001

5.7K 281 1
                                    

001

//

state of mind

Jika bukan karena hujan, tentunya ia sudah bergelung di dalam selimut hangat di apartemennya. Hanya saja, kenyataannya bukan seperti itu. Mau ia mengeluh pun, langit takkan berubah menjadi cerah hanya untuknya.

Lagipula apa yang membuatnya harus membenci hujan?

Toh, dalam beberapa hari ini, dia tak merasa bahagia sama sekali. Terlalu banyak tekanan dan pikiran dalam kepalanya, yang bercampur dengan ambisinya sendiri.

Jadi seharusnya, hujan memberikannya ketenangan.

Lalisa Manoban berdiri di pinggiran toko, memeluk tubuhnya sendiri. Padahal halte bus tak jauh dari posisinya berada sekarang, tetapi sepertinya menembus hujan deras ini akan membuatnya menggigil sepanjang perjalanan. Membuat pilihan menunggu disini sampai sekiranya hujannya mereda merupakan pilihannya.

Tapi resikonya, ini semua membuang waktu. Dan juga membuatnya bosan.

Lisa—begitu nama panggilannya—memilih untuk memperhatikan sekitarnya.

Di sebrang jalan, tak jauh di hadapannya, ada tiga orang yang tengah berteduh disana. Dan ketiganya memakai sergam sekolah. Melihatnya membuat Lisa mengingat masa-masanya saat masih sekolah. Pulang bersama teman, baik hujan maupun terik.

Tetapi semakin bertambah umurnya, semakin berkurang juga temannya.

Setidaknya yang Lisa rasakan seperti itu.

Jika dihitung, dia hanya memiliki dua teman dekat dan satu kekasih. Yang satu ada bersamanya sejak SMA, menemani hari-harinya sebagai sesama gadis disana. Yang satunya lagi hanya teman dekat yang sayangnya ia tak tahu lagi kabarnya karena dia pergi keluar negeri setelah lulus sekolah. Lagipula dia bukan teman satu sekolahnya, jadi dahulu pun mereka berteman bukan karena urusan sekolah.

Dan kekasihnya, yang menemani hari-hari kuliahnya sejak awal, dimana kini mereka sudah menginjak semester empat bersama.

Lisa memeluk tote bag miliknya yang berisi pakian yang ia gunakan untuk latihan.

Jika dijabarkan, Lisa adalah orang yang cukup sibuk. Dia harus bisa membagi waktu untuk kuliah, teman baiknya yang tersisa, kekasihnya dan juga sekolah menarinya.

Kesibukkan seharusnya bukan masalah bagi Lisa, hanya saja saat ini ia tengah mencoba untuk mencapai sesuatu.

Dan rasanya sulit.

Usaha dan kerja keras saja tidak cukup.

Hal itu begitu membebaninya. Menekannya untuk berpikir cara apa yang harus ia tempuh untuk mendapatkannya.

Sampai tiba-tiba seorang gadis berlari untuk berteduh bersamanya dari arah kanan. Lisa memberikannya ruang untuk ikut berada di depan toko, menunggu hujan sepertinya. Walau keadaannya lebih basah daripada Lisa.

Dia adalah seorang gadis berambut panjang yang agak bergelombang, diwarnai dengan coklat almond. Tubuhnya tinggi ramping sepertinya, mungkin Lisa perkirakan dia memiliki satu atau dua senti diatasnya. Tetapi tak begitu terlihat. Lisa hanya memperhitungkan dari hak boots yang ia gunakan.

Dilihat dari pakaiannya, dia lebih siap dari Lisa. Walau tak membawa payung tetapi gadis itu mengenakan mantel agak tebal, yang tentunya bisa sedikit membantunya dari kondisinya sekarang. Dan dari segi umur, mungkin dia anak kuliah sepertinya. Tidak mungkin lebih tua dari itu.

Tersadar bahwa itu bukanlah hal penting, Lisa pun segera mengarahkan pandangannya kembali ke depan. Berusaha tak memikirkannya sama sekali. Toh, mereka takkan bertemu lagi, bukan? Semuanya hanya pertemuan sesaat saja.

✔️ BLACK SWAN (Season 1) [BTSXBLACKPINK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang