《《♡》》
Pagi yang cerah bagi gadis cantik yang saat ini tengah tengah bersiap untuk pergi ke toko bunga miliknya. Gadis bernama Keysha aini mardiah itu pun turun ke bawah untuk menemui ibunya.
Suasana Minggu pagi membuatnya semangat menyapa ibunya didapur dari meja makan tempat dia berdiri saat ini.
"Pagi bunda cantik!" Serunya dengan senyum semanis madu diikuti lengkungan diwajahnya. "Pagi sayang kau terlihat bahagia hari ini kenapa?"
Kemudian Keysha pun menjawab. "Gapapa kok Bun Key cuman lagi bahagia. Hari ini pesenan bunga toko Key lagi rame banget louh Bun. Jadinya Key semangat deh buatnya."
Katanya lagi sambil menata piring makan yang akan digunakan ia, ibunya dan ayahnya makan.
"Bagus dong itu artinya kan toko bungamu juga bisa berkembang," kata sang Bunda yang bernama Rina sambil menyiapkan makanan yang telah ia masak ke atas meja makan. "Ngomong ngomong ayah mana bun, kok belum turun biasanya selalu siap kalau makanan dah ada."
"Gak tau Key coba deh kamu keatas siapa tau ayahmu masih tidur. Tadi dia kan habis sholat shubuh tidur lagi," jawab ibunya, tanpa aba aba Keysha langsung saja menghampiri ayahnya keatas kamar.
Saat sampai dikamar dia mengetuk pintu dan memanggil ayahnya. Namun tidak ada jawaban dan yang ada hanya suara ayahnya yang tengah marah-marah. Tanpa sepengetahuan ayahnya Keysha masuk ke kamar dan melihat Rio ayahnya di balkon kamar sedang memijat kepalanya frustasi kemudian berkata.
"Bagaimana bisa mereka meminta syarat yang aneh seperti itu! Keysha putriku masih kuliah! Dia belum siap untuk menikah di usia muda!"
Mendengar ayahnya berkata seperti itu Keysha yang ada didekat pintu menutup mulutnya tak percaya. Apa yang terjadi kenapa ayahnya membicarakan pernikahannya. Bukankah dia masih berumur 21 tahun. Dia baru saja masuk kuliah semester dua dan dia belum mencapai cita citanya menjadi floris saat ini bagaimana dia akan menikah.
Membayangkan hal itu saja membuatnya merinding. Namun dia juga berpikir pasti ada alasan kenapa ayahnya ingin dia menikah. Dengan masih menutup mulutnya tak percaya dia mendengar ayahnya berkata lagi.
"Bukankah ada cara lain menambah dana selain bergabung dengan mereka! Aku tak ingin putriku menikah sangat muda."
Dan dari raut wajah ayahnya Keysha dapat menyimpulkan kalau memang tak ada jalan lain. Dan saat ayahnya mengakhiri panggilan dia melihat Keysha dan menghampirinya.
Melihat Rio mendekat Keysha hanya bisa menunduk dia tak ingin memandang ayahnya. Karena jelas air matanya akan turun kalau melihat ayahnya seperti itu.
"Key kapan kamu masuk?" Tanya nya tak percaya karna putrinya telah ada dikamarnya.
"Ayah Keysha mau kok menikah demi ayah."
♡♡♡
"Den Reyhan!" Panggilan itu pun terdengar sangat keras di lapangan yang luas itu. Eko laki laki yang berumur beberapa tahun lebih tua dari tuannya itu memanggil nama sang tuan dengan berlari mendekat.
Sementara tuannya Reyhan pamungkas hanya melirik sang pengawal dengan tatapan dingin. Dia saat ini tengah berlatih memanah di taman nya yang sangat luas.
"Den Reyhan!" Seru Setya ketika dia mendekat panah Reyhan telah mencapai sasarannya, Mencapai angka 10."Ada apa mas kenapa mas lari lari?" Tanyanya setelah selesai memanah dan meletakan seluruh peralatan panahnya di tempat semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER DIARY
Teen FictionOrang yang mencintaimu akan tetap memandangmu cantik walau pun dirimu gendut jelek namun mereka tak memperdulikan nya karena apa? Karena mereka mencintaimu dengan tulus