Tingg!!
Sebuah pesan muncul kembali di beranda ponselnya.
Unknow?
Lagi? Sebenarnya apasih maunya dia!Vall mengacak acak rambutnya kesal, saat ini ia duduk ditepi ranjangnya.
Tangannya memencet notifikasi itu dan kembali kata kata itu.
Awasi cintai lindungi
Ting!
Pesan dari nomer itu bertambah dibawah pesan tadi.
Sebuah file? Dahi Vall berkerut, ia sepertinya mulai bimbang antara membuka atau mengabaikannya." Ah! Ku buka sajalah, toh kalau aku abaikan tidak menuntut kemungkinan aku akan terus diteror ratusan pesan"
Cerocos Vall pada dirinya sendiri.Dengan keputusan yang ia buat,Vall mengetuk file tadi dan mengantarkannya pada sebuah room.
Butuh 1 menit sampai file itu benar benar terbuka.Manik mata Vall mulai menyusuri kalimat demi kalimat dari file tadi. Sebelumya ia hanya diberi waktu 1 menit untuk membaca file itu yang berisi 10 halaman.
Awasi cintai lindungi
Cuma kalimat itu yang ada didalam file,dirasa file itu cuma berisi kalimat2 gila tadi, Vall Dengan cepat menscroll halaman demi halaman.
Dihalaman paling akhir, mata Vall terbelalak kaget saat mengetahui ada sebuah foto, perempuan dengan rambut panjang tergerai terbawa angin, tertawa lepas dengan lesung pipit yang membuat senyumannya semakin manis.
"Siapa dia?"batin Vall,sambil terus mengamati foto tadi.kerutannya semakin terlihat saat dibawah foto tadi ada kalimat selain kalimat2 gila tadi.
Dia dalam bahaya!
Ya! Itu kalimatnya, sangat berbeda dengan kalimat2 sebelumnya."memangnya dia siapanya aku dan apa hubungannya dengan ku?"batin Vall semakin bergejolak.
Ketika ia akan menscroll halaman ke depan tiba tiba saja semua hilang,diganti dengan sebuah tulisan merah yang reflek membuat Vall melempar ponselnya.
Dan Vall pergi menjauh dari tempat ponsel itu dengan berjongkok dipojokan sambil menyumbat telinganya dengan jari telunjuknya.
Siapa yang tidak takut saat tiba tiba ponselmu akan meledak 10 detik lagi.Kalimat terakhir tadi sebuah peringatan agar Vall menjauh dari ponselnya karna ponselnya akan meledak.tanpa pikir panjang Vall membuang ponselnya dengan posisi seperti ini.
Memangnya siapa yang mau jari jarinya tangannya hilang hanya karna sebuah ledakan?3
2Vall menghitung dalam hati,dan ketika sampai pada angka 1 Vall semakin memperdalam sumpalannya dan kini ditambah mata yang tertutup rapat.
"Nggak jadi meledak?" Guman Vall,ia membuka matanya dan melepas jarinya dari telinga.Hitungnya sudah mencapai angka nol tapi ruangan ini masih lenggang.
Vall berdiri saat dirasa kakinya agak kesemutan,ia berjalan kearah ponselnya yang tergeletak di bawah meja,layar ponselnya masih hidup.
Dirasa sudah aman, Vall mengambil ponselnya,ia menggenggam ponsel itu erat erat, tiba tiba saja ada alunan musik keras mengagetkan Vall.
"Apa apaan nih!"Musik itu terasa menyenangkan plus menyebalkan, bukan karna apa! Tiba tiba saja ada rentetan kalimat diiringi musik tadi yamg yang mampu membuat Vall kesal, ditambah dengan emote menyebalkan di akhir kalimat itu.
"Ha ha ha.... Vall! Kau kena tipu! Aku nggak akan tega meledakkan ponselmu, aku tau kau tidak punya uang dan lagi pula aku tidak mau mengganti rugi 🤣🤪"
Kira kira seperti itu kalimatnya. Dan itu berhasil membuat Vall kesal dan tanpa sengaja meludahi layar ponselnya "bajingan!" Umpat Vall pada ponselnya.dan itu membuat sedikit basah pada layar ponselnya.
Melihat itu Vall mengelap air ludahnya dengan kaos yang ia kenakan, maklum ini adalah ponsel Android pertama yang ia punya."sayang sekali kalau rusak"guman Vall nggak jelas.
"Jadi...." Potong Vall teringat akan pesan yang ia terima tadi."pesan tadi itu beneran apa cuma tipuan?"
----
Pukul 12.30 WIB.Vall masih memejamkan matanya,tadi malam ia bisa benar benar tidur setelah jam 3. Ia bersyukur akhirnya ia bisa tidur selama 9 jam 30 menit,waktu rata rata manusia tidur.
Tapi manusia normal tidur jam 9 malam bangun jam 6 pagi.
Itu tak berlaku bagi Vall.
Ia tidur jam 3 pagi dan bangunnya tak menentu,dia tidak peduli dengan takhayul yang mengatakan" jangan bangun siang siang nanti rezekinya dipatuk ayam ""Disini tidak ada ayam" elak Vall jika ada yang menegurnya.
Badan Vall kembali bergerak, menggeliat gak jelas sampai akhirnya Vall membuka matanya walau masih sipit.