11 Y E A R

3.6K 395 19
                                    

•••

Melahirkan itu adalah kodrat wanita yang tak bisa di ganggu gugat. Tuhan berbaik hati untuk membiarkan wanita-wanita beruntung di muka bumi ini supaya bisa merasakan sakit dan nikmatnya dari sebuah melahirkan. Itulah salah satu kodrat seorang wanita. Makhluk Tuhan yang juga paling dimuliakan.

Dan di detik ini, Sakura tengah merasakan bagaimana rasa sakit dan nikmatnya dari sebuah melahirkan. Ia terus mengejan kuat untuk membantu para medis mengeluarkan bayi yang selama sembilan bulan ini telah bersemayam di rahimnya. Rasa sakit dan nyeri seolah berkumpul di tubuhnya dan seperti menyerangnya tanpa ampun.

Diliriknya sekilas suaminya yang setia menemaninya dan menguatkannya selama proses bersalin. Pria itu membebaskan tangannya supaya dapat ia cengkram kuat-kuat. Kecupan-kecupan yang sesekali diberikan diwajah ayunya yang banjir akan peluh itu seolah menjadi penyemangatnya di tengah perjuangan bersalin ini.

Namun ketika suara tangisan lantang khas bayi yang terdengar indah di telinganya, membuat rasa sakit dan nyeri yang sempat dirasakannya itu seketika menghilang, berganti dengan rasa bahagia dan lega.

Dengan lemas Sakura berusaha memandang buah hatinya yang baru saja terlahir dan bersiap untuk dibawa supaya dibersihkan lebih dulu. Hingga kemudian pandangannya jatuh pada suaminya yang tersenyum bahagia dan bangga memandanginya, bahkan suaminya itu sampai meneteskan air mata.

Sakura memejamkan kedua matanya yang sudah basah oleh air matanya yang juga ikut mengalir kala suaminya itu mengecup lama keningnya.

"Kau tahu? Kau tadi sungguh hebat. Terimakasih, Sakura. Terimakasih..." gumam Sasuke membelai kedua belah pipi istrinya. Wanita itu hanya bisa tersenyum dan mengangguk lemas menanggapinya.

.
.
.

Bayi itu laki-laki tampan, terlahir dalam kondisi sehat dan lengkap. Dalam dekapan Sakura, buah hatinya itu nampak membuka mata bulatnya dan memandanginya. Nampak begitu menggemaskan.

Fisiknya lebih mendominan Sasuke. Rambutnya berwarna hitam dan kedua bola matanya yang juga senada. Hanya saja bentuk wajah dan beberapa bagian-bagiannya persis dengan Sakura. Perpaduan yang sungguh serasi.

"Sudah menyiapkan nama?" tanya Sakura pada suaminya yang sedari tadi berada di sisinya dan membelai lembut pipi kiri putranya.

Sasuke mengangguk. "Sasura... Uchiha Sasura. Menurutmu bagaimana?" tanya Sasuke.

Sakura tersenyum. "Itu indah." sahutnya, membuat Sasuke ikut tersenyum.

"Kau ingin mencoba menggendongnya?" tawar Sakura.

Sasuke nampak terdiam sejenak seraya memandangi putranya yang masih membuka matanya dan begitu anteng di gendongan istrinya. Sebenarnya ada keinginannya juga untuk menggendong buah hatinya itu, namun ia merasa cukup takut.

"Sebanarnya aku ingin. Hanya saja aku merasa cukup takut. Bagaimana jika aku malah tak sengaja menjatuhkannya?" jawabnya.

Sakura terkekeh pelan mendengarnya. Kemudian wanita itu menggeleng. "Jangan takut. Kau tak akan menjatuhkannya. Aku juga akan ikut memegangi sampai kau terbiasa. Ini, gendonglah." tutur Sakura seraya menyerahkan tubuh mungil Sasura ke pada Sasuke.

Sakura memegangi lengan suaminya yang sedang menggendong Sasura. Gerakan menggendong Sasuke masih nampak kaku dan agak ragu. Dan setelah merasa jika suaminya itu sudah cukup terbiasa, wanita itu akhirnya mulai melepaskan pegangannya.

Sasuke memandang lembut sosok putra kecilnya yang kini berada di gendongannya.

Ia tahu, Sasura terlahir karena kesalahan yang dilakukannya. Tapi bukan berarti Sasura adalah anak. Sasura bukanlah anak haram. Dan tak ada yang namanya anak haram di dunia ini. Anak adalah anugerah membahagiakan yang Tuhan titipkan kepada orang-orang beruntung yang telah Ia percayai untuk merawat dan mendidiknya dengan baik dan benar, lalu, mengapa harus disebut dengan anak haram meski terlahir dari sebuah kesalahan?

Uchiha Sasura adalah anaknya dan Sakura. Buah hati mereka. Kebahagiaan terbaru mereka. Kesayangan mereka.

Sasuke semakin memperlebar senyumnya, kala putranya itu tiba-tiba saja tersenyum lucu khas bayi seraya memandanginya dengan mata hitam bulatnya itu. Lalu ditatapnya sang istri yang nampak tersenyum hangat karena interaksinya dengan buah hati mereka, lalu pria itu menundukkan kepalanya kearah Sakura.

Dan memberikan kecupan panjang di kening wanita itu. Membuat Sakura memejamkan kedua matanya dan tersenyum lembut merasakan hangatnya kecupan itu.

"Terimakasih... Terimakasih... Terimakasih, Sakura..." gumamnya berkali-kali.

TBC

Thx for 1k+ vote!😍💕😘

Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tingkatkan voment kalian ya, biar cepet di next lagi. Sorry for Typo. Arigato.

09-04-2020

@uchiharizkia

1 YEAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang