Betrand dan Topel melangkah bersama dengan menjinjing ember di masing-masing tangannya. Terdengar tawa-tawa kecil menghiasi langkah keduanya.
"Pau, suara lu bagus kenapa gak ikut lomba malah loe kasih ke orang lain?"
"Aku udah dapat banyak kesempatan nyanyi disana-sini, biarin aja kali ini kesempatannya kasih ke Lani aja"ucap Betrand sembari tersenyum tipis.
"Yaaa tapi kan beda, Pau"
"Apa bedanya sama-sama nyanyi ini?"
"Ahh serah lu lah Bapauuu"tandas Topel sedikit kesal.
Betrand tertawa kecil melihat sahabatnya itu jengkel padanya. Lalu semua kembali berlalu dengan topik-topik baru mewarnai langkah mereka untuk pulang. Mereka seakan tidak kehabisan topik untuk memecah keheningan.
"Aku duluan, Pau. Hati-hati lu"ucap Topel setelah sampai di pertigaan jalan.
"Iya, hati-hati"Betrand melambai singkat pada Topel lalu kembali melangkahkan kakinya pulang dengan ditemani keheningan.
"Pulang dulu kali ya, besok pagi baru kasih belutnya sama Bibi"ujarnya pelan lalu kembali melangkahkan kakinya.
Rumah minimalis bercat cream di ujung jalan sudah terlihat dimata Betrand. Dia mempercepat langkah membela jalanan sepi karena hari sudah larut.
"Betrand pulang. Oma,Opa!!"Betrand mendorong pelan pintu rumah yang tidak terkunci.
"Iya, Betrand udah pulang gimana dapat banyak belutnya?"Terlihat seorang wanita yang usianya berkisar lebih dari setengah abad itu sembari membersihkan tangannya yang berlumuran tepung.
"Lumayan, Oma"ucap Betrand sembari menunjukan ember hitam ditangannya.
"Ya sudah, sekarang betrand Mandi, Makan terus tidur ya"Oma beranjak meraih ember hitam ditangan betrand untuk dia sisihkan.
Namun dengan cepat Betrand menjauhkan ember hitam itu dari jangkauan Sang Oma.
"Betrand bersihkan belutnya dulu, Oma lanjutkan saja bikin Bapaunya, nanti setelah selesai Betrand nyusul ke dapur"ujarnya.
Betrand berlalu melewati Oma untuk membersihkan belut-belut yang dia dapatkan di sumur yang ada di samping rumah. Sedangkan Oma tersenyum kecil, dia paham cucunya itu memang seorang anak yang tidak suka kerja setengah-setengah.
Setelah semuanya selesai betrand duduk bersila di dekat Oma, melihat Sang Oma membuat kue-kue berwarna hijau itu.
"Masih lama, Oma?"Tanyanya sembari meraih tampa dan membersihkannya dengan kain bersih.
"Dikit lagi, nak"jawab Oma tersenyum tipis.
Betrand mengangguk singkat lalu menyusun bapau yang sudah jadi di atas tampa untuk dia jual esok pagi.
"Udah larut betrand tidur duluan sana"lanjut Oma pada betrand
"Nunggu Oma aja, betrand mau bantuin Oma"
"Ya sudah ini tinggal nunggu yang ini matang betrand bantuin Oma bersihin ya"ucap Oma.
Lalu keduanya beranjak membersihkan barang-barang bekas adonan bapau, menyisihkan ketempat barang kotor. Betrand meraih tampa yang sudah tersusun rapi oleh bapau, menyisihkannya ketempat yang bersih lalu menyapu lantai yang putih akan tepung. Sedangkan Oma setelah menyisihkan barang-barang kotor dia beranjak mengangkat bapau yang sudah matang lalu menyusun bapau-bapau itu kedalam tampa yang tadi sudah diisi oleh Betrand.
"Nahh sekarang sudah selesai betrand ke kamar istirahat ya"ujar Oma setelah selesai menyusun bapau-bapau di dalam tampa dan menutupnya dengan kain bersih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempurnakan Cinta ✓
DiversosAku pernah menyampaikan rasaku lewat aksara beku yang kuungkap dengan cinta... Hingga saat ini aksara beku itu masih menyimpan kenangan tentang cinta... Dan selamanya aksara beku ada untuk mengungkapkan cinta... Story tentang bagaimana seorang bocah...