***
Sebelum berangkat ke kantor usai sarapan bersama, Mahendra selalu menyempatkan diri mengecup kening Alana diambang pintu sebelum akhirnya Ia beranjak ke garasi mobil untuk pergi ke kantor. Sebuah rutinitas yang tidak boleh dilupakan tentunya, Sempurna sudah hidupnya dengan keluarga kecil yang selalu didambanya ketika mereka masih menjadi sepasang kekasih dulu.
Bersiap-siap setelah mandi dan memandikan Alendra. Alana hendak mencari perlengkapan sekolah untuk Putranya, setelah semua perlengkapan dipenuhi barulah Melodi akan mencarikan sekolah Taman kanak-kanak elite dengan kualitas terbaik yang ada di Jakarta.
Menuruni anak tangga dengan memakai pakaian seperti biasanya, Alana terlihat sederhana dengan mengenakan kameja putih dan berbalut celana jeans. Hari ini Ia akan ditemani oleh Melodi, ibu mertuanya. Namun lagi-lagi Melodi memberi tatapan sinis ketika Alana sampai dihadapan nya. Melodi meminta Baby sitter untuk membawa Alendra ke mobil lebih dulu karena Ia ingin berbicara dengan menantunya.
"Apa Mahendra tidak pernah membelikan baju untukmu?" Tanya Melodi sedikit ketus ketika hanya berdua saja dengan Alana.
"Ah..." Alana kaget mendapat pertanyaan itu, bukannya tidak pernah. Hanya saja, Alana merasa pakaiannya masih layak pakai dan dilemarinya pakaian masih cukup banyak, lagipula bukannya tidak mampu Mahendra bisa kapan saja membelikan nya, hanya Alana yang memang bukan tipe orang yang suka menghambur-hamburkan uang.
"Minta belikan baju yang mahal dan lebih feminim sama suamimu, ingat statusnya kamu itu menantu Adijaya Guardiawan sekarang. Jadi, kamu harus bisa menjaga penampilan. Jangan bikin malu keluarga Adijaya"
Apa yang salah dari baju ini? Alana berpikir sambil memerhatikan tubuhnya dari atas kebawah, Ia terbiasa hidup sederhana, orang tuanya terbiasa melatih dirinya untuk tidak menonjolkan kekuasaan, namun Alana sadar bahwa Ia menikah dengan Pria keturunan bangsawan dengan kekayaan yang melimpah ruah, mungkin Ia harus bisa membiasakan diri untuk berpenampilan elegant, tidak ingin membuat Mama mertuanya kecewa Alana pun berusaha tersenyum menanggapi nya.
"Nanti Alana akan coba bilang sama Mahendra"
"Memang seharusnya begitu. Sekarang ganti pakaian kamu, sekalian kamu juga minta dibelikan perhiasan sama Mahendra, hartanya tidak akan habis jika Ia gunakan untuk menyenangkan istrinya" gumam Melodi lagi.
"Iya Ma" menunduk lagi Alana hanya bisa meng-iyakan saja perintah Mama mertuanya. Ia tidak ingin masalah menjadi runyam, Ia mencoba untuk bersabar menghadapi sikap angkuh Melodi.
Bergegas Alana pun berganti pakaian, sementara Melodi menunggu nya di didalam mobil. Kali ini, dengan dress selutut Alana jauh terlihat lebih anggun dan memesona, Ia pun ikut masuk dan duduk disebelah melodi yang sedang memangku Alendra.
"Nah, begini kan lebih baik" tuturnya puas.
"Iya Ma" jawab Alana seadanya saja.
Mereka pergi kesebuah pusat perbelanjaan mencari tas dan alat tulis untuk Alendra yang akan kembali mulai bersekolah di sekolahan baru.
Sementara Melodi mampir kesebuah toko perhiasan, ucapannya tidak main-main. Rupanya Ia sendiri yang turun tangan membelikan perhiasan mewah untuk Alana, sebuah gelang dan cincin berlian dengan harga ratusan juta rupiah Ia berikan untuk menantunya, Ia tahu selera Alana yang kampungan, bisa saja Alana malah memilih barang dengan kualitas standar. Jadi, Melodi berinisiatif memilihkannya sendiri untuk Alana.
"Apa ini tidak berlebihan Ma?" Tanya Alana gusar setelah gelang dan cincin itu terpasang di tangannya dan jari Alana.
"Itu belum seberapa, kamu tidak usah sungkan. Wajah kamu itu lumayan cantik dan tubuh kamu menarik. Jadi sebaiknya penampilanmu ditunjang dengan barang yang bermerk supaya orang-orang tidak merendahkanmu dan supaya Saya tidak usah malu mengenalkan kamu kepada teman-teman saya, apa kata mereka kalau saya punya menantu yang kampungan"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand II
Roman d'amour•(COMPLETED)• Demi menyelamatkan nama baik, harga diri, martabat serta aib keluarga, Wiratama Ayah dari Alana terpaksa menikahkan Alana (Ranty Maria) dgn seorang anak Panglima, pernikahan yg tidak didasari oleh Cinta, Pernikahan diatas kertas sebaga...