Part One

32.9K 1.2K 159
                                    

Hyera masih berdiri di dekat pintu besar kamar Jungkook, setelah Calista meninggalkannya dikamar berdua dengan putra semata wayangnya. Dirinya masih menyesuaikan dengan keadaan yang akan ia lalui beberapa waktu kedepan.

"Noona."

Suara manja Jungkook menyadarkannya dari lamunan sialan yang membuat jantungnya kian berdetak dengan kencang,

"Kookie ingin tidur, noona kemarilah. Berbaring disini."
Dia menunjuk ranjang empuknya.

Hyera menghembuskan nafas panjangnya sebelum benar berjalan ke arah ranjang Jungkook. Duduk dengan kaki merapat serta memberi isyarat pada Jungkook untuk duduk disampingnya.

"Kookie, sudah seperti ini sebelumnya? Maksud noona, dengan wanita selain mama?"

Ia menggeleng pelan.

Netranya bahkan sangat polos membuat otak liar Hyera bekerja lebih licik. Menjilat kilas bibirnya sebelum perlahan melepaskan kancing kemeja yang ia kenakan. Pun netra Jungkook memandang ke arah pergerakkan tangan Hyera yang sekarang terhenti dikancing ketiga.

"Kenapa berhenti?"
Ia bahkan menanyakan hal itu dengan wajah polosnya, membuat Hyera tertawa lirih.

"Jadi, noona orang pertama yang akan menyusuimu selain mama?"

"Iya. Kookie tidak dapat tidur jika tidak minum asi."

"Tapi payudara noona tidak mengeluarkan asi."

Jungkook terkejut, netranya tak berkedip sekali pun membuat Hyera gemas lantas mengusap lembut pipi kiri Jungkook.

"Noona, Kookie tidak bisa tidur jika tidak minum asi."

Sial!!

Hyera tak mengingat bahwa Jungkook kelainan, ia bahkan nyaris menangis saat Hyera menggoda dengan kalimat yang ia lontarkan beberapa waktu lalu. Pun dengan cepat Hyera membuka kancing kemejanya dan menyisakan bra hitam yang membungkus payudaranya.

"Sekarang harus bagaimana? Maksudnya posisi supaya kau tidur dengan minum asi itu yang seperti apa? Noona tidak mengerti."

"Katanya payudara noona tidak mengeluarkan asi." Bibirnya bahkan mengerucut dengan netra menahan tangis.

"Nanti akan keluar jika kau terus mengulumnya."

Hyera membuka bra yang ia kenakan. Seperti wanita tak memiliki malu sama sekali, kini Hyera topless di depan Jeon Jungkook si bayi besar yang kini mengusap netranya seperti anak TK yang nyaris menangis namun terhenti saat mendapat permen.

"Noona bersandar pada headboard ranjangmu ya, Kookie terserah mau posisi seperti apa yang terpenting bisa tidur dengan nyaman."

Pun Jungkook mengangguk dengan semangat, ia berbaring miring dengan kepala condong ke payudara Hyera. Bibirnya tanpa ragu mengulum nipple kiri Hyera mencipta sengatan luar biasa pada tubuh Hyera.

Bibir tipis itu tak melakukan apapun selain hisapan layaknya bayi yang tengah meminum asi dari ibunya. Namun, hal itu dapat membuat sesuatu ditubuh bagian bawah Hyera basah. Ia bahkan sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan desahan sialan yang acap kali menyerang kerongkongannya.

Holyfuck kau Jeon Jungkook.

Hyera reflek meremas kepala Jungkook, saat gigi kelincinya menggigiti kecil nipplenya. Tanpa sadar, Hyera menikmati kuluman bibir Jungkook. Netranya terpejam dengan jemari yang terus mengusap surai Jungkook yang sudah terjepam.

Kiranya Jungkook sudah benar terlelap, Hyera menarik payadaranya sedikit menjauh dari bibir Jungkook. Ia terkekeh pelan lantaran bibir Jungkook mengerucut lucu seperti bayi yang baru saja melepaskan nipple ibunya.

"You're so fucking cute."

Pun Hyera mengambil bra yang tergeletak diatas nakas disamping ranjang. Mengenakannya kembali sebelum ikut berbaring disamping Jungkook. Terkagum dengan iras bocah tengik yang sudah merasakan nikmatnya payudara kenyal miliknya yang bahkan di damba oleh banyak pria.

"You must be happy, Koo. Sebab noona, mengijinkanmu mengulum nipple tanpa syarat khusus atau hal picis lainnya."

Hyera terjerat pada wajah tampan Jungkook, jemarinya mengusap lembut pipi Jungkook. Bibirnya bergerak lucu seakan ia tengah mengulum nipple. Pun dengan iseng Hyera memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut Jungkook. Bibir tipis itu menarik jempol Hyera, mengulumnya seperti tengah mengulum nipple.

Bibir Hyera meyunggingkan senyuman manis, ia geli namun asik menikmati bibir Jungkook yang terus mengulum ibu jarinya. Memang benar, Jeon Jungkook itu bayi besar dengan kelainan luar biasa binal. Mencipta ketegangan pada otot vagina Hyera, serta cairan kental yang hangat mengalir dari rahim Hyer.

"Jika seperti ini setiap hari, aku yakin suatu saat aku akan memperkosamu Koo."

Sontak netra Jungkook terbuka, mencipta bulatan penuh dimata indah Hyera. Ia terburu menarik ibu jarinya dari dalam bibir Jungkook.

"Noona, apa itu perkosa?"

FUCK!

Hyera ingin mengumpat dengan keras. Bagaimana bisa, lelaki seksi di depannya itu tak mengerti hal yang baru saja Hyera katakan. Sinting, namun Hyera inginkan sesuatu yang lebih dalam dari seorang baby Kookie.

"Koo, pernah berciuman?"

Ia menggeleng, mencipta senyuman nakal dari sudut Hyera.

"Sudah pernah berpacaran?"

Masih menggeleng.

"Kookie home schooling, mama tidak pernah memperbolehkan Kookie bergaul dengan banyak orang. Kookie tidak mempunyai banyak teman, emm salah. Kookie, tidak memiliki teman sama sekali."

Bagus sekali, noona akan mengajarimu menikmati indahnya dunia Koo-sayang.

"Baiklah, tapi jika berpergian dengan noona apa juga dilarang?"

Jungkook mengedipkan netranya beberapa kali, nampak berpikir sebelum akhirnya menggeleng.

"Tidak tau, nanti Kookie tanya mama. Memangnya, noona ingin membawa Kookie kemana?"

"Membeli dvd film porno."

TBC!!!

TBC!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BABY (M) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang