Part 07

45 6 5
                                    

Bel istirahat kedua berbunyi, itu tandanya waktu sholat dzuhur sebentar lagi tiba. Semua siswi yang tidak berhalangan keluar dari kelas menuju masjid, yang memang letaknya berada di samping kelas mereka.

Sekarang kelas hanya berisi oleh siswi yang sedang berhalangan, termasuk syifa. Dan beberapa siswa laki-laki yang memang sangat sulit untuk dinasehati agar cepat keluar mengingat azan dzuhur sebentar lagi berkumandang.

"Anak laki-laki! Cepetan sana keluar, bentar lagi adzan. Kalian tuh gimana sih harusnya kalian tuh jadi contoh buat yang lain. Kelas kita itu dituntut untuk dijadikan panutan bagi kelas lain"teriak salah satu siswi

"Iyaa tau, malu-maluin aja!"Sahut siswi yang lain

Yang sedang ditegur malah berlagak tak acuh, pura-pura tidak mendengar apapun. Memang sudah seperti itu, susah sekali untuk dinasehati. Syifa yang melihatnya pun hanya bisa menghembuskan napas berat. Karna ia memang tak mampu untuk menasehati mereka. Siapalah syifa di mata mereka. Ia hanya sosok gadis pendiam dan pemalu. Tak banyak bergaul dengan banyak teman. Ah sudahlah.

Beberapa menit kemudian, segerombolan siswa yang masih di kelas pun beranjak dari aktivitasnya. Berlalu pergi, hendak meninggalkan kelas.

"Azzam mau sholat tah?"tanya zahra

"Iyaa Ra, Azzam sholat dulu yaa"jawab azzam dengan nada yang dimanis-maniskan, seolah sedang memancing api cemburu salah seorang siswi yang sedang duduk tak jauh dari tempat dirinya berdiri.

Syifa yang memang duduk di meja kedua dari depan pun bisa melihat bagaimana ekspresi yang azzam tunjukkan. Mendengar azzam menjawab seperti itu, membuat syifa refleks menengok ke belakang di mana zahra berada. Lalu saat syifa kembali menengok ke depan, tatapan nya tak sengaja bertubrukan dengan mata azzam. Hanya bertahan beberapa detik saja, karna syifa langsung memutuskan tatapan itu secara sepihak. Kemudian ia menundukkan kepalanya, menatap fokus ke arah buku yang sedang ia pegang di tangan mungilnya. Tanpa syifa ketahui, ada sosok yang sedang tersenyum kecil melihatnya. Kemudian sosok itu berlalu pergi, mungkin menuju masjid.

"Huh.."Syifa menghela napas lega. Namun pikiran nya masih mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

Tadi keliatan ngga yaa wajah bingung aku? Duuh kenapa sih pake refleks segala. Maluu ih!

Ih apaan sih! Kok malah jadi kepikiran gitu. Mungkin aja mereka bercanda doang. Mereka kan sama-sama humoris. Ah, lucu aja.

Kenapa aku begini? Cemburu??

Hah?? Ya engga lah, cemburu kenapa coba!

Aul, aul.. Harusnya yang cemburu itu yaa si Lili. Untung tadi si Lili ngga ada di kelas, kalo dia tau pasti udah marah-marah tuh sama nangis.

Udahlah!






✨✨✨

Hiyaa... Udahan yaa segitu aja dulu:(
Belum ngetik lagi soalnyaa:'

Lagi sibuk nih.. :((
Gayaan :v

Mohon maaf yaa manteman:(

Terimakasiih:))

13 April 2020📝



Gadis Pendiam dengan segala rasanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang