Ditulis Oleh : megaramana
Resepsi pernikahan antara Aisyah dan Angkasa akan di gelar besok. Namun Angkasa yang baru tadi pagi telah resmi menjadi pasangan halal Aisyah, seolah tak ingin jauh dari sang istri tercinta. Malam itu menjadi malam yang paling romantis sedunia. Tak ada lagi yang akan memisahkan meraka berdua. Cinta hanya milik mereka berdua, Malam ini menjadi malam yang paling syahdu bagi mereka berdua setelah lebih dari sepuluh tahun mereka tak bertemu.
Sepuluh tahun mereka tak bertemu justru tak mengurangi rasa cinta yang ada di hati mereka berdua. Baik Angkasa maupun Aisyah tak pernah sekalipun memikirkan orang lain. Angkasa yang merasa bahwa Aisyah adalah cinta pertamanya tak pernah sekalipun berhubungan serius dengan wanita lain. Dalam pikirannya hanyalah Aisyah. Sementara Aisyah rela menolak perjodohan dengan Reyhan ataupun ta'arufan dengan pria lainnya. Aisyah lebih memilih fokus dengan karirnya agar perasaanya pada Angkasa memudar.
Namun perasaan itu ternyata tidak memudar melainkan Tuhan justru mengembalikan Angkasa kepadanya dalam cinta yang utuh untuk selamanya. Tuhan juga menjadikan Angkasa sebagai imamnya dalam membina biduk rumah tangga yang akan mengarungi lautan hidup menuju Ridho Tuhan.
Malam ini mereka berdua bagaikan remaja yang baru menemukan cintanya. Angkasa menggebu-gebu menghujani Aisyah dengan ucapan yang romantis. Ucapan romantis yang ia pendam selama sepuluh tahun lebih, dan tak pernah sedikitpun ia berikan kepada wanita lain.
Angkasa memeluk Aisyah dari belakang. Mereka berdua tengah memadu asmara dibawah cahaya bulan. Aisyah menoleh ke wajah Angkasa, wajah tampan Angkasa justru membuatnya berdebar. Angkasa melepas pelukannya kini ia berhadap-hadapan dengan Aisyah. Kedua tangan mereka saling berpegangan, mata mereka saling bertatapan penuh cinta dan asmara.
"Sayang ...," sapa Angkasa lembut.
"Hmmm," jawab Aisyah.
"Kamu bahagia?"
"Banget!!!" jawab Aisyah.
"Makasih ya ...."
"Atas?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa Milik Aisyah [ Proses Penerbitan ]
Romance[Naskah Sedang Direvisi Untuk Proses Penerbitan] "Ternyata memaafkan dan mengikhlaskan sesuatu tidak sesulit yang aku pikirkan." - Angkasa Putra Sandjaya "Aku tidak tahu bagaimana dengan dirinya, tapi yang kutahu cintaku padanya seluas angkasa." - A...