Ditulis Oleh : EmilNero
Sudah satu minggu Angkasa dirawat di rumah sakit. Selama itu pula Aisyah tidak pernah absen memeriksa kondisi pria itu. Meski ia harus menerima cercaan dari Angkasa yang menolak untuk dirawat oleh Aisyah. Perempuan itu tidak sedikit pun gentar dan menyerah.
"Mau ke kamar Pak Angkasa lagi Dok?" tanya seorang perawat yang mendampinginya.
"Iya, kenapa?"
"Emang Dokter nggak kapok apa, tiap hari dimarahi-marahi sama Pak Angkasa? Lagian ya, Pak Angkasa tuh kan masih muda, tapi cerewet banget kayak udah kakek-kakek aja."
"Sshht ... nggak boleh ngomongin orang kayak gitu," tegur Aisyah.
"Maaf Dok, saya cuma kasihan sama Dokter Aisyah," ucap perawat tadi.
"Dia kenalan saya dulu waktu SMA, saya tahu alasannya kenapa dia bersikap seperti itu. Kalau saya berhenti merawat dia, itu sama saja artinya saya menyerah. Dan sudah lama saya berniat memperbaiki situasi ini, makanya meskipun setiap hari dia menolak saya, tapi saya akan tetap datang dan merawat dia."
Perawat tadi hanya mengangguk-anggukan saja kepalanya mendengar penjelasan Aisyah. Bukan karena dia sudah paham, tetapi justru sebaliknya. Perawat itu sama sekali tidak paham dengan apa yang dibicarakan oleh Dokter Aisyah.
"Situasi apa yang dimaksud dokter cantik itu? Apa hubungannya juga dengan menyerah? Apakah kedua orang itu sedang bersaing?"
Tanpa sadar perawat tadi menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Lamunannya terhenti saat mendengar Dokter Aisyah memanggil namanya. Dengan gerakan cepat, perawat tadi langsung berlari mengikuti langkah Aisyah menuju kamar Angkasa.
"Selamat pagi, bagaimana kabar kamu hari ini?" sapa Aisyah dengan ramah kepada Angkasa. Senyumnya yang terukir indah dibalas oleh Angkasa dengan wajah kesal.
"Nggak usah sok ramah, kapan aku bisa keluar dari sini?" tanya Angkasa ketus.
"Kalau keadaan kamu sudah membaik," jawab Aisyah dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa Milik Aisyah [ Proses Penerbitan ]
Romance[Naskah Sedang Direvisi Untuk Proses Penerbitan] "Ternyata memaafkan dan mengikhlaskan sesuatu tidak sesulit yang aku pikirkan." - Angkasa Putra Sandjaya "Aku tidak tahu bagaimana dengan dirinya, tapi yang kutahu cintaku padanya seluas angkasa." - A...