Part 4

21 2 2
                                    

Ditulis Oleh : megaramana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulis Oleh : megaramana

Ditulis Oleh : megaramana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul 18.00 ketika Angkasa sampai di rumah. Setiap hari siswa ganteng yang satu ini selalu disibukkan dengan aktifitas yang sangat padat. Bangun tidur ia langsung mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah, baju seragamnya, sarapannya dan perlengkapan sekolahnya ia siapkan sendiri.

Walaupun ada Mamanya atau Bi Atun yang bisa membantunya, Angkasa tidak pernah meminta bantuan mama atau Bi Atun. Angkasa memang tipikal perfeksionis dan jabatan sebagai ketua OSIS memang pantas ia dapatkan.

Setelah mengganti bajunya, ia langsung mandi dan makan malam di meja makan. Ia tak mendapati mamanya yang biasanya menemani ia makan malam. Lantas ia pun bertanya kepada Bi Atun yang baru pulang shalat jamaah di masjid.

"Mama mana, Bi?"

"Nyonya di kamar mungkin, Mas Angkasa."

"Ngapain Mama, Bi? Dari aku pulang sekolah mama nggak keluar kamar."

"Anu Mas ...," jawab Bi Atun ragu-ragu.

"Anu apa, Bi?" Angkasa menghentikan makannya.

"Anu Mas, jangan bilang kalo Bibi yang cerita nggih."

"Apa, Bi? Enggak bakalan terjadi apa-apa cerita aja."

"Bukan gitu Mas, nyonya tadi pesan ke saya jangan cerita apapun sama Mas, soalnya Mas kan orangnya agak keras."

Angkasa mengembuskan napas. Bibinya bahkan tahu kalau Angkasa memang tempramental, apalagi kalau yang menyangkut ibunya.

"Ya udah Bi cerita aja. Apa mama sedih?"

"Iya Mas, tadi nyonya lihat instastory selebram gadun itu. Ternyata juragan Sandjaya lagi ...." Bi Atun tak berani melanjutkan.

"Sudah ku tebak."

Angkasa langsung mengambil jaket kulitnya berwarna hitam dan bergegas keluar rumah dengan wajah yang berubah sangar.

"Mas, kemana?" Bi Atun mengejar Angkasa yang sudah sampai di halaman depan rumahnya.

Angkasa Milik Aisyah [ Proses Penerbitan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang