Amanda keluar terlebih dahulu sedangkan Farrel menyesaikan pembayarannya. Amanda berusaha agar teman temannya tidak melihat nya. Keberuntungan perpihak kepada Amanda kali ini dia berhasil keluar tanpa bepapasan dengan mereka.
Tampaknya Nisya dan Indira asyik bermain ponsel. Tetapi tidak dengan Farrel
"Loh, Farrel ngaapin li disini?" Tanya Nisya
"Eeee gue makan lah ini kan umum nggak boleh gitu gue disini?"
"Ya boleh aja sih, tapi lo kan jarang ke kaffe gini apali sendiri" ujar Indira nampak curiga.
"Tadi sama bang Daffa tapi dia duluan ya biasa lah omongin basket" bohong Farrel.
"Oh, yaudah kita masuk dulu ya" Farrel mengangguki perktaan Nisya.
"Aduh gini amat hidup gue mau pacaran aja harus diem diem tapi seru sih" guman Farrel.
Farrel menaiki motornya dan segera menyusul Amanda yang nampak seperti detektif yang sedang menyamar.
"Lagi nyamar ya neng?" Kekeh Farrel
"Ih apaan sih rel, kamu tau nggak kalau tadi tu jantung aku kayak mau copot serem sih lebih serem dari soal matematika" kekeh Amanda.
"Yaudah yuk pulang, keburu mereka liat bahayanya nanti"
Amanda menaiki motor Farrel dan mereka pun segera bergegas pergi dari tempat tersebut.
"Rel, apa hubungan kita harus begini? Aku capek kayak gini terus, bgerasa hidup tu harus hati hati banget" ujar Amanda ketika mereka sampai di taman komplek.
"Kan kamu sendiri yang bilang, kamu bakal biarin mereka tau dengan sendirinya. Manda bukanya aku nggak siap. Tapi Nico juga punya kenangan tersendiri akupun nggak tau bakal gimana kalau dia tau itu" jawab Farrel menyakinkan Amanda.
"Iya sih rel, cuma aku takut aja kita gini trus ngerasa bebas kayak kejadian kemarin kita jadi ngebesarin ego kita masing masing kan. Aku cuma takut kita kalah sama ego kita gimanapun juga mereka nggak tau kalau kita udah terikat" Farrel memegang pundak Amanda.
"Dengerin aku, aku nggak akan ngebiarin siapapun bikin kamu sedih. Masalah yang kemarin itu karena ego kita. Balik lagi ke kita gimana caranya kita bisa ngendaliin ego kita. Kamu memegang pengaruh dalam egomu sendiri" ujar Farrel.
"Udah lah, lagian aku nggak mau berantem lagi kita juga baru baikan" jawab Amanda.
"Pokonya apapun yang terjadi aku bakal ngelindungin kamu meski itu dari sahabat aku sendiri"
"Oiya rel, soal rencana sama Putra gimana? Gue jadi pura pura?" Tanya Amanda
"Kenapa?"
"Kenapa? Kenapa apanya?" Bingung Amanda
"Gue elo?"
"Rel, biarin gue nyaman kayak ginj dulu ya" pinta Amanda.
"Yaudah, gausah permasalahin lagi. Oiya soal Putra tetep jalan, mulai besuk lo berangkat sama Putra ya. Gue tetep bakal jaga lo dari jauh"
"Yaudah, pulang yukk udah ngantyk gue" ajak Amanda
Mereka berdua pun pulang meninggalkan taman konplek yang tidak jauh dari tumah Amanda.
———
"Pokoknya nanti pas istirahat lo samperin gue di kantin awas aja lo nggak nepatin janji gajadi gue beliin lo sepatu inceran lo"
Pagi nya Amanda sudah bersiap berangkat dengan Putra. Dan seperti janjinya kemarin Farrel mengikuti Amanda dan Putra dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafarrel (On Going)
Teen FictionCerita tentang Amanda Rasyid seorang gadis cantik sang kapten basket putri SMA MANDALA yang harus menjalin hubungan backstreetnya dengan Farrel Anggara seorang kapten basket putra SMA MANDALA. Kenapa mereka harus backsreet? Langsung aja baca. Akanka...