Mark melepas kaca matanya dan menyandar pada kursinya. Dia sudah bekerja delapan jam tanpa henti, dia hanya keluar dari ruang kerjanya untuk makan dan mandi, setelah itu dia tidak terlihat lagi.
Dia menghela nafasnya dan menatap jam dinding yang kini menunjuk angka 1. Pantas saja dia sudah merasa lelah.
Mark beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari kamar kerjanya, dia langsung disambut oleh Josh yang masih setia menunggu tuan mudanya itu.
"Josh, kamu tau 'kan kamu boleh tidur?"
"Ah tidak tuan muda, saya harus selalu siaga kalau tuan muda sendiri belum tidur."
Mark menatap Josh dan menepuk pundaknya.
"Untuk beberapa minggu ke depan ini, aku serahkan rumah ini kepadamu. Aku harus pergi dan mungkin saja tidak akan kembali lagi. Kalau itu terjadi, rumah ini jadi milikmu," ucap Mark.
"Aku harap itu tidak terjadi, tuan."
Mark tersenyum sedih, "Maaf, kemungkinannya sangat kecil."
Josh menghela nafasnya dan mengangguk mengerti.
"Baiklah tuan," ucap Josh dengan nada yang sedih.
- - - -
Kring kring kring
"Appa! Ada yang menelepon!" teriak Yugyeom yang sedang mengurus sapi peliharaan ayahnya.
Papa Park berlari kecil untuk mengangkat telefon tersebut.
"Yeoboseyo, apa kabarmu nyoung?" tanya papa Park.
"Oh... Jadi ini ayah dari Park Jinyoung..."
Suara asing tersebut menghapus senyum bahagia papa Park dan diganti dengan wajah yang serius.
"Siapa kamu?"
"Video call saja, saya ingin berbicara dengan kalian satu keluarga."
Papa Park segera memanggil Yugyeom dan mama Park kemudian melakukan video call dengan suara asing tersebut.
Awalnya papa Park tidak menyalakan kameranya sampai suara asing tersebut yang menyalakannya terlebih dahulu.
"Halo," sapa suara tersebut.
Namja yang dikenal sebagai Mark itu menyunggingkan sebuah senyuman ramah.
"K-kamu!?"
Papa Park menoleh ke arah Yugyeom.
"Kamu tau dia?"
Yugyeom menganggukkan kepalanya dengan raut wajah cemas.
"Ternyata aku terkenal juga. Baiklah, saya yakin kalian merindukan dia," ucap Mark sembari menunjukkan wajah Jinyoung yang sedang tertidur dengan lelap.
"Jinyoung!" sahut mama Park.
Mark segera menjauhkan ponsel Jinyoung dan kembali menunjukkan wajahnya.
"Dengarkan saya baik-baik. Kalau kalian ingin selamat, hari ini jam dua siang jam Korea, kalian akan dijemput oleh pegawaiku. Jangan melawan, dan ikuti segala arahan mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Proctect You || Markjin [TAMAT] ✔
Fanfic"Whenever you need me, I'll come and find you" "Even if you don't call me, I'll always be by your side" Dunia ini sudah penuh dengan Corrupter. Mark Tuan, salah satu Corruption Demon berusaha memengaruhi manusia dan menjadi Corrupter. Park Jinyoung...