•
Hidup itu menakutkan. Setiap hari bagi Jungkook benar-benar menyeramkan. Rasanya, Jungkook seperti dihantam, ditampar, tercekik tapi orang-orang masih saja membiarkannya bertahan hidup. Jungkook lelah sungguh. Berada dalam kecemasan setiap hari itu tidak menyenangkan.
Satu-satunya waktu ia bisa melupakan semua karena pemuda serupa langit malam. Kim Taehyung, pemuda sempurna yang masih saja sempat-sempatnya mengeluh didepannya, pemuda seluas langit yang serupa memberinya rasa nyaman, lalu pemuda yang masih saja berkata ia belum mencapai kata sempurna.
"Kita manusia, Jungkook. Tidak ada yang sempurna."
Taehyung memberinya petuah seperti itu satu waktu ketika istirahat diatap sekolah. Kadang, Taehyung itu sekelam langit malam--terlampau misterius disatu waktu, menenggelamkan orang-orang disekitarnya--kadang pula Taehyung itu secerah matahari. Apalagi ketika pemuda itu sudah mengangkat bibirnya membentuk senyuman kotak--khas sekali dengan dirinya.
"Jungkook, aku tahu hidup itu berat. Jadi terima kasih sudah berjuang hari ini."
Taehyung juga suka mengatakan hal itu. Taehyung dengan tingkah lakunyapun juga sama--memberi efeksi dan etitas yang tertinggal dalam benak. Rasanya beban dan kecemasan Jungkook terangkat dan hilang semua. Benar-benar terasa bebas dan Jungkook rasa selepas Taehyung mengatakan hal itu, Jungkook bisa tidur dengan nyenyak.
Seperti sekarang.
Kim Taehyung ada didepannya. Menceritakan perihal hari ini akan nilai sempurna yang ia dapat pada pelajaran astronomi. Wajahnya begitu bahagia, senyum kotaknya tal lepasnya dari bibirnya, lembar ujiannya ia angkat tinggi-tinggi, sementara ia terus berkata, "Hari ini benar-benar hari keberuntunganku, Jungkook."
Lalu setiap Kim Taehyung bahagia, Jungkook akan tersenyum juga. Begitu lebar, mengapresiasikan apa yang Taehyung rasa juga. Jungkook benar-benar ingin suatu saat nanti bisa mengucapkan maaf pada Taehyung.
Bahwa Jungkook begitu palsu.
Karena sampai hari inipun, Jungkook masih merasa begitu cemas, masih merasa setiap jam menakutinya, bahwa Jungkook tidak sebahagia Taehyung.
Tapi Jungkook tidak pernah berbohong pada Taehyung satu hal. Ia tidak akan berbohong ketika setiap waktu ketika kebahagiaan menjumpai Taehyung, Jungkook akan jadi orang pertama yang akan mengucapkan kata "selamat Taehyung. Kau sudah bekerja keras."
Hari ini juga. Diantara teman-teman sekelasnya yang dijumpai bahagia juga, Jungkook hanya mengucapkan hal itu pada Taehyung. Kim Taehyung bagi Jungkook memang seistimewa seperti itu.
Tapi tenang saja. Ia bukan pemuda yang antisosial. Jungkook punya teman banyak. Semua yang ada dikelasnya Jungkook juga menganggap teman. Tapi Taehyung itu berbeda. Punya tempat lain diantara kecemasannya yang membumbung tinggi.
Jeon Jungkook mencintai Kim Taehyung. Itu benar adanya.
T.B.C
Kudedikasikan untuk orang-orang yang
mungkin membaca ini. Lalu untuk orang-orang
yang merasa sama.
-itsmyocean
KAMU SEDANG MEMBACA
Lunette ▪︎ VKook
FanfictionEntitasnya bak awan putih. Bersih, tak tersentuh, terlampau jauh lalu dengan egoisnya Taehyung ingin menjadikannya semesta. Meski semestanya berakhir dengan singkat, meski semestanya selepas itu akan menghilang, dan meski jika semestanya memilih ter...