Hadiah untuk Hana

816 49 9
                                    

Hai hai ~~~
Author balik lagi nih

Jangan lupa voment nya ya 😊

Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sambil bersenandung kecil, seorang pria berbadan atletis itu kini tengah memasangkan kancing piyamanya. Sesekali ia menguap karena rasa kantuk yang sudah mulai menghampirinya.

Aktifitasnya terhenti ketika ada suara seseorang yang ia kenal memanggil namanya dari luar. "Eoh Namjoon hyung, ada apa?" Tanyanya saat pintu terbuka.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, hanya sebentar."

Tampaknya Namjoon ingin membicarakan hal serius padanya. Ia kemudian mempersilahkan Namjoon masuk ke kamarnya. Mereka berdua sama-sama duduk di kursi yang telah disediakan pihak hotel. "Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Kau masih marah pada Hana?" Tanya Namjoon tanpa basa-basi.

Jungkook terdiam sambil menatap ke arah lantai. Ia bingung harus bilang apa pada Namjoon.

"Aku bukannya ingin ikut campur, tapi jika kalian terus seperti ini akan menimbulkan rumor yang tak enak diantara para staff yang lain. Selain itu kinerja kalian berdua pasti juga akan menurun dan aku tak mau itu terjadi."

"Maafkanlah dia, lagipula Hana tidak berbohong tentang ponselnya, bukan? Ku yakin kau pasti sudah tau seperti apa rupa ponselnya saat ini." Ucap Namjoon sembari bangkit dari kursi dan berjalan menuju pintu. Namun, gerakannya terhenti saat ia baru ingat jika ada yang harus ia sampaikan pada Jungkook.

"Jungkook-ah." Yang dipanggil pun menolehkan kepalanya.

"Usiamu sudah bukan 16 tahun lagi, jadi sikapilah apapun secara dewasa. Dan satu lagi, jangan tidur terlalu malam. Arraseo?"

"Ne arraseo, hyung." Jawab Jungkook.

.
.
.
.
.
.
.

01.00 NYC

Malam hari merupakan waktu yang tepat bagi setiap manusia untuk beristirahat setelah lelah bekerja seharian. Namun, tidak bagi Hana. Gadis berambut panjang itu kini tengah berdiri menatap langit kota New York yang ditaburi bintang dari jendela.

Menikmati langit malam yang dihiasi bintang membuat hati Hana merasa tenang. Namun ketenangannya terganggu ketika ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

"Siapa sih yang datang malam-malam begini?" Ucap Hana bermonolog. Ia bergegas menuju pintu lalu membukanya.

Matanya menangkap sosok Jungkook yang tengah berdiri dengan tubuh di balut piyama kotak-kotak. "Oppa, ada apa? Dan kenapa kau belum tidur?"

Bukannya menjawab, Jungkook malah menyelonong masuk ke kamar Hana dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang. Hana sontak menghampirinya lalu berkata, "Yak! Kenapa kau tidur di kasurku? Kau kan punya kamar sendiri." Ucap Hana sedikit berteriak.

Hana terus mengoceh, namun Jungkook tak meresponnya sedikitpun, telinganya seakan tuli. Karena kesal diacuhkan, Hana akhirnya menarik paksa Jungkook agar turun dari ranjangnya. Sekuat tenaga ia menarik lengan besar milik Jungkook.

"Akhh!" Tiba-tiba saja Jungkook meringis kesakitan dan sontak membuat Hana yang tadinya kesal menjadi panik seketika. Hana berhenti menarik lengan Jungkook. "Dimana yang sakit? Disini? Atau disini?" Tanya Hana sambil menyentuh beberapa bagian lengan Jungkook sambil memijatnya perlahan.

Destiny of Life Hana Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang