Happy reading!• • •
Alana bangun dari posisi nya di kasur, saat mendengar suara ketukan pintu kamarnya.
Pintu terbuka, dan ia melihat kakak tertua nya sedang berjalan ke arah nya.
"Masih sakit perutnya?" tanya Sangyeon setelah duduk di sisi tempat tidur Alana.
Alana sempat meringis kecil saat nyeri itu datang kembali. Dengan bantal yang ia taruh di perutnya, Alana mengeratkan genggaman nya. Berharap nyeri itu segera menghilang.
Sangyeon yang tak tahu bagaimana rasa nya, namun ia dapat memastikan dari ekspresi sang adik, bahwa menstruasi itu pasti menyakitkan. Apalagi di hari awal, pasti adiknya itu akan berdiam diri di kamar seharian karena menahan rasa nyeri haid.
Laki-laki itu mengusap lembut kepala Alana. Ia kemudian menyerahkan bungkusan yang tadi sempat dibawa nya kemari.
"Nih, kakak beliin. Ada susu stroberi sama coklat kesukaan kamu."
Alana tersenyum senang saat mengambil bungkusan tersebut. Namun ia kembali meringis kecil saat nyeri itu dirasakannya.
"Makasih, kak! Tau aja aku pengen ini," kata Alana sambil membuka bungkusan dan mengambil sekotak susu yang langsung diminumnya.
"Kenapa tadi pagi nggak bilang? Kalo bilang kan, bisa kakak izinin buat hari ini nggak masuk dulu. Kakak kaget tahu, waktu tadi nelpon Haknyeon, dia bilang kamu di uks." kata Sangyeon.
"Nyeri nya muncul pas di sekolah, jadinya nggak kepikiran buat izin."
Sangyeon mengangguk. Ia tersenyum kecil saat melihat wajah adiknya yang sekarang sedang asyik mengunyah cokelat.
"Yang lain mana kak? Kakak emang pulang cepet atau abis ini balik ke kantor?" tanya Alana disela-sela kunyahan nya.
"Siapa?"
"Itu, kak Hyunhyun, kak Jacob, sama kak muda." kata Alana menyebut para kakak tertuanya.
Sangyeon tertawa mendengar sebutan Alana pada Hyunjae dan Younghoon.
"Kakak pulang cepet soalnya kerjaan dah beres. Kak Jacob juga, cuma tiba tiba ada klien yang minta rapat dadakan. Kalo kak hyunhyun sama kak muda mu itu, mereka lagi di kota sebelah, ngecek barang disana." jelas Sangyeon.
"Kota sebelah? Di luar kota dong berarti? Lah terus pulangnya kapan kak?"
"Besok malem paling," jawab Sangyeon yang membuat bahu Alana sedikit merosot.
Alana padahal ingin sekali jalan-jalan dengan kedua kakak tampan nya itu malam ini. Akan ada film yang bagus, dan beberapa hari yang lalu mereka berdua setuju untuk menemani Alana nonton bioskop.
"Kenapa, dek?" tanya Sangyeon saat melihat campuran raut sedih dan kesal tercetak di wajah Alana.
"Kak Hyun sama kak Young kemarin janji bakal nemenin aku ke bioskop nanti malem. Tapi ternyata malah ke luar kota dan pulang nya besok!" kata Alana kesal.
"Mau nonton?" tanya Sangyeon yang membuat Alana refleks mendengus.
"Mau ujian!" kata Alana yang dibalas dengan tatapan kaget Sangyeon, "Ya emang menurut Kak Sangyeon ke bioskop tuh buat ngapain??" lanjutnya sambil mendecak.
Sangyeon jujur sangat terkejut dengan bentakan kesal dari adiknya. Sangyeon kan hanya bertanya, tapi kenapa Alana bisa sampai sekesal itu.
Baru beberapa detik kemudian Sangyeon ingat, adiknya ini sedang berada di masa emosi nya yang sangat mudah berubah. Ia langsung menghela napas nya pelan, untuk menghilangkan rasa terkejut yang masih tersisa.
"Kenapa kakak hela napas kayak gitu? Marah sama Alana? Emang Alana salah sama kakak? Sampe kak Sangyeon ngerasa perlu kesabaran lebih buat ngomong sama Alana?" tanya Alana dengan tatapan tak suka.
Sangyeon hanya bisa mengerjapkan matanya, entah kenapa ia takut membuat Alana semakin sengit padanya. Bahkan kini, ia berhati-hati dalam bernapas. Tidak ingin suara napasnya kembali terdengar oleh Alana.
"Yaudah, sana deh kak. Alana mau tidur." kata Alana yang langsung mengubah posisinya menjadi tiduran kemudian menarik selimut hingga menutupi setengah pipinya.
Sangyeon yang sedang duduk di tempat tidur dan tak menyadari jika sedang menduduki selimut juga, membuat ia tadi hampir terjatuh saat selimut ditarik Alana dengan kuat.
Sangyeon segera beranjak keluar saat memastikan Alana sudah tidur di posisi yang nyaman.
"Alana gimana, Kak?"
Sangyeon yang barusan mendudukkan dirinya di sofa, langsung menengok ke arah Kevin yang sejak tadi sudah duduk di sofa sisi sebelah kanan nya.
Kalau ingin tahu, tadi ia yang mengantar Alana pulang saat mengetahui adik perempuan nya itu masuk uks. Tentu setelah mendapat izin dari sekolah.
Namun karena ia yang beralasan tak ada orang dirumah dan ia ingin menjaga Alana, membuat guru juga mengizinkan Kevin untuk tak mengikuti pelajaran hari ini.
Padahal Kevin memiliki niat terselubung untuk segera menamatkan drama korea yang kemarin tak sengaja ia temukan di chanel tv berbayar di rumahnya, seperti yang ia lakukan sekarang.
"Tidur, abis marah marah gara-gara Hyunjae sama Younghoon ke luar kota."
Kevin yang awalnya sibuk menonton drama di tv, kini menatap heran ke arah Sangyeon.
"Kenapa marah?"
"Katanya hyunjae sama younghoon janji bakal nemenin dia nonton malem ini," kata Sangyeon sembari membuka toples berisi keripik yang memang biasanya diletakkan di meja sisi kiri sofa untuk cemilan.
"Oh, nonton frozen dua kah? Wah kebetulan banget, gue pengen liat itu juga." kata Kevin.
"Terus?" tanya Sangyeon tak paham, bagian mana yang membuatnya disebut kebetulan.
"Apa?"
Sangyeon mendecak saat mendapati Kevin yang gantian tak paham dengan maksudnya.
"Emangnya kalo kebetulan lo pengen nonton frozen trus apa hubungan nya sama Alana? Orang dia itu marah gara gara nggak jadi nonton sama Hyunjae, Younghoon."
Kevin sempat tertawa melihat ekspresi saudara tertuanya itu.
"Ya tinggal gue bujuk lah, Kak. Gimana sih, gitu aja nggak paham." kata Kevin masih saja menertawakan Sangyeon.
Sangyeon hanya bisa tersenyum dalam diam. Menjadi tertua di keluarganya, tak menjamin akan mendapat perlakuan yang sama dari para adik seperti halnya mereka kepada orangtua.
• • •
to be continued
• • •
Kayak nya makin banyak chapter, makin banyak juga kalimatnya nambah.
Lebih enakan kalimatnya sekitar 300-600 an atau 800-1000an per chapter?
Karena ini emang cerita ringan, bahkan emang nggak kepikiran bakal ada konflik. Kalo aku inget tujuan awalku bikin cerita ini tuh, ya karena mengisi masa-masa ujian yang serius, bikin penat banget!
Tapi kayaknya seru juga, kalo ada konflik. Ya nggak? Karena hidup nggak melulu bisa dikaitin dengan kebahagiaan, kan.
Halah, apasih bahasaku serius banget.
Dahlah, intinya selamat menikmati!
KAMU SEDANG MEMBACA
br(other)s | The Boyz
Fanfiction"Mereka? kakak? masih perlu diragukan" -Alana "Cuma gue yang paling waras" -Sangyeon "Yang muda diem aja udah, ngalah sama yang tua" -Eric *** Hanya untuk refreshing dari padatnya ujian *** Start = kemarin, -kemarin ku melihatmu. Kau bertemu d...