Ditulis Oleh : arusyanp
Angkasa memutuskan untuk keluar kelas dan berniat membolos saja. "Bro, mau kemana lo?" Teriak Reyhan dari pojok kelas. Angkasa membalikkan badan dan tersenyum meremehkan.
"Bolos," jawabnya singkat. Angkasa kembali melanjutkan perjalanan entah kemana. Akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke lahan belakang sekolah yang sepi dan hampir tidak pernah dikunjungi siswa dan siswi sebab tidak terlalu terawat. Angkasa harus turun ke lantai satu dan melewati mushola sekolah serta kantin belakang untuk bisa sampai disana. Terlihat koridor sekolah yang sepi karena pembelajaran memang sedang berlangsung saat ini. Angkasa melihat arloji di tangannya.
"Jam sembilan. It's okay," ucapnya dalam hati.
Angkasa berjalan dengan gaya super cool nya sambil memasukkan tangan kiri ke dalam saku dan tangan kanan sibuk bercengkrama dengan ponsel canggih miliknya. Perjalanan menuju lahan belakang sekolah cukup memakan waktu dan membuatnya bosan memainkan ponsel. Angkasa memutuskan untuk memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Tak berselang lama, Angkasa terdiam di tempatnya berdiri ketika melihat salah satu juniornya jalan terburu-buru ke mushola. Angkasa merasa familiar dengan wajah itu.
Entah kenapa kakinya melangkah untuk mengikuti perempuan berhijab itu tanpa di komando. Angkasa kini telah berdiri di depan mushola. Dia terdiam cukup lama hingga perempuan berhijab itu menyelesaikan sholatnya. Angkasa mengerjapkan mata berkali-kali seakan tersadar dengan apa yang dilakukannya saat ini.
"Lah, gue ngapain disini? Kurang kerjaan banget deh," katanya kemudian. Namun, tak satu langkahpun dia beranjak dari depan pintu mushola sekolah.
Setelah menyelesaikan shalat Dhuha, Aisyah berniat mengambil Al-Qur'an untuk dia baca. Ketika membalikkan badan, ia tak sengaja melihat seorang laki-laki sedang berdiri di depan pintu mushola dengan tatapan kosong. Aisyah memutuskan untuk menegur laki-laki tersebut.
"Assalamu'alaikum kak," kata Aisyah dengan suara yang cukup kencang karena jaraknya berdiri dan lelaki itu berdiri cukup jauh.
Angkasa tersadar dari lamunan panjangnya. Sedari tadi, dia berpikir tentang hidupnya yang berantakan dan tiba-tiba dia menyadari berdiri di tempat yang sangat asing baginya. Angkasa juga heran, bagaimana mungkin niatnya untuk bersantai di lahan belakang sekolah justru berakhir di mushola dan parahnya lagi karena tidak sengaja mengikuti gadis ini. Angkasa berdehem untuk mengurangi rasa malunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa Milik Aisyah [ Proses Penerbitan ]
Romance[Naskah Sedang Direvisi Untuk Proses Penerbitan] "Ternyata memaafkan dan mengikhlaskan sesuatu tidak sesulit yang aku pikirkan." - Angkasa Putra Sandjaya "Aku tidak tahu bagaimana dengan dirinya, tapi yang kutahu cintaku padanya seluas angkasa." - A...