Selamat ulang tahun Bisma, semoga dengan bertambahnya usia kamu, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, semoga kamu suka dengan jamnya, kenapa aku memberikan kamu jam? Karna aku ingin kamu menghargai waktu, aku ingin kamu bisa memanfaatkan waktu sebaik baiknya
Adisty Zara
"Bisma, seharusnya lo bisa menghargai wanita sebaik dia"
Guman seorang laki-laki di balkon kamarnya sambil membaca surat dari Zara yang seharusnya untuk Bisma, ya dia Angga
"Gue akan menjaga waktu elo"
Angga membuat kotak untuk jam tersebut, dimana akan menjadi habitat jam pemberian Zara untuk hari ini, esok, lusa, dan seterusnya.
****
"Kak Angga aku mau tanya, kakak gak boleh nolak ini itu soal mata pelajaran tau"
"Apa?" tanya Angga datar
"Iiih kaka Angga gitu, aku kan juga adik kelas kakak, sama kek Zara""Iyaa"
Angga mengikuti Vita ke kelas Vita dimana juga kelasnya Zara
Angga duduk disebelah Vita memberi penjelasan apa yang belum dimengerti, hingga bel masuk berbunyi, Zara dan Indri melihat pemandangan didepannya itu
"Raa" sapa Angga kepada Zara namun Zara hanya membalas senyuman dan melewati mereka begitu saja
"Dia kenapa?" tanya Angga kepada diri sendiri melihat Zara yang berlalu kebelakang menuju bangkunya
"Yaudah makasih ya kak, aku udah ngajarin aku, besok-besok kalo aku minta ajarin lagi boleh kan?" tanya Vita, Angga tak mengubris Vita dia masih fokus menatap Zara dibelakangnya itu
"KAAAKK" panggil Vita mulai kesal sendiri
"Haah iya kenapa?" tanya Angga kaget
"Besok aku mau belajar lagi sama kakak" ucap Vita
"Iya"
Angga berdiri dari bangku Vita menuju bangku Zara, Angga duduk jongkok tepat dibawah Zara, mengikat tali sepatu Zara yang hampir lepas
"Nanti ke injek trus jatoh kalo gak diiket kencang" jelas Angga
"Oooh makasih" jawab Zara dengan datar
"Sama kek elo, kalo gak diiket kenceng entar diembat yang lain lagi" ucap Angga tersenyum dan segera keluar dari kelas Zara, sedangkan Vita seperti cacing kepanasan melihat adegan tadi
"Aaaahhh astagaaa, sumpah aku mau pingsan Raaaa"
"Haah kenapa? Kamu pusing atau apa?""Bukan, tapi liat kalian berdua bikin aku meleleh tau gak" Indri tersenyum senyum sendiri melihat kejadian tersebut
Zara masih tidak tau apa yang harus dia lakukan, jujur dia sangat malu dulu pernah menuduh Angga yang tidak-tidak.
****
Angga menyalakan mesin mobilnya dan segera keluar dari gerbang sekolahnya, tepat di depan gerbang sekolahnya, Angga melihat Zara yang sedang berdiri di halte, Angga pun melajukan mobilnya tepat didepan Zara
"Raa ngapain?" tanya Angga
"Lagi nungguin angkot kak"
"Ngapain?"
"Mau pulang"
Angga terkekeh mendengar pernyataan tersebut
"Yaudah bareng gue aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Setangkai Surat Dari Bebek Karet (end)
RomansaBukan cinta namanya Kalo tidak ada perjuangan Yang pada hakikatnya Cinta tidak mudah untuk didapatkan Tapi semua orang bisa merasakan Dan tidak semua orang bisa mendapatkan Angga Yunanda Jangan lupa VOTE DAN COMEN...