Capter 1

7 6 0
                                    

Hari ini adalah hari senin yang indah, langit bersinar cerah dan dimana semua anak di Indonesia harus mengikuti Upacara bendera,

“Uhhh, panas banget”


“Iya nih kapan sih kelar nya”


“Busett dahh”

Banyak anak yang mengeluh tentang waktu upacara tersebut, tetapi tidak dengan anak ini.


“ehh kamu kok nggak upacara” kata guru sambil mengejar Dimas.


Sambil berlari “maaf pak, lagi sibuk mikirin hidup" kata Dimas dengan penuh senyuman.


Dimas itu emang super nakal, bahkan jadi ketua geng.


Dan panggilan nya itu loh yang paling nyeremin, ”Ketua Geng yang paling Berandalan


Tak lama kemudian Dimas berhasil, di tangkap dan di bawa ke tengah lapangan upacara.


”lihat ini anak-anak“

“lihatlah prilaku tidak terpuji, yang dilakukan sama teman kalian.”

”kalian tidak boleh meniru prilaku anak  ini, masak temennya lagi upacara panas-panasan, ehh dia malah nongkrong di kantin" kata guru Bk


Tetapi kata-kata yang di berikan guru tersebut sama sekali nggak di dengerin sama si anak nakal ini.


Dia itu punya prinsip kayak gini (gue bakalan lakuin apapun yang gue suka tanpa harus di kekang orang lain), itulah prinsip yang melekat pada jati diri Dimas.


Di antara semua anak yang sedang mencari/ membuat gosip tentang Dimas, ada 1 anak cewe yang nggak peduli dengan apa yang dilakuin Dimas, atau pun teman-teman nya yang lagi menggosipkan Dimas.


Dia adalah Rani, cewek yang super pendiem, cuwek, dan anti sosial. Di nggak pernah peduli dengan apa yang di lakuin orang lain, asalkan tidak melibatkan dirinya. Dia juga mempunyai beberapa sebutan seperti Murid es batu, dukun , dll. Walaupun banyak sekali dia memdapat sindiran, semua itu tidak dia gubris.

“kamu yaa, kalo ada Waktu upacara, seharus nya ikut kegiatan upacara kayak temen temen kamu itu" kata guru bk

"dasar anak preman”


”liat tuh, Dimas sekarang udah kayak bintang artis, jadi sorotan orang banyak"


“biarin aja dia kan preman jalanan.”


“liat tuh”


“liat tuh”

Banyak kata ejekan yang di lontarkan guru, dan teman sekolah kepada Dimas, tetapi ejakan itu tidak membuat Dimas malu dan terhina, tetapi ejekan itu malah membuat dia tersanjung atas ejekan itu.

"Dimas, mulai sekarang kamu harus ikut upacara, MENGERTI"  kata guru Bk dengan nada keras.


“Iya pak, saya gak bakal ngulangin lagi” kata Dimas.

Kemudian upacara tetap di lanjutkan, saat ini Dimas sedang hormat menghadap Bendera Merah Putih di tengah sengatnya matahari.


“gilee, panas banget cuy” ucapan dalam Dimas.


Kemudian saat Upacara selesai semua siswa pergi ke kelasnya masing-masing, nah sedangkan Dimas lain lagi ceritanya, dia nggak pergi ke kelas melainkan ke Ruang Bk tempat exsekusinya para siswa.


Kemudian Dimas masuk ke dalam ruang bk dan duduk ditempat istimewanya anak yang bermasalah kayak Dimas.


Ada salah satu guru bk cantik, yang namanya bu Linda. Dia di kenal para siswa sebagai guru pembimbing bk yang paling kalem, baik, dan cantik.


Tetapi semua itu berubah ketika Dimas sudah berada di tempat Exsekusi, guru tersebut berubah 180°, sekarang dia berubah menjadi guru Killer , Jahat , bahkan  bisa membuat para murid Menangis Ketakutan.

“ehh, ada bu Linda" kata Dimas sambil salim sungkem.


"Dimas sudah berapa kali kamu datang ke Bk” kata bu Linda.


“hemm, kayak nya baru beberapa kali bu” kata Dimas dengan nada bercanda.


“Dimas ibuk udah sering kali liat kamu datang ke ruangan Bk ini"

"bahkan ibuk pun sampek capek liat kamu terus" kata bu Linda dengan nada dingin.


”iya buu maaf, kalo ibuk udah capek liat ketampanan ku yang sangat hakiki ini" kata Dimas dengan penuh senyuman.

Tak berlangsung lama saat setelah mengutarakan perkataan yang tidak membuat bu Linda senang hati, Dimas merasakan siksaan yang amat tajam dan pedih.

*fix :“maksudnya siksaan itu dalam hal baik, bukan dalam kekerasan.”

Adventure in the BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang