mikasa Pov
.
apakah kamu akan peduli tentang ku?
Apa kamu anggap semua ini serius?
Dimana kamu yang kukenal,levi?
Oh...aku lupa
sebaik nya aku pergi saja
.
Normal POV
Matahari sudah malas menyinari,ia kini mengganti shift nya dengan sang awan mendung yang mulai mengisi langit dengan warna kelabu membuat seorang gadis berkacamata hitam bulat itu semakin menjadi kesedihan nya terhadap sang kekasih,levi.
.
"Levi-senpai!!!"
Seru para gadis pada seorang pemuda yang wajah nya dingin dan datar yang tengah berjalan menyusuri koridor kampus bersama teman-teman karib nya itu,para gadis yang kini tengah berjalan langsung merona melihat levi dan kawan kawan nya itu tampak melintasi mereka dengan sejuta pesona,seorang gadis berambut sepunggung dengan kacamata hitam nya itu tengah menatap datar laki-laki itu."Levi-senpai memang anak hukum terganteng ya~" ujar petra yang sedang menatap levi dari jauh yang dapat didengar mikasa,padangan mereka bertemu lalu levi tersenyum tipis yang menbuat para gadis langsung meleleh padahal senyum nya ia tujukan pada gadis misterius itu yang merona kecil.
.
Bitchl3vi:kamu dimana?
Mikocha:di kantin.lagi di cafè ya?bareng siapa?
Bitchl3vi:4eye,smith :> tugas mr.eve
Mikocha:Mana petra nya mas?▪v
Bitchl3vi:HEY KUCUBIT MAU? nantiku jemput
Mikocha:dsar cebol.cepat ya mas ojek
Bitchl3vi:bentar lagi sampai..tunggu disitu.Mikasa tersenyum melihat levi kini menaiki mobil nya lalu mata nya mencari cari gadis itu yang tengah manahan tawa dengan paras bodoh levi,mikasa hendak berjalan menuju mobil levi berada tapi ia mendapati gadis berambut karamel langsung berjalan menuju mobil levi sambil merona dan mereka tampak berbincang bincang lalu levi menatap mikasa lama,mikasa hanya tersenyum dan levi langsung memutar pandangan nya setelah petra menoleh kearah mikasa.
Mikocha:tak apa..pulang saja dengan nya..aku akan naik bus saja :)
Safe drive honee :)Chat mikasa pada levi,namun petra menatap mikasa dengan kebencian dari jauh.
.
Mikaaa POV
Aku menahan rasa itu selalu.
Tidak ada yang tahu kami berhubungan sejak 3 bulan yang lalu karena insiden perkemahan itu,aku bersyukur bisa bersama levi kala itu aku berhutang banyak hal dari senior itu,sejujurnya aku tak pernah minat dangan senior itu walau ia tampan dan blah blah tapi aku adalah orang yabg menyadari bahwa dia...
Rapuh.
Ia juga bisa rapuh di satu sisi lain nya.
Sepertinya hanya 1/7 miliar penduduk bumi yang pernah melihat ia menangis karena hal kecil.
Dan aku harus menyembunyikan rasa sakit yang aku derita agar ia tidak semakin khawatir atau lebih rapuh lagi.karena itu aku disini.Aku berjalan menuju halte bus yang berada cukup dekat dengan kampus, hujan kini turun dari hangat nya mentari aku kini duduk sendirian menahan rasa dingin ini tepat di halte aku hanya bisa menarik napas dalam dan berharap ada keajaiban yaitu levi.
"Hei mau sampai kapan kamu disitu hah?" Suara bariton itu memecah lamunan ku aku menoleh kearah suara itu berasal dan tersenyum miring "kukira kau bareng petra" ujar ku pada laki-laki itu yang tengah memegang payung transparan didekat halte.
"Kau masih cemburu?Sudahlah..lebih baik kau pulang." Ujar levi membuatku terkekeh kecil lalu aku beranjak mengikuti levi menuju mobil nya yang terparkir dekat dengan halte.
.
"Mika...bangun kita sudah sampai" ujar suara bariton itu membuatku terbangun "ah..ya,sudah di apartemen mu ya?" Ujarku masih menggantuk bangun dari tidurnya aku memeluk levi dengan senyum kecil,"ayo makan pemalas" ujar levi menggendong ku tiba-tiba membuat aku memerah dan kaget memang levi cukup mengejutkan."Ada apa seperti nya kamu ingin terganggu sesuatu.." ujar ku pada levi yang sepertinya tampak gelisah,ia menatapku intens membuatku blushing "hei ada apa?cerita saja honee" ujarku dengan senyum ku pada laki laki itu."ini masalah tentang pertukaran pelajar itu.." ujar nya pelan "lalu?" Ujar ku menunggu cerita nya "itu hanya hitungan minggu lagi bodoh kau tidak khawatir apa?" Gerutu anak itu membuat ku tertawa "hei sensitif sekali ya kamu?aku yakin kamu bisa dan mungkin aku akan menggunjungi kamu dan..." ujar ku menatap levi dalam,"aku yakin kamu takkan berpaling dari ku bukan?" Ujar ku lagi.levi terdiam.
.
kupikir kamu akan tetap menjadi kamu.
Benar kata orang,semua juga bisa berubah dan itu termasuk kamu.
dan...kamu malah meninggalkan ku.
disaat penting seperti ini.
apa kamu mau tahu sebuah rahasia?
.
.
aku sakit levi,dan kamu tak ada disisi ku.
.normal POV
gadis itu yang awalnya tersungkur ditrotoar ditimpa air hujan setelah ia merasakan sakit yang luar bisa dikepalanya dan kesadaran nya menurun drastis serta mimisan tapi kini gadis itu diinfus tepat diruang inap yang dijendela kini berseliweran para perawat jaga dan dokter-dokter yang berlalu lalang terlintas dari jendela kaca besar itu."ah mikasa kamu sudah bangun.." ujar suara yang bersumber dari seorang pria bersurai kuning serta seorang gadis berambut cokelat dan pirang yang tengah menghampiri kasur gadis itu dengan wajah khawatirnya serta ada seorang laki-laki berambut krem dan cokelat yang juga menghampirinya.
"Uhh...dimana aku?" Ujar mikasa membuka matanya mendapati para kawan-kawan nya serta saudara angkat nya itu menggerubungi kasur nya termasuk si dokter berambut kuning yang wajah nya agak pucat serta dokter berambut cokelat yang tengah geleng-geleng kepala melihat pasien sekaligus adik kelasnya ini harus menderita karena stress yang disebabkan kekasihnya serta teman dari dokter rambut cokelat bernama hange zoe,
"mikasa,senang bertemu dengan mu lagi.." ujar hange penuh penekanan yang membuat gadis itu menggaruk kepala tak gatal."hehe dr.hanji-senpai...bagaimana senpai bisa tahu aku di--sini?" ujar mikasa tanpa dosa,"ya tentu saja aku juga kuliah kedokteran juga baka!" seru hanji menjitak mikasa.
"aduh!sakit!" ujar mikasa merintih memegang dahi nya eren dan kawan kawan nya kini sibuk sendiri dengan mikasa yang diujarkan untuk mikasa,mikasa menjawab sebagian besar dengan kebohongan agar kanker darahnya tertutupi oleh dokter yang menjaga nya mikasa bilang ke semua orang saat ia terlihat pucat dan sangat kurus ia bilang baik-baik saja hanya kelelahan atau apapun tapi dibalik nya ia menyembunyikan penyakit ganas nya dari semua orang dan termasuk...levi.
.
setelah para kawan-kawan nya itu memutuskan untuk makan malam dan tinggal mikasa dan armin serta hange yang ada disana,"tambah buruk ya?" ujar mikasa dengan tenang pada kedua dokter nya itu."hm-dengan bocah sialan itu...dengan petra ya?" ujar hange mengalihkan pembicaraan dengan armin yang masih gugup karena kanker nya membuat mikasa tak hidup lama lagi,"aku tahu armin,tidak ada yang perlu disembunyikan disini.."ujar mikasa santai.
armin tegang bagaimana bisa mereka tertawa disaat seperti ini,mereka tertawa serta berbincang banyak hal.mikasa melihat kearah jendela yang terlihat banyak orang terlintas lalu menangkap seseorang tampak berlumuran darah di IGD yang sudah ditangani oleh perawat yang tampak beristirahat dan itu adalah...levi,
"bitch! kenapa ia ada disni?" ujar mikasa pelan membuat hange berkeringat dingin,"ada hal yang ingin kusampaikan mika-chan" ujar hange melemah membuat mikasa menahan airmata nya melihat levi yang terbaring di kasur didorong ke ruangan yang tak jauh dari tempatnya sera menangkap seorang gadis berambut karamel yang turut serta disamping nya.
mikasa terdiam dan mencabut kasar infus serta oksigen nya dan berlari keluar...menuju ruangan levi.
"levi!"
-tbc
AUTHORRRRRRR PAGE
HE ges...wassap? di quarantinee daybored ini author sudah mau deked PAT tapi tak kunjung belajar banyak godaan termasuk ap ini..ehe
jd boy-pren nya di stop smpe situ setelah backsteet ini kelar baru lanjut gpp g lama paling 1 bab lagi abis itu end qo :)
stay tunee dan jan lupa vote en komen nya ges
lop uh
KAMU SEDANG MEMBACA
don't cry 'cause me
Fanfiction[Beberapa chap rate M] Spin-off (?) Dari "Oneshoot Time" yang unpublish :) - walaupun sad line ttp happy ending kok ;) . so, hope u all enjoy ¤ bunthebread ¤