1 | Begin

4.8K 234 11
                                    

Happy reading 💜

- BOURNE -

▪️▪️▪️


Desember, Seoul.

"SiVeś high school? Apa itu sekolah swasta, appa?."

"Hm.. sekolah itu swasta dan sekolah itu memiliki prestasi yang sangat baik. Jadi Appa ingin kau melajutkan sekolahmu disana." kata lelaki berumur 47 tahun yang sedang duduk sambil membaca email ditablet miliknya.

Meski umurnya sudah hampir menginjak kepala lima dan sudah memiliki 2 orang anak, ketampanan Jeon Sungjin sepertinya tidak ikut memudar seiring bertambahnya usia. Tidak hanya karena parasnya yang menawan, namun kepandaiannya juga turut membuat banyak orang terkesan. Menjadi seorang dokter bedah yang handal membuat Sungjin cukup terkenal di rumah sakit Jheonsan. Ditempat dirinya mengabdikan selama 22 tahun lamanya.

"Apa eomma setuju aku sekolah disana?."

"Tentu saja, sayang. Eomma yang merekomendasikan sekolah itu pada Appa-mu." Jawab orang yang dipanggil eomma barusan.

"Kenapa? Apa sekolah itu sangat bagus? Sampai aku harus pindah dari Jepang ke Korea lagi."

"Kau terlalu banyak bersantai di jepang selama ini. Jadi Appa memintamu pulang dan mulailah belajar dengan serius disini, Jung." Kata Sungjin.

"Eomma dan Appa ingin kau belajar lebih serius di sini." Sambung Jeon Hana. Istri dari Jeon Sungjin.

"Tapi ak—"

"Tidak ada tapi tapian Jeon Jungkook." ucap Sungjin pada putranya. Pembawaan Sungjin yang tegas selalu mampu membuat Jungkook tidak melawan.

Pemuda itu lalu terdiam. Ia bisa melihat keseriusan dari suara ayahnya barusan. Mereka tidak main-main soal memindahkannya. Sepertinya kedua orang tua Jungkook sangat menyukai sekolah itu. Mungkin karena prestasinya? Sepertinya begitu. Mengingat lingkungan keluarga kedua orang tuanya sangat mengedepankan kualitas daripada popularitas belaka. Hal itu dapat dibuktikan dari ayahnya yang merupakan seorang dokter dan ibunya seorang guru kesenian di sekolah internasional. Tidak lupa, kakek Jungkook adalah pendiri dari rumah sakit Jheonsan itu sendiri. Itu cukup membuktikan jika dia memiliki lingkup keluarga berpendidikan tinggi.

"Eomma yakin kau pasti akan menyukai sekolah baru mu, Sayang." ucap Hana mengelus puncak kepala putranya.

Jungkook menarik napasnya panjang dan membuangnya perlahan, "Baiklah, aku juga tidak bisa menolak." kata Jungkook terdengar sedikit kecewa karena sudah terlanjur nyaman menetap dan sekolah di negeri sakura itu. Ia lalu berjalan menaiki tangga pergi kamarnya.

Hana dan sungjin melihat Jungkook bersamaan, lalu saling menatap.

"Apa dia marah?." Tanya Hana.

"Jangan khawatir Hana-ya.. Jungkook pasti akan mengerti. Dia bukan anak kecil lagi. Lagipula hanya tinggal setahun lagi Jungkook akan menyelesaikan sekolahnya."

"Hm.. baiklah."

▪️▪️▪️


Sebuah mobil baru saja memasuki gerbang besar, terus melaju melewati taman yang luas untuk mencapai pintu utama sebuah mansion.

Tidak ada sedikitpun yang berubah. Sama seperti terakhir kali gadis itu pergi, yang berbeda hanyalah musim yang silih berganti. Dimana kini sudah saatnya musim dingin.

Gadis itu pun turun dari mobil, berjalan anggun dengan baju hangatnya yang melengket ditubuh, disambut oleh seorang wanita yang tidak asing lagi di matanya. Gadis itu lalu membungkukkan badannya dengan sopan.

BourneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang