Selamat membaca semua, budayakan vote, gak bayar dan gak nguras tenaga, tinggal pencet bintang di pojok bawah🖤
•••
Aku hanyalah sebuah ilusi dan kamu nyata, aku hanya sebuah prolog dan kamu epilog. Jika kamu segalanya untuk dia, aku bisa apa?
Apakah kalian pernah merasakan putus secara tiba - tiba saat kalian masih sayang - sayangnya?
Itu sedang dirasakan oleh Nindy. Nindy memutuskan Vero saat ia sedang sayang - sayangnya kepada Vero, tapi sikap dan prilaku Vero membuat Nindy memutuskan hubungan ini, selain untuk dirinya, ini semua untuk membuat Vero sadar. "Jangan ngelamun, nanti lo kesambet," Ucap seorang laki-laki di belakang Nindy.
Nindy menoleh, menemukan Riko yang menghampirinya, semenjak Nindy putus dengan Vero, Riko sering menghampiri nya ke kelas hanya untuk memberikan ucapan semangat atau hal - hal kecil yang membuat Nindy tersenyum. "Ngapain kak?"
"Nyamperin lo yang ngelamun terus,"
Nindy tersenyum tipis. "Dasar kak,"
"Lo masih pikirin Vero? Gue udah ngomong sama dia, tapi ya gue dicuekin,"
Nindy menghela nafasnya panjang. "Gak usah kak, gue juga udah lupain Vero,"
Riko tertawa kecil. "Nin, gak mungkin lo lupain Vero, secara dia mantan lo yang pertama kan?"
Nindy tersenyum tipis. "Ya dikit - dikit, lagian banyak kok Cowok,"
Riko tiba - tiba menjulurkan ponselnya kepada Nindy, dan itu membuat dahi Nindy mengkerut. "Apa ini kak?"
"Ponsel kan? Lo gak buta kan?"
"Ya maksud gue untuk apa?"
Riko menghela nafasnya kasar. "Gue.. Gue mau minta nomornya Lolita?"
Detik berikutnya Nindy tertawa kencang, lelaki yang sering beradu mulut ini memiliki perasaan khusus untuk sahabatnya yang absurd. "Kak Riko suka sama Lolita? Hahahaha!"
Riko tersenyum malu. "Ya gitu deh, sahabat lo cewek apa adanya, gue suka,"
Nindy langsung mengambil ponsel Riko dan mengambil ponselnya, kemudian ia cantumkan nomor Lolita disana. "Nih, jangan lupa chat bidadari laknatnya,"
Riko tersenyum tipis. "Thanks Nin,"
"Kok lo bisa suka sama Lolita? Setahu gue kalian itu berantem terus,"
Riko terkekeh pelan. "Gak tau aja, suka kan gak butuh alasan? Lolita itu gak pernah jadi orang lain, dia selalu tampil dengan keinginan sendiri, dia juga gak peduli dengan tatapan orang - orang sama dia, karena dia iitu udah bisa ngebahagiain diri dia sendiri, artinya dia juga bisa ngebahagiain gue,"
Nindy jadi merasa sedikit bangga dengan sahabatnya itu, walaupun absurdnya tidak ke tolong. "Ya semoga aja lo bisa jadian sama Lolita, gue kasihan sama sahabat gue itu, jomblo padahal cantik,"
"Aamiiin, masuk kelas gih Nin, bentar lagi bel, "
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Couple (SUDAH TERBIT)
Ficção AdolescenteCover by : wira putra *BEBERAPA BAB DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT Banyak orang di luar sana yang ingin memiliki kekasih yang sempurna. Tapi, tak selamanya sebuah hubungan berjalan dengan sempurna. Akan ada di tengah perjalanan, ketika kamu sed...