Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*
Pagi yang sangat tidak baik menyambut bangunnya pasangan suami istri yang semalam memilih untuk pisah ranjang karena kekecewaan yang memenuhi perasaannya.Zara yang baru saja membuka matanya, duduk pinggir ranjang memijat pelan kepalanya yang tiba-tiba pusing dan perutnya yang sedikit kram. Tapi Zara tak mau larut dengan rasa sakitnya itu, ia harus menyiapkan sarapan untuk suaminya.
Angga yang sudah keluar 5 menit yang lalu dari kamar tamu kini sedang duduk merenung di meja makan yang di dampingi segelas air putih di meja makan. Pikirannya dipenuhi dengan wajah Zara, Angga merasa bersalah karena tidak menemani zara tidur dikamarnya sedangkan sekarang Zara tengah mengandung anaknya.
Zara yang baru turun menuju dapur untuk memasak tapi ia sedikit terkejut melihat Angga pagi pagi sudah duduk di meja makan.
"Angga maaf aku baru bangun. Bentar ya aku buatin kopi". Ucap Zara.
"Terserah. Aku mau lihat Rey keatas". Ucap Angga.
"Ah i iyaa". Ucap Zara menatap Angga yang pergi ke kamarnya.
Tapi zara sebagai istri yang baik tetap menyiapkan segala keperluan suami nya itu, sebaik mungkin ia ingin melayani Angga. Zara membuatkan kopi dan menyiap kan roti bakar yang di sajikan di meja makan.
Setelah nya Zara lanjut menyiapkan segala bahan bahan masakan yang akan dia masak pagi ini. Meski berat menahan rasa pusing dan perut nya yang masih kram, Zara gak mau membuat Angga khawatir lagi cukup Angga menghawatirkan anaknya saja. Zara tak ingin menambah beban suaminya itu.
Sepanjang memasaknya Zara terus memegang kepala dan perut nya secara bergantian. Tanpa di sadari Zara ada sepasang mata yang tak lepas dari penglihatan nya.
Angga terus memantau istrinya yang sedang memasak itu. Angga melihat semua gerak gerik Zara yang sesekali memegang kepala dan perut nya secara bergantian. Ingin rasanya Angga berlari dan memeluk istrinya itu dan meminta maaf, tapi kenapa dia tak bisa melakukannya. Ia selalu ingat saat Rey terjatuh di depan rumahnya dan Zara tak mengetahuinya.
Satu setengah jam lamanya Zara memasak akhirnya berhasil menyelesaikan kegiatan nya dengan alat dan bahan dapur. Walau harus menahan rasa sakit.
"Angga makan dulu, aku udah selesai masak. Rey aku gendong ya? Sini". Ucap Zara yang sudah didepan Angga.
Angga menengadah kan kepalanya keatas melihat wajah Zara. Kenapa istrinya itu?wajah Zara sangat pucat bibirnya yang membiru, dan matanya yang memerah berair. Tangan yang selalu memegang perut bagian bawahnya.
"Iya aku makan. Gak usah kamu capek pasti, biar aku yang gendong aku dudukin di kursi bayinya". Jelas Angga dan langsung menuju meja makan.
Zara tersenyum tipis mendengar perkataan Angga, hatinya menghangat mendengar itu ternyata suaminya masih perduli padanya. Zara berlalu dan menyusul Angga ke meja makan. Mengambilkan nasi dan lauk pauk yang dia masak tadi.
Zara duduk di samping Angga, bengong melihat Angga yang makan dengan lahap. Benar benar Zara sangat merindukan Angga. Ingin sekali memeluk Angga.
Angga yang di tatap Zara melihat heran. Kenapa Zara gak makan dan malah melihat nya. Wajah Zara yang semakin sayu dan pucat.
"Kamu gak makan?". Tanya Angga.
"..."
"Zara". Menggilanya cukup keras.
Zara yang terlonjak kaget dengan panggilan Angga yang keras.
"Hah ya pap maaf. Kenapa?".
"Kamu gak makan?".
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Подростковая литератураDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...