0.6☄️

2.9K 451 197
                                    


Jisung menghempaskan tangan Minho dengan kasar begitu sesampainya di apartemen.

Ia mendongak, menatap tajam pada sang kekasih yang sedang menunjukkan ekspresi marahnya.

"Lo kenapa marah, sih? Lupa sama apa yang gue pengenin?"

Minho terkekeh, ia mencengkram erat rahang si manis hingga Jisung mendongak ke arahnya.

"Lupa? Gue yang lupa atau lo yang lupa?"

"M-maksud lo?"

Minho mendekatkan dirinya ke arah Jisung, mensejajarkan bibirnya pada telinga si manis dan melirik sinis ke arahnya.

"Mau nyoba jadi seme atau jadi straight? Lo lupa sama apa yang mau lo lakuin?"

Jisung terdiam, ia melirik takut-takut pada Minho yang auranya sedikit berbeda.

"G-gue cuma mau–

Minho melepas cengkramannya pada rahang sang kekasih, ia memandang remeh ke arah Jisung dengan sudut bibir yang tertarik menampakkan seringaian kecil.

–temenan"

"Temenan? Temenan sama Yuna atau status kita yang berubah jadi temenan?"

"Lo kok gitu sih?"

Kekehan kembali terdengar, Minho yang semula memandang remeh ke arah Jisung dengan cepat merubah raut tersebut menjadi datar.

"Semua tergantung lo, Ji. Kalo besok lo tetep jalan sama dia, berarti lo lebih milih cewek itu" setelahnya Minho segera masuk kedalam kamar membiarkan Jisung terdiam di tempat.


Tidak lama setelah sepeninggalan Minho, ponsel Jisung berdering dan menampilkan nama seorang wanita yang baru saja menjadi pembicaraannya dengan Minho.

Ia segera menerima panggilan tersebut setelah menghembuskan nafasnya sejenak.

"Kenapa?"

"Besok jadi, kan?"

Jisung sempat terdiam sejenak, ia kembali mengingat ucapan Minho barusan.

"Hei, kamu okay?"

"Jadi kok–

Masa bodo dengan ucapan Minho barusan, ia yakin apa yang baru saja dilontarkan oleh sang kekasih hanyalah sebuah gertakan biasa.

–besok gue jemput atau gimana?"

Jisung memaki dirinya sendiri saat menawarkan jemputan. Mau naik apa, pikirnya.

"Eh nggak usah, aku sama temen aku. Kamu ajak temen kamu juga ya"

Jisung bernafas lega, untung saja Yuna tidak menerima tawarannya itu.

"Yaudah, besok ya" setelahnya panggilan mereka pun berakhir. Si manis segera mendudukan dirinya diatas sofa sembari menghembuskan nafas guna menghilangkan perasaan mengganjal di hatinya.



Minho tidak akan benar-benar meninggalkannya, kan?


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

ATTEMPT [Minsung]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang