SOMETIMES,WE FORGET WHO WE REALLY ARE

5 0 0
                                    

"Earphone Elle?" , Ternyata benda kecil itulah yang mengusik pikiran saya sedari tadi.

"Ini bukan,yang kau cari?" , Seketika terdengar suara berat yang menyuarakan itu.

Saya melihat sosok pria tinggi,kulit putih,memakai kacamata,dan hoodie abu lusuhnya.Mengulurkan tangannya yang menggenggam earphone putih.

"Mungkin itu milik saya" , "Elle" , saya membaca sekilas di earphone tersebut terdapat nama Elle disana.

"Iya itu punya saya" , saya berkata pada pria tersebut.

"Oh ini kalau begitu" , pria itupun menyodorkan earphone milik saya.

"Senang bertemu denganmu,Elle" , ucap pria tersebut sembari memberikan senyum yang hangat.

Belum sempat mengetahui namanya,ia sudah terburu-buru turun.

"Duluan" , ucap ia lagi sembari menyodorkan senyum hangatnya.

"Eh!" 

"Yah,dia sudah turun" , sedikit menyesal,bukan karena ia menyodorkan earphone milik saya,Tapi,saya belum juga mdengetahui namanya.Saya paling tidak suka,jika ada yang berbuat baik dengan saya,tapi saya tidak tahu orang itu siapa.

Turun dari bus,saya menginjakkan kaki tepat pukul 06.55.

"Loh,kok ditutup?" , saya terus mengecek jam,apa memang jam saya mati.

"Yatuhan! Hari ini hari Senin,jelas gerbang sekolah ditutup jam 06:45 terkhusus hari Senin.

"Duh gimana ya?"

"Mau masuk?" , terdengar suara yang cukup jelas.Bukan.Bukan suara perempuan.

Iya! Suara laki - laki! Tapi sepertinya saya pernah mendengar suaranya.

Jujur saya bingung,bukan.Bukan bingung mau jawab apa.Tapi sebelumnya saya tidak pernah terjebak terlambat dengan sesosok pria.

"Udah sini" , tanpa aba-aba pria itu mengambil tangan saya dan menariknya.

Ternyata di SMA N 2 Yogyakarta terdapat sebuah jalan rahasia.Lebih tepatnya Bridge To Escape,kata pria itu.

Sedikit ragu.Tapi saya tidak mau dihukum.Akhirnya saya meng-iyakan kata pria hoodie abu itu.

"Bruk!" , kami berhasil meloncat tembok yang cukup tinggi.

"Upacara sudah selesai,mau kuantar ke kelas?" , pria itu sedikit berbisik di telingaku.Muncul suara detak yang berbeda,apa ini yang dinamakan.... "Ah! kamu jangan menghayal Elle!".

"Tidak usah,saya sendiri saja" , Saya melemparkan senyum hangat padanya.

"Dimas" , kata pria itu sekali lagi dengan senyuman hangat khas miliknya seorang.Belum pernah kutemui senyum tulus seperti ini,kecuali Oma,Alana ( sahabat Elle ),Xennya ( sahabat Elle),dan dia.

"Yaudah,yuk ke kelas" , ajaknya sembari membenarkan kacamata bulatnya.

Entah mengapa,biasanya kalau terlambat akan sedih,waspada,panik.Tapi untuk hari ini tidak.Kenapa ya? Apa karena dia? Eh!

Terimakasih Tuhan.

                                            Yeah,Sometimes We Forget Who We Really Are.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MONOCHROME ( SEMESTA ABU )Where stories live. Discover now