Chapter 13 - Panggilan Tengah Malam

3.7K 568 28
                                    

Malam ini berakhir dengan Felix yang menginap di rumah Hyunjin. Hyunjin tentu saja tak masalah dan menyambut kedatangan Felix dengan baik, dan Felix juga tidak enggan, ingat kan saat Felix mengatakan jika ia suadh menganggap rumah Hyunjin sebagai rumahnya sendiri?

Hyunjin yang baru saja habis mandi dibuat terkejut saat pergi ke dapurnya, bukan, bukan karena keadaan dapurnya yang menjadi seperti kapal pecah, melainkan karena banyaknya hidangan yang tersaji di atas meja makan.

"Lix apa kau yang memasak semua ini?" tanya Hyunjin kagum. Felix yang baru saja melepas apronnya kemudian mengangguk mengiyakan.

"Tentu saja, siapa lagi memangnya yang ada di rumah ini?" kenapa Felix berbicara seolah rumah ini adalah miliknya?

Hyunjin hanya mengangguk dengan wajah bodohnya, pemuda Hwang tersebut lalu berjalan mendekati meja makan dan mendudukkan diri di sana.

"Setelah ini kau harus mulai menyediakan lebih banyak bahan masakan."

Hyunjin terkesiap.

"Apa? Tunggu, apa itu artinya kau akan memasak lagi di sini?" tanya Hyunjin antusias.

Felix hanya mengedikkan bahunya. "Mungkin saja."

Senyum Hyunjin terulas dengan lebar.

"Sudahlah, aku ingin mandi."

Felix dengan tak tau dirinya segera masuk ke dalam kamar Hyunjin, ah iya ngomong ngomong kamar mandi di rumah ini semua berada di dalam kamar dan Felix dengan senang hati memilih kamar Hyunjin alih alih menggunakan toilet di ruang tamu.

Hyunjin membiarkannya saja, dia lalu menelungkupkan kepala di atas meja sembari memegangi perutnya yang berbunyi nyaring dan meronta ronta setelah mencium harum masakan Felix.

Hyunjin tak mau makan duluan, ia akan mnunggu Felix meskipun perutnya tak bisa diajak berkompromi.

Sehabis makan malam bersama, kini saatnya Hyunjin dan Felix untuk tertidur. Namun bahkan saat jam menunjukkan pukul sebelas malam pun mata mereka tak kunjung terpejam. Luka lebam Felix pun telah diobati dan sekarang sudah tak masalah. Hey bagaimana pun Felix itu tetaplah laki laki meski, uhuk wajahnya yang membuat Felix mendapat status sebagai pihak bawah.

Felix tiba tiba memikirkan sesuatu yang seharusnya sudah ia tanyakan sejak lama.

Felix lalu memiringkan tubuhnya dan memandang Hyunjin yang tengah menatap lurus ke arah langit langit kamarnya.

"Hyunjin." panggil Felix pelan.

"Hmm?" Hyunjin hanya bergumam sebagai jawaban, yang lebih tua lalu sedikit menolehkan kepalanya ke arah Felix.

Felix terlihat memainkan jarinya di atas bantal, memutar mutarnya dengan pola abstrak.

"Kenapa kau pindah ke sini? Terlebih lagi sendirian, apakah orang tuamu tidak khawatir?"

Hyunjin terdiam memandangi Felix dengan wajah bodohnya. Lalu sedetik kemudian Hyunjin tersenyum lebar, merutuki kebodohan sendiri, Hyunjin lupa menceritakannya pada Felix.

"Yeah kau tau, keadaan keluargaku juga cukup kacau."

"Benarkah?"

Hyunjin menganggukkan kepala.

"Nasib pernikahan kedua orang tuaku sudah berada di ambang kehancuran sejak lama dan mereka selalu bertengkar karena memperebutkan hak asuhku. Awalnya aku berpikir kehidupanku sudah cukup buruk, tapi aku tak menyangka bahkan kondisimu lebih buruk dariku."

Felix terkekeh pelan, tak tau apa yang lucu.

"Hahaha...sepertinya kita ini dua manusia yang menyedihkan ya."

Night Rain [Hyunlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang