semua mengira aku gadis polos dan berbakat. guess wrong, aku lebih daripada itu. orang yang aku sukai jungkook, dia berpacaran dengan orang.
aku yang tidak mempunyai hubungan dengan dia,sangat posesif terhadapnya. padahal hubungan kami sebelumnya h...
Jari telunjuknya yang berada di daguku beralih membenahkan satu poni dari rambutku yang turun. Tangannya membelai seakan lupa bahwa tangan itulah yang menghabiskan banyak luka.
"Siapa kau?"tanyaku menatapnya intens dengan menggenggam jari telunjuknya dan menurunkannya diatas meja.
Dia menarik jari telunjuknya dan menggertakan meja, semua anak dikelas akan berpikir meja nya akan rusak. Tetap saja aku yang didepannya akan ketakutan tangan berdalih kebawah memegang rok
"kau tidak tau?Bagaimana bisa? Matamu baik baik saja kan!" Ucapnya disertai menggertakan meja.
Bagaimana ini aku takut. Dia tidak mempunya belas kasihan.
"Baiklah. nanti saat jam olahraga berikan jawabannya" ancam Ravi mataku bergerak sedikit dari pandangannya. Tanganku meremas rokku dengan kepala yang menunduk.
TAKUT
Tak lama kemudian dia mendekatkan wajahnya lagi dan membisikkan sesuatu yang membuatku tercengang.
"Jika tidak. jari teman sebangkumu akan menghilang. Tentu jika tersebar berita kau bisa kapan saja akan menghilangkannya. Kau tau kan aku tak takut siapa pun" Ucapnya disertai senyum miring
aku langsung menelan ludah kasar, melihat jungkook disampingku dia terlihat normal. Sedangkan aku keringat basah mati matian menghadapi ravi.
Ravi melangkah kearah pintu. Saat hendak keluar dia berbicara lagi kepadaku, yang membuatku bergidik ngeri.
"Hanya empat jari saja kok hehe"
Hah? Kenapa mudah sekali dia tertawa?bagaimana mungkin aku tidak melindungi orang yang Kusuka namun jika menjadi pacar Ravi itu terlalu berat. Bagaimana jadinya nanti jika aku disuruh membunuh orang atau mengarungi bangkai narapidana?
안돼!(andwe) Semua itu tidak mungkin kan. Apa aku harus membuat kesepakatan antara aku dan dia?
Iya! harus ada persetujuan kedua belah pihak.
BANGCHIN
"Semua nya istirahat sebentar" guru olahraga kami memberi arahan sebentar untuk istirahat.
Aku melihat ke kanan dan kiri, lagi lagi jungkook dikerumuni banyak wanita mau berbicara saja susah. Yah bagaimana lagi.
Kupijat pijat kakiku karena pegal pegal. Aku tidak menyukai jika ada perbedaan yang nantinya jika semua orang tau aku siapa. Akan ada bahaya yang menimpa dan mungkin teman yang kupunya semua pasti palsu.
Tiba tiba sekaleng cola dingin menempel di pipi kiriku. Kulihat Sowon menghampiriku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
