Chapter 9

49 12 10
                                    

"Tapi pak-" ucap Nathan belum selesai yang sudah dipotong oleh perempuan paruh baya yang baru datang di pintu ruang drama.

"Ibu setuju dengan ide Daniel ngawur itu, tapi kalian ngga harus pura pura pacaran, hanya saling mengenal lebih dekat itu sudah cukup" potong Bu Sari

"Lagian juga Marsha dan Chandra harus ikut pemilihan cak dan yuk DKI Jakarta mewakili SMA PANDAWA, sehingga mengharuskan mereka selalu bersama, dan lama kelamaan akan dekat" tambah Bu Sari panjang lebar

"Kok tiba-tiba dipilih sih bu? Bukannya kemarin katanya harus ikut seleksi dulu?" Tanya Marsha heran

"Seleksi nya udah berjalan sejak seminggu yang lalu, tanpa kalian sadari, tim kesiswaan udah mengamati tingkah laku kalian semua sehingga mereka bisa memilih Chandra dan Marsha, meski Chandra ngga terlalu menguasai akademik tapi bakatnya sangat bagus, sedangkan Marsha lebih unggul di akademik namun bakat nya juga mendukung, apalagi visual mereka cocok, lagian orang tua kalian juga sudah menyetujui nya" jelas Bu Sari panjang lebar

"Bu, bisa diganti ngga? Masak aku si? Ga cocok buat perwakilan sekolah" kata Marsha mencoba membebaskan diri

"Apalagi aku, jalan aja udah jelas ga cocok buat perwakilan sekolah" Chandra juga mencoba membebaskan diri nya

"Kalian ini bacot banget si entar juga di ajarin, kalian kan sama-sama rajin pasti kalian bisa kok" kata Daffa

"Bener tuh kata Daffa, perwakilan sekolah juga bukan hanya kalian berdua, tetapi Bella dan Daffa juga, jadi ada temannya lah" kata Bu Sari

"Lah Bu, si Bella sama Daffa kan emang pacaran, ga pakek acara Deket Deket in diri juga udah saling suka" ketus Marsha

"Kata siapa woy, gue dulu juga ga cinta sama Bella, tapi gara gara sering lomba bareng jadi nyaman gitu" kata Daffa

"Udah lah, kalian tuh pura pura pacaran aja, itu ide dan solusi yang bagus kok" kata Daniel ngawur untuk kesekian kalinya

"Apaan sih tuyul milenium, jangan dipaksa, biar mereka Deket dengan sendirinya entar juga mereka saling membutuhkan dan akan saling melengkapi" kata Bella bijak

"LO NGOMONG APA BARUSAN??? ENAK BENER LO NGATAIN GUE!! DASAR TELOR DADAR!!" Daniel tak terima

"Tuyul milenium! Kenapa ha?" ucap Bella santai dengan penekanan di setiap kata

"Udah deh kok malah kalian sih yang bertengkar, Oh iya Bella kamu dipindahkan ke kelas 10 ipa 2 ya" Kata Bu Sari

"Weh kita sekelas lagi donk" Marsha senang sahabat SMP nya kembali sekelas dengannya

"Kita bisa bareng lagi kayak dulu" kata Tania merangkul Bella

"Udah ya, Chandra,Daffa, Marsha, dan Bella, mulai besok kalian nggak ikut pelajaran selama seminggu untuk pelatihan cak dan yuk, ibu kembali ke ruang guru dulu" Ucap Bu Sari meninggalkan ruang drama

Mereka lanjut latihan drama dengan baik, meski mengintip teks sedikit. Setelah latihan drama Marsha menunggu di taman belakang sekolah dekat kolam renang ditemani Tania dan Bella. Marsha mulai berlatih vokal lagi agar semakin matang ketika ditampilkan di seleksi band yang berharga ini. Marsha memilih atasan kaos hitam tanpa lengan dengan rompi putih berbulu lengan panjang dan bawahan celana jeans pendek. Walaupun kostum ngga dinilai di seleksi band, tapi bagi Marsha dimana pun dia berada harus tetap jaga fashion nya karena bagaimanapun yang dilihat orang pertama kali adalah penampilan, jadi apa salahnya jika Marsha memperhatikan fashionnya.

"Sha, udah lah sini duduk dulu, ga capek apa? Suara Lo udah bagus kok" kata Bella

"Ngga bisa bel, Lo tau kan saingan gue berat" ucap Marsha meminum air dari botol nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MYSTERIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang