum pernah mengucapkan kata sayang apalagi cinta. Padahal satu kata itu adalah kata yang sangat dinantikan Hendra sejak dulu.

Nara tahu dirinya dan Hendra memang dijodohkan, tapi suaminya itu benar-benar tulus mencintainya dan menerimanya apa adanya. Walaupun Nara memiliki banyak kekurangan dan masa lalu yang kelam.

Sekarang Nara menjadi sering berandai-andai, andai dirinya dulu lebih cepat menikah dengan Hendra. Andai dirinya pernah mengucapkan cinta pada suaminya meskipun cuma satu kali. Andai malam itu dirinya melarang Hendra pergi, mungkin semua kejadian menyakitkan ini tidak akan terjadi. Tapi semua kalimat andai yang diucapkan Nara tidak berarti lagi sekarang, karena nyatanya Tuhan telah menggariskan takdir yang begitu menyakitkan untuk dia jalani.

"Sudah nak, ikhlaskan suami mu." Tutur suara bernada serak namun lembut dari belakang punggung Nara. Suara ibu mertuanya yang sejak tadi setia menemani dan memayunginya agar tidak terkena air hujan. Nara akhirnya menoleh kesamping, menatap mata teduh wanita paruh baya yang juga terlihat bengkak dan merah akibat terlalu banyak menangis. Nara hanya diam karena pandangannya mulai mengabur lagi tertutup air mata.

Rajata Series 1 : Secret Mission for Love (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang