***
"dah yuk!", ucap Dea semangat. Ara, Kia, dan Naysa mengangguk semangat.
Seperti janji Dea tempo hari, ia akan mengajak Ara apabila Dead an dua sahabatnya akan ngumpul. Kali ini tujuan mereka adalah rumah Kia.
Mengingat Ara yang tidak mengenakan jelbab, sepertinya agak tabu bila mengajak Ara kerumah Naysa, karna disana akan banyak ustad dan ustadzah yang akan mereka jumpai, karna rumah Naysa dekat dengan pusat pengajian pondok.
Mereka bergegas masuk kemobil, dan mulai melaju meninggalkan kawasan sekolah.
Sebelum pulang sekolah tadi, Kia sudah menelpon abangnya dan pembantu yang ada dirumah bahwa dia akan membawa temannya kerumah.
"Nay, kamu udah kabarin orang rumah belum kalau kamu mau kerumah aku", Tanya Kia mengingatkan.
"udah dong. Nanti aku dijemput abi", jawab Naysa sambil mengacungkan jempol nya.
"kamu Ra?", Ara menatap Kia. "nanti aku dijempuy bokap. Tenang aja", jawab Ara snatai. Kia tak menanyakan pada Dea lagi. Karna supir keluarga Dealah yang mengantarkan mereka sekarang.
"eh, kita beli cmilan dulu ya. Laper nih", ucap Dea sambil memegang perutnya.
Semuanya bersorak setuju.
***
"Ra, cobain yang ini deh", Kia mengangkat sebuah baju berwarna hitam polos
"yang ini jelbab bagus Ra", tunjuk Naysa
"ini roknya cocok", ucap Dea semangat.
Kia menatap rok yang ditunjukkan Dea,"kok kotak-kotak gitu, norak ih" ucap Naysa cemberut.
"ga ih, kan dicobain dulu", jawab Kia mengingatkan.
"ahh, kalian apa sih, gausah repot-repot deh", tolak Ara yang merasa tak nyaman dengan perlakuan mereka atasnya. bukan dalam artian negative, namun mereka terlalu baik kepadanya, padahal mereka baru-baru dekat beberapa hari lalu.
"udah, gak papa. Pakek aja dulu. Sana- sana. Ganti baju",usir Kia sambil menyerahkan baju beserta rok yang dipilih mereka barusan. Karna ini rumah Kia, otomatis baju yang mereka pilih adalah baju Kia.
Setelah berganti pakaian, Ara keluar dari sana. Dea, Naysa, dan Kia menatap Ara. Lalu mereka mengangguk, "kece!", ucap mereka serentak.
"yaudah sini, sekarang hijab nya", ucap Kia menyuruh Ara mendekat.
Mereka mulai memasangkan hijab kepada Ara. Tak lama kemudian, semua selesai.
Ara berdiri dihadapan mereka, "perfect!", seru mereka sempurna.
*anggap aja Ara lagi di depan cermin ya 😁
Ara menatap pantulan dirinya dicermin. "cantik jug ague kalau berhijab gini", ucap Ara yang tak menyangka tampangnya akan seperti ini bila berhijab.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARADOX
روحانيات[CERITA SELESAI] ✔️ Adakalanya perasaan itu salah memilih tempat berlabuh. padahal perjalanan cinta masih jauh. Namun, ia telah lebih dulu berhenti. serasa terapung ditengah lautan, dengan keadaan hilang daratan. panggil dia Dea. Yang terpaku rasa p...