Aku akan selalu hadir disetiap momen penting dalam hidupmu.
Demi mendapatkan makan gratis dari Aurel, gue harus mengikuti kemauan dia, kemana pun dia pergi. Untuk pertama kalinya dalam hidup gue. Rasanya ini lebih seperti gue jadi bodyguard nya Aurel.
Pertama-tama gue terpaksa menemani dia ke salon. Hampir dua jam. Lo bayangin, gue harus duduk diam, enggak ngapa-ngapain selama kurang lebih dua jam. Kalau gue tidur mungkin sudah mimpi indah dua segmen sekaligus. Gue enggak tahu si Aurel ngapain saja di salon selama itu. Aktifitas gue hanya main ponsel, buka tutup majalah, setelah itu gue mencoba untuk tidur. Meskipun agak susah.
Setelah dari salon, dia bilang mau belanja sebentar.
“Atta, temenin gue beli sepatu ya. Gue kemarin lihat ada sepatu bagus. Kebetulan sepatu gue juga udah jelek,” pintanya seperti orang yang tak berdosa sama sekali.
Mungkin ini adalah cara Tuhan menguji kesabaran gue dalam menghadapi cewek. Terlebih cewek unik seperti Aurel. Iya, hitung-hitung latihan kalau sewaktu-waktu cewek gue tiba-tiba ngajak jalan, padahal gue lagi capek, dan cuma mau tidur. Tapi itu nanti, kalau gue sudah punya cewek. Hahaha.
Sampai di toko sepatu yang dia maksud. Perut gue sebenarnya sudah mulai lapar. Tapi masih bisa ditahan. Yang enggak bisa ditahan adalah rasa bosan saat harus menemani perempuan belanja. Beli satu sepatu saja lama sekali. Padahal diawal, dia bilang ada sepatu yang sudah menjadi incarannya. Sampai di toko kenapa harus melihat-lihat sepatu lain, yang malah membuatnya menjadi bingung. Gue heran sama jalan pikiran cewek. Kalau ada yang simpel, kenapa harus memilih yang ribet?
“Ta, menurut lo bagusan yang mana?”
Dia menyodorkan dua jenis sepatu yang berbeda. Tangan kanan memegang sepatu yang katanya menjadi incarannya sejak lama. Sedangkan tangan kirinya sepatu merk ternama yang memang bagus menurut gue.
“Ya elo lebih suka yang mana?” jawab gue acuh. Hanya melihat sekilas, setelah itu kembali main ponsel.
“Atta, yang mana?”
“Udah, beli dua-duanya saja.”
Kalimat terakhir gue membuat dia menjadi semakin bingung. Karena tidak mungkin untuk membeli keduanya dalam waktu yang bersamaan. Iya, meskipum dia dari keluarga berada, tapi sebisa mungkin untuk keperluan pribadi, selain sekolah, dia mencari uang sendiri. Meskipun sampai saat ini gue juga enggak tahu pekerjaan apa yang dia lakukan. Dia hanya bilang ke gue waktu itu, kalau pekerjaannya ini halal. Sangat halal malahan. Ini adalah salah satu sisi positif dari Aurel, dibalik sikapnya yang nyeleneh itu. Dan gue bisa mengambil kesimpulan bahwa, membeli sesuatu itu harus sesuai dengan kebutuhan. Jangan mengikuti nafsu semata.
💝💝💝
Sementara itu di tempat lain, lima orang sedang sibuk mempersiapkan sebuah kejutan. Bahkan sengaja menyewa sebuah tempat demi melancarkan aksi mereka. Niat sekali.
Sebuah ruangan sengaja diubah menjadi seperti tempat makan private. Di bagian depan sengaja di desain panggung kecil lengkap dengan piano dan gitar.Demi kelancaran acara, semua mendapat tugas masing-masing. Ada yang diberi tugas untuk membuat birthday cake, membeli kado, mendesain tempat acara, dan yang paling penting adalah membuat sibuk tersangka utama biar enggak curiga.
Mereka semua berusaha sedemikian rupa agar kejutan ini tidak gagal, seperti tahun lalu. Dimana semua rencana yang sudah tersusun dengan rapi, harus gagal total, karena si tersangka utama sudah mengetahui tak-tiknya. Orang-orang yang mulanya sangat excited berubah ekspresi menjadi kesal, sebal dan marah-marah karena merasa semua yang dilakukan sia-sia.
Gibran adalah yang paling terlihat biasa saja mimik mukanya, saat yang lain terlihat tidak sabar. Mungkin karena dia laki-laki yang tidak terlalu menyukai kejutan. Oleh karena itu dia memutuskan untuk menunggu dan berjaga-jaga diluar saja. Dia bersama dengan seorang karyawati restoran tersebut. Dan demi menghilangkan rasa jenuhnya, dia mencoba bertanya apapun yang bisa ditanyakan. Ya, lumayan membuat suasana sedikit mencair.
Oh ya. Satu lagi yang memegang kendali penting adalah Halil. Dia bertugas mengabadikan momen yang akan terjadi malam ini. Untuk itu, dia sengaja memasang empat buah kamera disetiap sudut ruangan. Dan satu lagi yang ia pegang sendiri. Halil sengaja menyembunyikannya di tempat yang sekiranya susah untuk dijangkau orang, tetapi tetap bisa memantau gerak-gerik setiap orang. Sebenarnya ini atas inisiatifnya sendiri. Tidak ada dalam agenda kejutan yang sudah dirancang. Dia ingin memberikan kejutan sendiri.(siapa kira-kira yang mau dapat kejutan? Ada yang bisa nebak nggak nih? Hehehe)
KAMU SEDANG MEMBACA
S E M P I T E R N A L
Teen FictionTidak ada seorang pun yang dapat mengubah 'orang itu' tetapi seseorang bisa menjadi alasan 'orang itu' untuk berubah. Aku berdo'a kepada Tuhan. Semoga apa yang menjadi keinginan kita adalah Rencana dari Tuhan. Peringkat : 5 - #attaaurel 7 - #attaau...