Gadis itu bergerak cepat menuruni anak tangga menuju ruang makan yang ternyata telah didahului oleh bunda, ayah, dan kakak laki-laki nya Aditya Rangga athanasia.
Kakak laki lakinya memang jarang berada di rumah, karena ia sedang menempuh beasiswa S2 di salah satu kampus terkenal di Yogyakarta, tak heran memang, karena kakaknya itu mempunyai otak yang brilian, yang juga diwarisi oleh nya.
Dia faricha luiza athanasia, putri ke 2 dari pasangan tuan rehan dan nyonya ana.
gadis yang kerap disapa Icha itu telah rapi dengan seragam khas putih abu-abu, juga jam tangan casio berwarna hitam yang tampak elegan melingkar di tangan kiri nya. tak lupa kerudung polos warna putih bertengger manis di kepala Icha, membuat penampilannya terlihat perfect di mata lelaki mana pun.
Bundanya lah yang menyuruh icha untuk menutup aurat, sudah kewajiban seorang wanita untuk menutupi mahkota terindahnya kata sang bunda kepada Icha waktu itu. Icha menuruti saja kata sang bunda, toh selama itu baik untuknya, kenapa enggak.
Icha memang selalu berpenampilan sederhana, namun dengan kesederhanaan itulah yang membuat dirinya istimewa.
Sinar mentari bersinar terang, mengiringi langkah Icha dengan senyum merekahnya menuju ruang makan untuk sarapan pagi.
Bagi Icha sarapan pagi itu penting, gak boleh dilewatkan. Karena jika perut kosong, maka otak akan sulit mencerna hal apapun, yaa...termasuk hal- hal abstrak di sekelilingnya. Setidaknya ia punya energi untuk melewati apapun yang disuguhkan semesta nantinya.
happy reading readers, and
please stay with my story...muach
thank you so much, too kalian yang udah mau baca :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret
Teen Fiction" chaa..." panggil Ilham lirih " yaaa... " sahut Icha sembari mendongakkan kepalanya "Kenapa nggak suka senja?" Icha tersenyum "emm, karena menyakitkan" "Nggak. Langit biru yang lebih sering menghempaskan" kata Ilham menyangkal pernyataan Icha "Engg...