6 bulan kemudian,
Hubungan Seungwoo dengan Byungchan makin baik. Bahkan sudah mencapai tahap serius.
Kini Seungwoo sedang menyesap kopi paginya seraya menikmati pemandangan lalu lalang pagi hari dari balkon apartemen Byungchan.
Tak pernah terfikir olehnya, sekarang dia berada di posisi Jisung waktu itu. Karma is real.
Tapi tak apa, dia menikmati Karma nya kali ini.
Greb!
"Hey, sudah bangun baby"
"Menurut ngana aja" Suara serak Byungchan mengalun sexy disusul dengan duselan manja nya di leher Seongwoo. Pria itu terkekeh pelan melihat tingkah si manis. Manja betul.
"Jadi hari ini jadwalnya Catering?"
"Iya, aku mau ngicip masakan apa aja yang harus ada di resepsi nanti"
"Yaudah gih, mandi. Sekarang jadwal ku masak kan"
"Yes captain!"
Byungchan berlari kecil menuju kamar mandi, karena waktu yang dia perlukan untuk mandi itu tidak bisa dibilang sebentar.
Seungwoo berjalan menuju dapur, menyiapkan sarapan seperti telur dadar dan juga oatmeal. Kesukaan Byungchan.
Menu sarapan mereka memang sesimpel itu setiap hari, Karna mereka sama-sama mempertahankan bentuk tubuh.
Setelah semua siap, Seungwoo pun memutuskan untuk mandi juga. Tenang kamar mandi di apartemen Byungchan ada 2 kok.
"Udah di bawa semua belum?"
"Udah kok, powerbank, dompet, kunci, parfum, liptint. Dah, Yokk!"
Byungchan dan Seungwoo bersenandung di sepanjang jalan mereka menuju Catering diringi lagu random dari radio mobilnya. Sesekali mereka tertawa ketika ada yang salah lirik atau salah nada.
"Piling gud, lakasut~"
"Ih apasih wkwk, Feeling Good like I should kali"
"Ya habis pada nyanyi gitu sih yang, jadi terngiang-ngiang wkwk"
"Eh bentar ada telfon,"
"Nepi di depan itu aja tuh, teduh tempatnya"
Seungwoo menuruti perkataan Byungchan dan berhenti di pinggir jalan yang lumayan untuk parkir.
"Halo, Han kecil tumben nelfon?"
"... "
"HA?! YANG BENER, DI RUMAH SAKIT MANA?"
"... "
"ok kakak kesana sekarang!"
"Kenapa kak?"
"Mama pingsan, mama tuh gampang cape pasti mama habis maksain ngerjain pekerjaan rumah deh"
"Yaudah yuk buruan"
"Tapi.... "
"Ssttt, mama lebih penting. Masalah papa kakak yang ngga nge restuin kita itu urusan belakangan."
"Thanks Baby." Seungwoo sedikit tenang setelah mendengar ucapan Byungchan, kemudian ia kecup kening si manis pelan sebelum melakukan mobil nya dengan kencang menuju Rumah Sakit.
—
Seungwoo dan Byungchan berlari di Koridor rumah sakit, mama nya sudah di pindahkan menuju ruang rawat inap.
Cklek!
"Ma—
PLAK!
"Dasar anak durhaka, denger mama nya sakit baru dateng!" Papa Han menampar Seungwoo dengan tangan dan ucapan.
"Pa, Ardian emang pantes disebut anak durhaka. Ardian ngga bisa nurut sama mama dan papa, maaf" Seungwoo menangis untuk pertama kalinya di depan Byungchan. Membuat pria manis itu iba.
"Percuma kamu minta maaf, maafmu ngga bisa bikin mama sembuh!"
"Dan kamu, berani banget masih sama anak saya."
"Om, mungkin pekerjaan saya emang ngga bisa menunjukkan bobot yang setara dengan putra anda, tapi Orang tua saya selalu mengajarkan pada saya untuk menjadi pribadi yang apa adanya.
Setidaknya saya tulus mencintai putra anda. Bukan demi Harta atau apapun seperti yang orang lain incar"
"Memang siapa yang menilai bibit bebet bobot mu?"
"A-eh? 6 bulan lalu di rumah anda, anda menanya kan pekerjaan saya" Byungchan clueless.
"Aku kan hanya bertanya," Jawab Papa Han enteng.
Pernyataan itu sukses membuat SeungChan cengo. Benar juga, papa nya kan memang tidak mengatakan apa-apa lagi setelah bertanya tentang pekerjaan Byungchan,
"Sudah lah pa, biar mama yang bicara" Saut mama Han.
"Mama sudah sadar?"
"Sudah dari tadi, hanya malas bangun saja"
"Jadi?" Tanya Seungwoo ragu-ragu.
"Mama pingsan karena terlalu senang"
"Hah??"
"Hehe, mama dengar kabar kalian akan menikah dari Bintang. Saking terkejut dan senangnya mama sampai pingsan. Maaf ya membuat kalian khawatir"
"Ma, tapi kan.. "
"Tapi apa?" Tiba-tiba ada suara asing dari pintu.
"Ayah?!" Byungchan tak menyangka, Ayah dan Ibunya ada di sana.
🏁Circuit🏁
Pesan dari cerita ini, dengerin dulu kalo orang tua baru ngomong. Jan asal kabur lu pada!
Wkwk.g
Orang tua Byungchan dan Seungwoo adalah partner bisnis, bukan mencari keuntungan untuk salah satu pihak. Namun keduanya di untungkan dengn perjodohan ini.
Selain mempererat persaudaraan, juga termasuk memperkuat perusahaan. Han group dan Choi group di mulai di tahun yang sama, tumbuh besar bersama dan juga bersaing tentunya.
Tenang, saingan sehat kok. Kedua kepala keluarga adalah orang yang bertanggung jawab dan juga cerdas. Tak hanya itu, mereka dulunya adalah teman sekelas.
Sekelas selama SMP, SMA dan juga Kuliah. Tapi baru dekat saat akhir-akhir masa skripsi. Karena sama-sama mengalami kesulitan saat mengerjakan skripsi mereka yang saat itu frustasi di sebuah cafe menjadi teman. Kemudian mereka juga membuat taruhan kecil untuk sama-sama membangun perusahaan setelah lulus kuliah.
Terjalin lah hubungan mereka hingga saat ini. Awalnya mereka tak pernah terfikir untuk menjodohkan putra mereka. Tapi karena sudah merasa 'tua' mereka juga ingin mempunyai cucu seperti teman bisnis lainnya. Dan munculah ide untuk perjodohan itu.
Cie plot twist.
"Ya. Saya bersedia!"
"Dengan ini, kalian resmi menjadi pasangan suami istri yang sah di hadapan negara dan agama. Silahkan mencium pasangan anda"
"CIEEEE"
"ACIKIWIRR"
"ANJAY MANTAB"
Sepasang pengantin baru itu tersenyum malu malu, kemudian saling mendekat kan diri untuk berciuman.
End! 🏁x🏳
Harusnya update kemarin 😂
But, belum selesai ngetik
Dan mood sedang burukTerimakasih untuk yang sudah membaca sampai part ini,
Jangan lupa tinggalin Vote dan Komen ya 😍, mami Lee
KAMU SEDANG MEMBACA
Circuit ft. SeungChan✔️
Kort verhaal[3Shoot Fanfict ; End 🏁] Byungchan yang bertemu dengan Seungwoo di sebuah arena balap. Apakah yang menjadi akhir cerita ini? So stay tune, and enjoy your read. [Cameo: Skz & NCT] ©swinglix