Dream [End]

Kepingan 03 - Penasaran

(Perhatikan tahunnya yah!)

Seolah datang menghampiri, berusaha mengusik menampakkan kehadirannya.

Sungai Han, Seoul, Korea Selatan, 2018.

MALAM ITU di tepi Sungai Han, bulan memancarkan sinar dengan indah, bayangannya terpantul pada air sungai yang bewarna biru pekat. Suasana bising dengan udara dingin yang menusuk kulit membuat gadis itu mengeratkan jaketnya.

Minah duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan sungai. Jembatan yang berwarna - warni dikala petang, membuat matanya tak berhenti menatap takjub. Disebelah gadis itu, seorang pria menatap nya. Hingga Minah menoleh kearah pria.

"Terima kasih, sudah mengajakku kesini. Pemandangannya indah, suara air juga cukup menenangkan untuk didengar. Terimakasih, Hyuk-ah" senyum Minah, ia mengulurkan tangan kearah depan. Tapi Minhyuk tak membalas ulurannya sontak Minah mempoutkan bibirnya.

Minhyuk yang melihat itu terkekeh, "Dari dulu, sikapmu sangat kontras dengan usia mu." ia menarik tangan Minah, mengoyangkan tangan itu ke kiri dan ke kanan.

Minah tertawa, menghentikan hal itu dengan wajah merona, "Yak! Hentikan, kau membuat tanganku pegal." tukas Minah, memalingkan wajah.

🔥🔥🔥

Minah terbangun dari tidurnya. Mimpi itu terlihat nyata, sosok dirinya dan juga pria yang bernama Minhyuk. Pemandangan asing yang belum pernah ia lihat di Rumania. Suasana hangat tangan itu masih menjalar. Ia menitikkan air mata, ingatan itu tersusun sedikit demi sedikit.

Hingga, akhirnya ia menghempaskan selimut yang tengah di pakai nya. Bangkit dari ranjang, menuju pintu. Tapi, pintu terbuka lebih dulu dari luar, Sanha berdiri disana dengan pakaian eropa yang kental. Menatapnya khawatir.

"Apa kau sudah mendingan? Ada yang sakit?" khawatir Sanha. Ia membalikkan badan Minah ke kanan dan ke kiri, memastikan tidak ada yang salah dengan Minah.

Minah menghentikan gerakan tangan Sanha, tanpa sengaja menghempaskan lengannya, "Tidak, sebaiknya kau minggir dari jalanku. Kepalaku seperti meledak setiap melihatmu." sinis Minah, ia menatap mata Sanha seolah menantangnya.