PERPISAHAN

37 11 11
                                    

07.15
SMA PELITA

"Dhii...adhii!" teriakan alya semakin menggema dipenjuru kelas.
"Adhi! lo masih bisa denger gue kan?" alya mulai menggoncang bahu adhi
"Apa?" tanya adhi seadanya
"Jangan cuek nanti aku diambil sama yang lebih care loh!" tatap alya sebal
"Berarti lo ga bisa jaga hati!" jawab adhi dengan singkat
"Adhi lo ga bisa ya kalo ga cuek?" tanya alya ragu
"Gua males ngomong" kata adhi dengan santai nya
"Tapi gini tu jelek dhi!" wajah alya cemberut
" Terus harus gimana?" nada adhi berubah lebih dingin dari sebelumnya
" Setiap ngelakuin suatu hal harus gua duluan"
"Kalo gitu kita udahan aja lah ya"
" Kasian lo ya"
" Cari aja yang lebih care" Adhi terdiam, begitu juga dengan alya. Sekian detik alya mencerna maksud dari kata-kata Adhi.

"Lo bosen kan sama gua dhi?" alya kembali membuka suara
" Gampang banget lo bilang udahan" alya mencoba menahan emosinya

" Lah terus?" adhi benar-benar dingin
" Banyak juga yang lebih care" lanjut adhi
" Ya udah kalo lo bosen! silakan!" alya tidak bisa membendung air matanya lagi
" Gua ga ada bosen alyaa" adhi melembutkan kata-kata nya
" Terus apa namanya kalo ga bosen?" alya sungguh tak tahan lagi, air matanya membasahi pipi chubynya

" ya putus, kasian lo ya, masih banyak yang lebih peduli" adhi meninggalkan alya begitu saja
" Jangan pernah pake gue alasan! kalo lo bosen ya bilang bosen!!" alya berteriak sekencang yang dia bisa
"Ya" satu kata singkat, padat, dan jelas keluar dari mulut adhi.

Tubuh alya seketika membeku, dia merosot, terduduk di lantai kelasnya, menangis, tanpa seorang pun disana.
Dua kaki terlihat mendekat, dengan mata yang masih basah Alya mencoba mendongak, dia pikir itu Adhi, ternyata hanya murid baru dikelasnya.

"Bangun" kata lelaki itu, menyodorkan tisu kepada alya, dan membantu alya berdiri
"Gue boleh cerita ga?" tanya alya pada akhrinya.
Lelaki itu mengangguk.
Alya duduk didepan kelasnya bersama lelaki itu, dia sudah tidak menangis, dia berbicara tentang perasaannya yang sangat sedih kepada lelaki itu.

" Mantap! langsung dapet pengganti!" ucap seseorang dari kelas sebelah
Siapa lagi kalau bukan Adhi.

"Gue gak semurah itu!" alya bangkit dari duduknya
" Ini kan yang buat lo bahagia? putus dari gue?" tanya adhi dengan salah satu sudut bibir terangkat.

" Bahagia apanya?"
" Lo tau gak dhi? Gue masih sayang sama lo"
" Belum bener gue mau putus dari lo, tapi lo udah ninggalin gue pergi?"
" Lo yang lebih bahagia dhi!" Senyum berat menghiasi wajah Alya.
Dan adhi? dia berlalu begitu saja.Tanpa memperdulikan Alya sama sekali.

Alya kembali merosot. Bahunya bergetar. Dia kembali menangis.
"Alya!" Teriak Rere. Dia adalah teman duduk Alya. Dan teman Adhi saat smp dulu.
"Re... temen lo.. mutusin gue.." ucap Alya dengan isakannya yang masih terus keluar.
"Gue gak ngerti sama lo ya, udah gue bilang dari awal, dia tu ga baik buat lo."
" Entahlah ya otak-lo yang terlalu bodoh, atau hati-lo yang terlalu berperasaan" lanjut Rere.

Rere membawa alya ke kantin. Disana alya bercerita kenapa dia kembali menangis.
Oh dan tentang laki-laki si murid baru itu, dia pergi saat adhi datang.

"Mungkin dia cemburu ya?" tanya Rere menyimpulkan
" kalau dia cemburu dia ga akan diem aja re!" Kata alya lemas
" Adhi emang gtu dari dulu, kalau cemburu dia diem aja, paling hatinya yang berantakan" kekeh Rere . Alya tersenyum.

" Tapi dia ga mungkin cemburu sama gue, buktinya dia mutusin gue Re?" tanya Alya
"hmm.. cemburu sih engga, cuma dia ga suka aja kalo ada orang lain yang bisa bikin lo ketawa selain dia" ucap Rere menyimpulkan

"Ya udah si Re kalo gitu, mungkin bukan jodoh gue" senyum alya menghias bibir merah nya
"Udah lahh! sekarang lo harus menikmati waktu lo, karna apa? karna waktu ga bakal berputar ke kiri" senyum Rere dengan deretan giginya yang berkawat

" Nanti kita jalan-jalan ya Re?" ajak Alya
" Iya sayang.. lo mau kemana? gua ajak deh" bujuk Rere
" Ya serah lo lah!" bentak alya tak tahan
" lo jangan galak-galak dong Ya ah!" senyum Rere menggoda
"gua gak galak loh re" alya memelankan suaranya
" Yodah nanti gua kerumah lo lewat jnt" tawa jail Rere memenuhi kantin yang sudah mulai ramai
" Ihh pokoknya lo harus kerumah, jugaan deket kann" Mohon Alya.
" Nanti kasi gua makan ya?" Rere kembali menggoda Alya
" Ga ada uang, uang jajan gua lagi libur re" Canda alya

" Tapi ya.. nanti gua mau belajar" Rere memasang baby face nya
" hah? belajar apaan!" Alya kembali setengah berteriak.
" Harimau betina mau ngamuk, yodah gua ga jadi belajar, ngantuk" Kekeh Rere.
"Haha.. makasih my baby sweety love" Kata alya sembari memakan eskrim coklat kesukaannya.

" Nanti lo yang anter pulng gua ya?" tanya Rere kembali
" loh? gimana si gua ga ada motor Re" alya memasang baby facenya.
" terus apa gua harus ga pulang?" tanya Rere dengan wajah memelasnya
" apa gua harus sendiri?" tanya Rere dengan nada drama yang dibuat-buat
" gue saranin lo ga usah pulang, ga ada yang peduli jugaan" Kekeh Alya pelan.
Rere memasang wajah cemberutnya. Tapi didalam hati Rere sangat bahagia karna temannya ini sudah kembali bahagia.

" Re dengerin lagu ini ya, sebenernya ini gua nyanyiin buat Adhi, tapi karna kita udahan lo aja yang denger" Kata alya dengan senyumnya. Rere mengangguk dengan wajah tidak sabar.

Suara merdu terdengar dari handphone alya, terdengar seorang perempuan menyanyikan lagu Cinta Sejati-Bcl.

"Ini suara lo alya?" Tanya Rere memastikan.
" Terus siapa?" Alya mematikan suara ponselnya
" udah tau ganggu" kata alya melanjutkan
" ya, bagus kok!" kata Rere bangga.
Senyum Alya kembali terukir. Bibir Alya memang tersenyum, tapi hatinya... ah sudahlah.


<> Jangan lupa vote ya semuanya❤️

LOST YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang