01

29 4 0
                                    

Boom boom boom boom
Boom boom boom boom2x
Yeah we got that

Gue terbangun dari tidur gue, dan ternyata ada yang nelepon gue. Siapa sih yang nelepon gue pagi buta begini. Gue ngeliat jam dan masih jam empat pagi, dengan cepet gue ngambil handphone, baru aja mau ngangkat eh udah mati teleponnya. Pas gue liat lagi ternyata ada line masuk.

Line

HuangRenjun❤️😘
Bangun yank...

Gue pencet kontak Renjun.

HuangRenjun❤️😘
Bangun yank, shalat dulu gih

Itulah yang bikin gue mau bertahan sama Renjun dan nge yakinin diri gue untuk nikah sama dia. Ya karena, dia selalu mengingat kan akan ibadah gue, dia tuh orang tau banget cara hormat menghormati yang benar gimana. Nggak salah gue punya cowok sebaik lo Ren.

ZyonaAbrian❤️
Iyaaa, bentar ya ren aku shalat dulu

HuangRenjun❤️😘
👌😄

Gue langsung ke kamar mandi buat ngambil wudhu. Emm btw jangan salpok ya ama kontak gue. Abrian itu nama marga papa gue okee.

Gue ngambil mukena gue dan shalat subuh. Selesai shalat gue langsung berdoa kepada Allah agar gue di kasih keputusan terbaik tentang hubungan gue sama Renjun.

Gue langsung nge lipet mukena dan kembali ke ranjang. Jadi setiap abis shalat subuh tuh gue selalu telponan sama Renjun. Renjun sih yang nyuruh soalnya ntar takut gue ketiduran lagi katanya.

"Udah selesai shalat nya?"

"Udah,"

"Kamu hari ini ada kelas jam berapa aja?" Tanya gue ke Renjun.

"Hari ini aku kosong Zy, emang kamu ada kelas?,"

"Iya Ren, ada,"

"Nggak kerasa ya Zy, satu setengah bulan lagi kita bakal wisuda, dan tuan Huang mu ini akan memasangkan cincin di jari manis nya," kata Renjun.

Jujur gue mau nangis sih ini, ya tapi gue tahan aja. Gue nggak mau nangis di depan orang yang gue sayang.

"Iya Ren, tapi kan belum tentu juga kita lulus," kata gue.

"Ya kamu jangan doa gitu lah, doa nya yang baik-baik aja," kata Renjun.

"Iya Huang kuuu,"

Kita telponan hampir lama sih sampe gue nyadar kalau sekarang udah jam enam pagi gara-gara ada sinar masuk dari jendela gue.

"Eh Ren, udah ya aku mau siap-siap dulu ya," kata gue ke Renjun.

"Oke, mau di jemput jam berapa?"

"Kayak biasa aja," jawab gue.

"Oke, bye nyonya Huang," kata dia yang bisa gue denger sambil ketawa.

"Bye juga tuan Huang,"

"Assalamualaikum," kata dia. Gue senyum.

"Waalaikum salam Renjun,"

Gue tutup telepon Renjun.

"Gak akan gue sia-sia in cowok sebaik lo Ren," batin gue.

💚💚💚💚

Gue turun ke bawah dan di bawah udah ada kak Nakyung yang lagi nyiapin sarapan, kak Nakyung itu istrinya bang Jaehyun.

"Pagi kak," kata gue ke kak Nakyung.

d i f f e r e n t | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang