Part 16

15 3 0
                                    

Ditulis Oleh : Khin_Jie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ditulis Oleh : Khin_Jie

Seperti biasa, Aisyah selalu menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan setelah ia selesai menyantap bekal lezatnya yang telah disiapkan oleh Umi-nya dengan penuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa, Aisyah selalu menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan setelah ia selesai menyantap bekal lezatnya yang telah disiapkan oleh Umi-nya dengan penuh cinta. Tak lupa dengan sahabatnya, Java selalu berada disamping Aisyah. Tidak di kelas, tidak di perpustakaan, hampir kemanapun mereka selalu bersama. Namun kali ini Aisyah pergi sendiri, Java ada sedikit masalah dengan perutnya, yang membuat dirinya harus pergi ke toilet.

Sampai di perpustakaan, gadis manis ini selalu meluncur menuju rak buku biologi. Yah, begitulah si Aisyah kalau tidak buku tentang agama pasti buku biologi yang ia baca. Lama menunggu sahabatnya yang tak kunjung datang, membuat Aisyah sedikit bosan sendirian.

"Aisyah? Kita ketemu lagi." Suara Reyhan cukup mengagetkan Aisyah dari lamunannya.

"Eh ... kak Reyhan? Kok sendirian, kemana kak Angkasa?" Sedikit pertanyaan terlontar dari mulut Aisyah yang mungil ini.

"Angkasa lagi ada rapat OSIS, jadi aku kesini mau pinjam kunci perpustakaan. Kamu ... tumben nggak sama cowok kacamataan yang biasanya itu?"

Aisyah menjelaskan semua tentang Java yang izin ke toilet. Akhirnya mereka berdua larut dalam perbincangan yang lumayan panjang. Menghabiskan beberapa menit dari waktu istirahat , sampai saat itu pun Java belum hadir menemui Aisyah.

"Aku nggak nyangka bisa bertemu lagi sama kamu di sekolahan ini. Bye the way ... kamu masih ingat nggak waktu dulu SD. Hahaha ... masa itu lucu banget." Reyhan bicara sambil tertawa kepada Aisyah sampai seisi perpustakaan ikut memerhatikannya.

"Kak Rey, udahlah jangan dibahas lagi. Aku malu tau." Aisyah menutupi wajahnya dengan buku tebal biologi yang ia baca sedari tadi. Sedangkan Reyhan masih tertawa lepas, bagaikan burung yang terbang tinggi menembus cakrawala. Beberapa menit kemudian, tawa cowok itu akhirnya sedikit mereda.

"Oh iya, tapi sejak kapan kak Rey jadi ikutan bicara aku-kamu ke Aisyah? Jadi mirip kayak kak Angkasa," ucap Aisyah yang sudah tidak mampu lagi menahan rasa penasarannya karena dua orang cowok super tampan dan sekaligus paling gaul disekolahnya, mendadak jadi bicara aku-kamu kepada dirinya.

Angkasa Milik Aisyah [ Proses Penerbitan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang