11. Aku Ada Untukmu

5.7K 774 274
                                    

Percayalah bahwa Dia selalu mendengar doa para hamba-Nya. Selalu ada dan melihat segala usaha kita. 

• You Are The One •  

• You Are The One •  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



















Mobil milik Danish berhenti di daerah pemukiman kumuh pinggiran Jakarta, dia keluar dari mobil bersama Satria.

Mereka sampai di sini berkat GPS gawai Areta yang menyala, Panggilan telepon dari sang istri terputus saat Danish menanyakan keberadaannya, dia hanya di deri pesan lokasi saja.

“Kayaknya kita mesti masuk,” ucap Satria. Danish mengangguk sambil menatap layar gawai yang masih menunjukan lokasi keberadaan Areta.

“Kita perlu jalan sedikit lagi dari sini,” jawab Danish lalu berjalan masuk ke dalam pemukiman bersama Satria.

Lingkungan di sana sangat sepi, terlibih saat ini waktu menunjukan pukul enam sore. Tak ada warga yang berlalu lalang sama sekali.

Satria berjalan merapat pada Danish, membuat Danish ingin membulinya karena penakut.

“Mundur dikit Sat! Penakut banget sih!”

“Jijik gue, kotor banget di sini,” jawab Satria membela diri. Danish hanya geleng-geleng kepala saja.

Pada akhirnya, mereka sampai di depan rumah tua yang terlihat begitu menyeramkan.

Satria menatap sekeliling rumah itu. Sedangkan Danish masih menatap layar gawainya.

Lokasinya benar, detak jantungnya semakin tidak terkendali saat samar-samar telinganya menderngar suara tangis.

“Dan, lu denger gak? Kaya ada yang nangis.” Satria kembali merapat pada Danish.

“Kaya suara Areta,” jawab Danish. Laki-laki tampan di sebelahnya langsung menggeleng.

“Sebentar lagi magrib, biasanya bakal ada sejenis setan yang nongol di tempat kaya gini dan mengelabuhi manusia. Kita bisa di culik sama setan itu——"

“Sat!” Danish langsung menatap tajam Satria.

“Serius, gue sering lihat youtube sama Raheel tentang jejak paranormal. Tapi dulu sih pas dia masih SMP.”

“Kita kesampingkan urusan kaya gitu, dunia kita dan mereka berbeda. Cukup yakinin mereka ada tapi jangan sampai takut berlebihan seperti ini, takut itu hanya sama Allah subahanahu wata’ala.”

Satria mengangguk mendengar ucapan Danish, setelah itu keduanya melangkah masuk ke dalam rumah tersebut.

Suara tangis dan rintihan itu semakin terdengar saat mereka sampai di depan pintu reot berwarna cokelat tua.

Danish menatap kondisi dalam rumah tersebut lewat jendela. Cukup lama dia mengedarkan pandangan ke dalam hingga akhirnya dia menemukan sosok perempuan berhijab lebar yang duduk di pojok meja.

You Are The One [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang