17

66 8 0
                                    

Jangan lupa like, coment, and share
Jangan hanya menikmati cerita nya saja ya like, coment, and share nya juga:)










Dara menepikan motor nya dan turun seraya menatap sekitar sepi. Motor nya tiba-tiba saja mogok dan jam sudah menunjukkan pukul 06: 45, 15 menit lagi bela berbunyi mana di jam pertama ada ulangan lagi sial.

Suara derum motor terdengar dari belakang dan motor itu berhenti tepat di depan Dara membuat si empunya menengok. Ternyata Faro.

"Kenap motor lo? bareng yuk?"

"Gue pesen taksi" Ucap nya datar

"Maaf, mau sampai kapan lo bersikap dingin ke gue? Gua rindu lo" Ucap nya dengan nada bergetar.

Gue juga Far... Batin nya.

"Setidak berangkat bareng gue hari ini kan ada ulangan jam pertama"

Benar juga apa yang dikatakan nya, jika ia terlambat maka guru itu akan memgomel tujuh hari tujuh malam berisik.

Siapa lagi guru berbadan besar, memiliki kumis yang lebat, dan hitam legam, mengerikan? Tidak hanya saja suaranya yang membuat gendang telinga akan rusak seketika.

"Oke" Faro yang mendengar jawaban itu langsung mengembangkan senyum nya.

Motor Faro memasuki area sekolah dan memarkirkan nya lalu Dara turun dari motor Faro mata nya menatap Richard yang juga menatapnya dan dia tersenyum.

Ya, Richard tersenyum karna Dara sudah mulai membuka pintu maaf nya untuk sahabatnya.

Faro pun merangkul bahu gadis itu membuat nya kaget dan langsung menatap ke arah pelaku nya dan yang di tatap hanya menyengir tanpa dosa.

"Mulai hari ini kita baikan oke" Lho enak sekali dirinya Dara belum memaafkan nya tapi dia sudah memutuskan nya sendiri menyebalkan.

Sampai di dalam kelas mereka di sambut oleh teriakan maut seseorang siapa lagi kalau bukan emak-emak rempong. Daniel.

"Saaloh pangeran sama princess akhirnya baikan" Teriak nya dari tempat duduk nya.

Dara hanya tersenyum tipis menanggapinya.

Dewi pun menghampiri Dara dan menepuk pundak itu pelan.

"Akhirnya lo ikutin apa kata Richard gue seneng ra"

"Iya gue salah"

"Gak kok lo gak salah wajar kali lo kecewa sama dia karna lo kan sahabat nya yang lebih tau segalanya tentang dia di banding gue sama Daniel."

"Iya" Cicit nya.

"Yaudah bentar lagi pasti pak doko dateng"

Benar saja pak Doko datang dan langsung membagikan kertas yang bertulisan angka-angka yang membuat siapapun bergidik ngeri karna seperti tidak ada kalimat di kertas itu hanya angka yang memenuhi kertas itu seutuhnya, bahkan guru itu tidak mengucapkan salam atau pun pembukaan sebagai awal pembelajaran nya.

Merasa ada yang tidak beres Dara menengok ke samping dan menemukan Dewi sedang bergerak gusar, Dewi yang menyadari di tatap oleh teman sebangku nya pun menoleh.

"Hehe gue gak bisa beib liat dong" Sudah menjadi hal lumrah Dara menjadi tempat contekan untuk Dewi.

Dan Dara pun tidak keberatan toh nilai nya juga sudah terlalu cukup untuk pelajaran matematika yang selalu mendapat nilai 100.

Kebanyakan orang akan benci dengan pelajaran matematika tapi berbeda dengan seorang Dara yang sangat mencintai perhitungan dan angka.

BAD GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang