Al, pria itu seakan lupa diri, pria itu mengabaikan suara serak Yuki, ketakutan Yuki bahkan tak perduli dengan isakan tangis Yuki.
Al terus saja memaksa Yuki untuk menurut dengannya sesekali mencengkeram gadis lugu itu.
"Al gue mohon, gue mohon jangan, Al" tangis Yuki kini sudah pecah, sekuat tenaga ia memberontak itu tak akan ada artinya.
"Dingin Ki" Al terus menggumankan kata dingin tanpa memperdulikan suara Yuki.
"Al please gue tau lo baik, gue mohon jangan memperkosa gue..
Al gue mohon jangan,,,,
Alllllllll (Teriak Yuki)" Yuki merasakan kaosnya kini tengah lepas dari tubuhnya, Al menatap penuh gairah Yuki yang malam ini terlihat sangat mempesona.
Al menatap senang dan tersenyum di balik rasa dinginnya yang ia tahan sedari tadi.
Yuki berusaha menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya namun tak berdaya ketika Al memindahkan tangannya dengan kasar.
Yuki terlihat sangat mengenaskan, wajah yang sebelumnya selalu ceria dan selalu galak kini terlihat sangat menyedihkan, air mata berlinang tanpa henti, dada seakan sesak menerima perlakuan biadap ini, ia tak menyangka Al akan sejahat itu padanya, ia berfikir bahwa Al mulai berubah, namun kenyataannya seorang pria bangsat tetaplah bangsat!.
Hiks
Hiks
Hiks
"Gue salah apa Al sampai hati lo menyakiti gue"
Yuki terus menangis di saat Al berusaha memperbaiki posisi mereka yang kurang nyaman itu.
Srett
Yuki semakin sesenggukan di saat ia merasakan kini penutup nya tengah lepas dari tempatnya sungguh saat ini ia malu.
"Lo tega Al, sungguh lo tega sama gue!" teriak Yuki dengan suara menyaitkan.
"Maafkan gue Ki" sambar Al yang kemudian menarik kepala Yuki dan melumat bibir Yuki.
Yuki menatap melas Al yang memandangnya dengan mata sayu berkabut gairah namun sepertinya pria itu tengah di kuasai oleh setan yang tak mengindahkannya meski melihat lautan air mata di pelupuk matanya.
Yuki membuka mulutnya ketika merasakan gigitan di bibir bawahnya dan seketika rongga mulutnya terasa terkoyak oleh lidah Al yang menyapunya bersih.
Yuki merutuki nasibnya yang seakan mempermainkannya, bagaimana bisa ia harus mengalami hal menjijikan seperti ini.
Tess
Yuki memejamkan matanya membiarkan air mata tak hentinya keluar dari matanya. Saat ini gadis cantik tersebut tengah tak berdaya, sungguh tak berdaya.
Ini adalah pengalaman pertamanya tentang hubungan intim, selama berpacaran ia tak lebih dari sekedar kissing.
Namun kali ini dengan sialnya tubuhnya di jamah tanpa ampun. Tubuhnya seperti merasakan seuatu yang aneh, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Ia lelah untuk menolak namun ia tak terima diperlakukan seperti itu, ia bisa apa?.
"Please Al, stoppp" serak Yuki yang menahan gairahnya.
Al tetap menghiraukan permohonan Yuki bahkan ia semakin gencar menjamah Yuki, seakan mendapatkan mangsa barunya, mendapatkan mainan barunya.
Dua insan tersebut terhanyut akan permainan yang seakan membuat mereka lupa segalanya.
Waktu terus berlalu hingga keduanya melenguh bersamaan di saat mereka sampai pelepasan.
Huh
Hanya nafas berat yang kini terdengar di kamar tersebut.
Yuki memejamkan matanya sesaat ia tak mampu lagi untuk membukanya. Tubuhnya lelah, dan kini hatinyapun terkoyak.
Ia tak sanggup membayangkan apa yang akan ia hadapi setelah peristiwa ini.
Ia tak menyangka Al akan melakukan ini kepadanya, bahkan dengan cara paksa. Andai tahu begini ia takan mau untuk membantu dosennya mengambil proposal.
Memang ini tak sepenuhnya kesalahan dirinya, namun apa dikata nasib buruk tengah menimpanya.
Yuki membuka matanya pelan dan menatap pria bangsat itu dengan tatapan kebencian, sampai kapanpun ia tak akan terima dengan apa yang telah dilakukan Al kepadanya.
"Gue nggak nyangka niat baik gue akan berakhir seperti ini" melas Yuki dengan memegang dadanya yang seakan sesak melandanya.
"Sekali bangsat tetaplah bangsat, gue salah karena terlalu percaya sama dia, bahkan gue bodoh terlalu lemah untuknya.,
Harusnya gue mengambil proposal itu sendiri tanpa pria keparat itu.,
Tapi apa daya semua sudah terjadi!". Gumam Yuki dengan menahan luka baik fisik maupun hati.
Perlahan wanita lugu itu berusaha memunguti pakainnya dan berusaha memakainya kembali, sungguh ia malu dengan keadaannya sekarang.
Hiks
Hiks
Hiks
Yuki kembali menangis mengingat apa yang baru saja menimpanya beberapa menit lalu. Ingin rasanya ia mati saat ini juga.
Ia bingung apa yang akan ia lakukan setelah ini, sungguh ia bingung.
Karena lelah menangis dan lelah karena ulah Al, Yuki tidak terasa memejamkan matanya dan tertidur, meskipun tak dapat di pungkiri diwajahnya tercetak jelas akan kekhawatiran yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergaulan Bebas ( Tersesdia PDF )
RomansaBerawal dari pertaruhan konyol itu membuat gue terperangkap dalam jurang cinta, awalnya gue hanya mempermainkan dan menyukai kepolosannya dan sialnya gue jatuh dalam pesonanya miris bukan?.