Ketiga: Orang Asing.

558 79 16
                                    

Perasaan Eunwoo sekarang bercampur aduk. Antara sedih dan senang. Percaya atau tidak percaya. Pikirannya dilanda kebingungan, akan kepastian ini adalah Jung Jaehyun yang dikenalnya sejak dari bumi atau sesuatu yang lain. Ada suatu perasaan di dalam dirinya yang masih meragukan dia adalah Jaehyun yang asli. Jam pada kamar Eunwoo sekarang telah menunjukkan waktunya untuk berangkat kerja, akan tetapi Eunwoo berpikir kalau dia masuk kerja hari ini dengan keadaan seperti sekarang tentu tidak akan membuat siapapun yang mengunjungi toko tertarik datang. Kemungkinan juga itu tidak masalah, karena Yoon Oh pastinya masuk kerja dan pastinya akan merasakan apa yang Eunwoo rasakan sebelum ada karyawan tambahan. Sekarang ia tengah berada di ranjangnya lagi, dengan seseorang yang masih Eunwoo ragukan kebenarannya, Jaehyun memeluknya dari belakang. Hembusan napasnya dapat Eunwoo rasakan tepat di belakang kepalanya. Ia begitu lelap tertidur, mungkin juga karena tadi dia mengaku ada yang mengejarnya. Sehingga, Eunwoo harus ikut campur dengan cara menyembunyikannya.

Eunwoo juga manusia, yang emosinya dapat berubah dari yang semula merasakan biasa saja sekarang merasa bosan dan kelelahan walaupun hanya dipeluk saja. Perlahan, Eunwoo menyingkirkan tangan orang-yang-mengaku-Jaehyun itu, lalu beranjak ke dapur untuk mendapatkan air minum. Mungkin, jika waktunya sudah tepat nanti Eunwoo akan memberitahukan semuanya pada orang asing yang sekarang tengah berbaring di ranjangnya. Dan juga Yoon Oh, apakabar dia? Kalau memang benar orang ini dan Yoon Oh berbeda, sudah jelas mungkin Yoon Oh adalah kloningannya. Begitu mendapatkan yang diinginkannya, tepat sekali setelahnya sebuah gedoran kencang dari pintu depan ditangkap gendang telinganya. Secara reflek, Eunwoo menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Tidak ada yang bicara begitu ketukan kencang dari pintu berakhir. Tak lama kemudian, ketukan itu kembali--sekarang lebih kencang--kalau begini caranya, pintu rumah Eunwoo bisa lepas hanya karena orang tidak bertanggung jawab. Dengan mulut berkomat-kamit memisuhi orang di luar pintu rumahnya, Eunwoo berjalan ke arahnya lalu membukakan pintu.

Kepolisian.

Mereka datang bersamaan dengan tameng-tameng yang terbuat dari serbuk debu bintang, yang katanya beredar rumor bahwa siapapun terkena akan langsung melumpuhkan lawan. Bagaimana? Mudah saja. Ketika tameng itu mengenai tubuh lawan, otot mereka seketika menjadi kaku selama beberapa jam ke depannya. Jangan tanyakan pada Eunwoo bagaimana mereka membuatnya, Eunwoo saja juga heran. Mereka bisa membuat tameng secanggih itu, namun tidak dengan barang elektronik yang lebih penting untuk berkomunikasi jarak jauh. Kembali pada cerita mengapa ada pihak kepolisian yang datang dengan sangat tidak ramah ke rumah Eunwoo. 

"Ada apa ini?" tanya Eunwoo kepada mereka, "Tidak sopan sekali menggedor pintu rumah orang dengan kencang. Mau tanggung jawab kalau pintuku lepas?"

"Cukup! Jangan banyak bicara!" teriak salah satu dari mereka dengan badan besar. 

"Ya, terus mau apa kalian ke sini?!" balas Eunwoo dengan intonasi nada yang sama.

"Jelaskan."

Seorang anggota kepolisian lain melangkah maju, sembari memerlihatkan sebuah berkas kepada Eunwoo. Sebuah draf dibuka, dimana di dalamnya terdapat beberapa kertas kosong. Ya, kertas kosong melompong, kertas polos. Untuk apa membawa kertas kosong?

"Mari, saya perlihatkan." ujar si polisi yang membawa draf tersebut, berniat menuntun Eunwoo agar mereka dapat melihat isi dari kertas polos tersebut.

Terlihat anggota kepolisian tersebut mengangkat salah satu kertas menghadap cahaya bulan. Ajaib, tulisannya muncul sendiri pada kertas tersebut, kata demi kata. Juga foto dalam kertas tersebut mulai dapat dilihat dengan kedua mata Eunwoo. 

"Informasi ini sangat rahasia, jadi harus berhati-hati." ucapnya, begitu selesai membuat isi kertas tersebut terlihat kembali, ia menyerahkannya kepada Eunwoo.

☑️ 2398 [ 𝙅𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣 X 𝙀𝙪𝙣𝙬𝙤𝙤 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang