∞∞∞
Alice mengerjapkan matanya ketika silaunya cahaya matahari menerobos mengenai netranya. Alice meringis ketika tangan kirinya terasa sangat sakit dan tak bisa ia gerakkan.
"Kau sudah bangun ternyata.." Alice terkejut ketika menyadari ada orang lain selain dirinya di ruangan itu. Ia melihat seorang wanita yang sudah berumur, namun terlihat anggun dan muda menggunakan gaun panjang menjuntai yang terlihat sangat elegan melekat di tubuhnya, serta sebuah mahkota mewah terpasang diatas kepalanya.
'Cantik'
"Mengapa kau memperhatikanku seperti itu?" Tanya wanita itu pada Alice.
Alice terdiam. Ia mengamati sekitarnya. Ini bukanlah kamar kost'nya. Ia berada di sebuah kamar luas yang mewah, namun terkesan seperti sebuah istana kerajaan pada cerita-cerita novel yang pernah ia baca.
"Dimana aku? Mengapa aku bisa ada disini? Ini seperti bukan duniaku..." Tanya Alice beruntun. Alice bingung. Ia hanya mengingat kejadian dimana dirinya mencoba bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya sendiri. Bahkan Alice sudah merasa nyawanya yang perlahan mulai pergi dari raganya. Tapi mengapa tiba-tiba ia terbangun di ruangan ini? Apakah Alice sudah berada di Surga?
Alice melihat ke tangan kirinya yang masih membekas. Itu memang luka yang ia buat karena menggoreskan pecahan kaca.
"Aku tak bisa menjelaskan semuanya padamu. Perlahan-lahan, pasti kau akan mengetahui semuanya sendiri"
"Setidaknya, tolong beri tahu dimana aku berada sekarang.."
"Baiklah.. Akan ku beri tahu padamu. Kau sekarang berada didalam Istana Kerajaan Asgard. Dan perkenalkan, namaku adalah Eloise. Ratu di kerajaan ini" Wanita yang menyebut dirinya Ratu Eloise itu melangkah mendekati posisi Alice yang masih terduduk di atas ranjang. "Maaf, Aku tak tahu kalau-" Alice menundukkan kepalanya. Ia merasa bersalah karena menurutnya sudah berperilaku tak sopan kepada seorang ratu. Hingga ia merasa ada yang mengusap puncak kepalanya.
"Aku tau kau adalah wanita yang baik. Tatapanmu tulus tanpa menyiratkan seutas kebencian sama sekali" Alice hanya bisa tersenyum getir mendengar kata-kata Ratu Eloise. Alice masih menunduk, mencerna kejadian-kejadian aneh yang terus-terusan hadir. Pertama adalah kehamilannya yang sama sekali tak ia tau penyebabnya. Yang kedua, mengapa ia bisa berada di Istana ini? Sungguh, semuanya berada diluar nalarnya.
Ratu Eloise mengangkat dagu Alice agar melihat kearahnya. Terlihat tatapan mata Ratu Eloise yang tulus, mengingatkannya pada tatapan mendiang Ibunya.
"Maaf telah mengacaukan hidupmu. Aku yakin kau pasti merasa sangat terpukul. Aku mewakili semua anggota Keluarga Kerajaan Asgard, khususnya putra pertamaku, ingin mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya untukmu" Ucap Ratu Eloise sambil mengusap puncak kepala Alice.
"Untuk apa anda meminta maaf pada saya, Ratu?"
"Suatu saat, kau pasti akan mengetahui semuanya Alice. Sekarang, lebih baik kau beristirahat saja. Utamakan kesehatan bayi yang ada di dalam kandunganmu itu.."
"Tapi, Ratu-"
Tanpa sempat Alice menyelesaikan kalimatnya, Ratu Eloise sudah pergi meninggalkan Alice sendirian di kamar luas itu.
Alice tercengang, ia baru sadar bahwa sekarang dirinya tak sendirian lagi. Ia mengusap perutnya yang masih datar itu. Setetes air mata jatuh membasahi pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELARD-X
Lãng mạn"Apapun keputusanmu setelah ini, aku akan tetap membuatmu berada di sisiku." ∞∞∞ Alice, seorang mahasiswi di sebuah universitas ternama berkat kepintarannya -sehingga mendapatkan beasiswa, harus gugur begitu saja kar...