Latihan 1

47 9 2
                                    

Dira mengendarai mobilnya, ia melewati jalan yang cukup jauh untuk sampai ke rumah Dista. Agar ia terlihat seperti benar-benar ke bengkel.

Tetapi, tiba-tiba saja mobil Dira berhenti sendiri. Dan jalan yang dilewatinya cukup sepi, sehingga susah untuk meminta bantuan kepada orang lain.

Dira mencoba menelpon Dista.

"Halo Dir, udah selesai dari bengkel? Kenapa nelpon?" Tanya Dista setelah panggilan masuk.

"Ini Ta, mobil gue mogok di jalan, belum sempat ke bengkel."
"Hah? Yaudah sekarang lo shareloc aja ya, ntar gue suruh Dirga buat jemput lo."

"Makasih Ta, gue gak tau lagi harus bilang apa."
"Sans." Jawab Dista, setelah itu Dira mematikan telpon nya.

Dira memasuki mobilnya, ia menunggu kedatangan Dirga untuk menjemput nya.

"Gue mimpi kah?" Tanya Dira kepada dirinya sendiri.

Tak lama, Dirga datang dengan wajah dinginnya.

Dengan antusias, Dira menaiki motor Dirga dan langsung melingkarkan tangannya ke pinggang cowok itu.

"Ayo Dir, jalan." Ucap Dira.
"Bisa gak sih, lo jangan ngerepotin gue!" Bentak Dirga membuat Dira terkejut.

"Dan ini apa? Jangan pegang-pegang gue." Dirga melepaskan tangan Dira dari pinggangnya.

"Tapi kalo gue jatoh gimana Dir?" Tanya Dira.
"Urusannya sama gue?" Tanya Dirga balik."

Dira terdiam.

Dirga langsung melajukan motornya, membuat Dira yang terkejut akan hal itu sontak memeluk Dirga.

Dira melepas kembali pelukannya "Sorry."

Setelah kurang lebih 15 menit mereka di perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai di rumah Dista.

"Assalamualaikum." Salam Dirga dan Dira ketika masuk ke dalam rumah Dista.

"Waalaikumsalam." Jawab sang pemilik rumah dan cowok di sebelahnya, Defran.

"Dira, lo gapapa kan?" Tanya Dista.
Dira menggeleng.

"Oh iya, nanti mobil lo biar gue tang urus." kata Dista.
"Oke."

Setelah itu mereka berdua mengambil minuman serta beberapa cemilan di dapur. Sedangkan Dirga dan Defran berada di gazebo belakang rumah, mereka sedang sedikit latihan.

"Dir, lo suka sama temennya Dista?" tanya Defran.

Dirga menoleh dengan wajah kaget "Enggak lah, gila lo."
"Siapa tau aja gitu, biar Dista bisa sama gue." Ucap Defran.

"Sinting ni anak." kata Dirga.
"Ni bocah ngegas mulu, pas kecil dikasi makan gas kali ya." batin Defran bergidik ngeri menatap Dirga.

"Apa lo liat-liat! Gue tau gue ganteng." Ucap Dirga membuat Defran ingin muntah.

Beberapa menit kemudian, Dista dan Dira sudah datang membawa minuman dan cemilan.

"Nih diminum dulu airnya." Ucap Dista kepada Dirga dan Defran.

"Udah yok mulai." Ajak Defran.
"Bentar-bentar, kalian mau nyanyi lagu apa?" Tanya Dira.

"Tanpa tergesa - Juicy Luicy." Jawab Dirga.

"Oke, gue hitung sampe tiga mulai ya." Ucap Dista.

Dirga segera memangku gitar kesayangannya.

"1..2..3.." Ucap Dista.

"Kok gue kaya pernah liat gitarnya Dirga, tapi dimana ya?" batin Dista.

Dirga memetik gitarnya dengan lembut sehingga membuat nada yang mengalun indah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang