Paket?

9.4K 837 15
                                    

Tertawa lah lalu bersyukur.
Karna tidak ada yang tau kapan kita akan tertawa lepas sebelum dihadapi masalah.

-My Husband Tetanggaku-

🕊️🕊️🕊️

PAGI ini Salwa sedang membantu Indri--- uminya berperang di dapur, memasak untuk sarapan pagi ini. Kebetulan Salwa sedang libur kuliah,selalu ada canda dan tawa disela-sela memasak. Uminya selalu bercerita tentang masa mudanya dan sampai bertemu dengan abinya hingga bisa mereka berdua menikah.

"Yurrr.. sayurrrr... Ibu..ibu..sayurr!" Teriak tukang sayur di luar.

"Ka,umi boleh minta tolong?" Tanya Indri kepada anak semata wayangnya.

Salwa menoleh kesamping dan tersenyum."iya umi,umi butuh sesuatu"

"Tolong belikan sayur,boleh?"

"Boleh umi"

Uminya mengambil secarik kertas dan memberikan ke Salwa dan diterima olehnya. Salwa keluar rumah dan melihat tukang sayur. Mata Salwa juga tidak sengaja melihat seorang laki-laki tampan yang sedang menyuci mobil. Dia Hariz.

"Mang Asep yuhuuuu!" ucap Salwa kegirangan saat melihat tukang sayur yang tak lain adalah mang Asep.

Mang Asep menengok kearah Salwa yang sedang berlari termasuk laki-laki yang fokus menyuci mobil dan dia kembali fokus menyuci.

Saat kecil Salwa sering ikut bersama Indri membeli sayur dan Salwa sering menjaili mang Asep dan selalu membuat mang Asep jengkel tapi mang Asep tidak pernah marah dan malah mang Asep sangat akrab dengan Salwa.

"Eh ,ka salwa." Mang Asep tersenyum.

"Ketemu lagi sama salwa.yang cantik,imut ,pintar dan mirip kaya Selena Gomez" ucap Salwa dengan percaya diri .

Seperti biasa jika bertemu dengan mang Asep dia pasti beraksi halu yang super heboh.salwa memberikan catatan yang diberikan oleh uminya dan mang Asep menerima nya.

"Iya tapi jomblo" celetuk mang asep menahan tawa.

Salwa cemberut tidak terima dengan perkataan mang Asep. Rasanya kesal kalo dipanggil jomblo, padahal kan Salwa udah punya pacar tapi sayang kemaren baru putus.

"Iya bener mang" ucap seorang tiba-tiba.

Salwa tersentak kaget . Muncul laki-laki dengan berjas putih ,wajah tampan dan tubuh yang gagah. Salwa merasa heran dengan satu laki-laki ini yang sikapnya selalu berubah-ubah. Kadang marah,kadang jengkel kadang juga dingin.

Entah dari titisan mana dia berasal.

"Apan Lo bang, Lo juga jomblo kan." Cibir Salwa kesal.

Mang Asep hanya tertawa saat melihat adik-kaka ini selalu bertengkar tanpa memperdulikan keadaan.untung saja masih didepan rumah jika saja mereka di tempat yang ramai pasti sudah di seret oleh warga.

"Santai. Bentar lagi juga gua nikah." jawab Andrian santai.

Mata Salwa terbelalak, menatap abangnya tidak percaya." Bodoamat lah ,pengen lu nikah ke pengen lu pacaran ke. Terserah, gua gak perduli. Udah pergi sana nanti orang-orang meninggal lagi kalo keburu nunggu lu!" Salwa mendorong badan Andrian ke arah mobil.

My Husband Tetanggaku                                  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang