~lohaaaa...^^
Santai aja bacanya, lumayan ini hampir 6000 kata sampai aku tak bisa berkata-kata lagi😂
Rekomen: Puter lagunya di bagian tengah menuju akhir cerita yak😂
"Sayangggg"
"Hmm..."
"Ayo bangun!!"
"Satu jam lagi"
"No!!"
"Lima menit"
"Lima detik!! Satu dua tiga empat lima"
"A-ahhhh kau membangunkannya!"
Jisoo membuka matanya ketika Jennie dengan sengaja duduk tepat di bagian miliknya yg memang tidak tertutup apapun.
"Jika tidak seperti ini, kau tidak akan bangun"
Dengan tanpa dosanya, Jennie malah tersenyum memberikan gummy smilenya di pagi ini.
"Eohh kau belum mandi juga?"
Jisoo baru tersadar sepenuhnya ketika melihat tubuh naked Jennie yg duduk di atas badannya.
Jennie menggeleng lucu.
"Kau pasti tau kenapa aku belum mandi"
"Tentu saja" dengan riang Jisoo menjulurkan kedua tangannya untuk di tarik Jennie.
Jennie yg mengerti, menarik kedua tangan Jisoo membuat Jisoo juga terduduk.
"Morning kiss ku" pinta Jisoo
Dengan semangat Jennie melumat bibir hati itu, bahkan kini sudah menerobos masuk.
Jisoo yg horny pun membalas ciuman agresif Jennie, dan bangun secara perlahan dengan Jennie yg ia pangku.
Jisoo berjalan menuju kamar mandi sambil memangku Jennie, dan jangan lupakan ciuman keduanya masih berlangsung.
Ceklekk..
Pintu kamar mandi itu tertutup.
Jisoo membawa Jennie menuju shower, dengan posisi yg tidak berubah Jisoo mencoba meraba mencari kran untuk memutar shower itu.
Berhasil.
Air dingin shower pun berhasil membasahi tubuh naked kedunya yg masih asik dengan sesi ciumannya.
Jisoo menurunkan perlahan kaki Jennie, dan kini Jennie sudah berdiri dan bersandar. Tangan yg begitu posesif melingkar di tengkuk Jisoo bahkan kini tangan itu mencekram erat rambut Jisoo.
Ciuman Jisoo turun pada leher jenjang nan menggoda, di hisapnya kuat sehingga meninggalkan satu jejak keunguan disana.
Semakin turun, semakin turun dan berhenti tepat di kedua gunung yg selalu ingin Jisoo mendaki.
Jisoo bermain sangat lihai di kedua gunung indah itu. Tangan dan mulutnya membuat sang pemilik gunung hanya bisa mendesah nikmat.
Melihat Jennie yg semakin gelisah, ciumannya kembali turun menyapu perut rata itu dan berakhir di satu tempat yg selalu membuatnya candu untuk melepaskan tembakan-tembakan jitunya.
Dengan lihai Jisoo melakukan pemanasan dengan lidahnya sebelum ia melesatkan senjata untuk menembaknya dengan nikmat.
Srrrrrr...
Hanya dengan lidahnya pun, target sudah mengeluarkan cairannya.
Jisoo kembali berdiri dan siap memasukan senjatanya untuk bersiap bergempur disana.