Kalian semua pernah dengar sesuatu yang mengerikan selain ketemu ular king kobra dan sekawanan karnaval hewan buas lainnya? Kalau belum, sumpah kalian harus dengar cerita milik ku, ini nyata ku alami sendiri memang awalnya ku pikir itu mustahil tapi kalau kalian berada di kondisiku saat itu pasti kalian akan percaya bahwa dunia para Armøur itu sungguh ada !
Oh sebentar, ibuku menelpon.
"Iya halo bu?"
". . ."
"Aku sudah tidak apa-apa bu, hah? Iya sudah ku makan barusan, baiklah sampai jumpa, iya aku juga sayang ibu"
Akhirnya selesai, oke tadi sampai mana aku bercerita?
Ah dunia Armøur! Baiklah aku akan mulai kisah ini, tapi ku harap kalian tidak terkejut setelah ini.
☆・゚:*。.:*・゚✪・゚:*。.:・゚☆・゚:*✪。.:・༆
┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊
┊ ┊ ┊ ┊ ˚✩ ⋆。˚ 〄 .
┊ ┊ ┊ ✫ .
┊ ┊ ⋆ ⁺ ˚
✩ ✰Aku terbangun disebuah tempat aneh yang dipenuhi padang alang-alang putih, badanku terasa gatal saat tersadar bahwa aku tidur diatas tumpukan alang-alang. Aku bangun dari posisiku, tinggi alang-alang itu hampir mencapai leher aku mencoba berjinjit mengintip daerah lain yang sekiranya lebih masuk akal.
Dapat! Ada sebuah danau tak jauh dari padang alang-alang, aku hendak melangkah namun tanah dibawah sana sungguh licak membuatku hampir terpeleset kalau saja tak segera menyeimbangkan tubuh. Aku berjalan perlahan seperti seorang kakek jompo yang sudah mengalami pengapuran tulang, pelan sekali sampai-sampai betisku merasa kesemutan.
Aku berhasil keluar dari padang ilalang dengan memakan sangat banyak waktu, dahiku berkeringat sebesar biji jagung dan kaki ku penuh lumpur tanpa alas kaki. Aku berdecak kesal, tapi menghiraukan begitu saja keadaan menyedihkan dari kaki ku. Aku mendekati danau itu, dan ketika sampai disana aku terkejut bukan main karena air di danau tersebut benar-benar bening bahkan dasar danau tersebut terlihat begitu nyata.
Aku baru saja ingin menciduk segenggam air danau, namun perlahan pandanganku menjadi buram.
Apa yang terjadi?
Aku menggosok kedua mataku dengan tangan kosong, mengedipkan kelopak mataku secara cepat berharap fungsi pengelihatanku kembali. Ketika aku membuka mata dengan perlahan, sesuatu yang mengerikan terjadi di depan mataku.
STTRAAAP-! JESS!. . .
Seseorang atau seekor-sebab ia memiliki sayap seperti burung- terjatuh tepat kedalam danau bening, aku memutuskan menganggapnya burung saja.
Seekor burung raksasa terjatuh dan tenggelam kedalam danau setelah tertusuk sebuah panah berwarna hitam, burung itu hampir tenggelam. Aku tentu terkejut, aku semakin terkejut saat warna air danau yang mulanya sebening kristal berubah menjadi hitam pekat, burung raksasa itu hampir tenggelam ke dasar danau.
Dan konyolnya aku justru menceburkan diri kedalam sana!
Entah apa yang aku pikirkan namun begitulah adanya, aku ikut menenggelamkan diriku hanya untuk menolongnya-burung raksasa yang tertancap panas, shht ku yakin pasti sangat menyakitkan.
Aku menariknya menuju permukaan, tolong sekarang aku bingung harus menyebutnya apa, dia bukan seekor burung sebab wajahnya sangat mirip manusia. Seluruh tubuhnya basah kuyub dan rentangan sayapnya tergolek lemah di balik punggungnya, apakah dia manusia bersayap?