02

31 2 0
                                    

   Keberadaan gue sekarang lagi di pemakaman mama gue. Gue bener-bener kangen banget sama mama.

   Mama itu meninggal dua tahun yang lalu dikarenakan kecelakaan pesawat, hati gue sangat hancur saat itu. Kenapa?? Karena hanya dia yang bikin gue selalu yakin tentang hubungan gue sama Renjun. Mama itu selalu mendukung gue, selalu perhatian sama gue di banding papa gue. Hanya mama yang bisa bikin gue senyum.

   Sekarang gue udah sampai tepat di makam mama. Sebelumnya gue udah beli bunga, sebenarnya sih tadi gue mau makan dulu sama Renjun, tapi karena gue kangen banget, jadi gue ke makam mama dulu. Gue jongkok di kuburan mama dan ngelus batu nisan yang tertuliskan nama mama.

   "Ma, Zyo kangen mama," ucap gue dan air mata sudah di ujung mata gue. Tinggal nunggu jatuh aja.

   "Mamah, z-zyo mau nga-du sa-sama mama, Zyo setiap hari di pukul terus mah sama papa hiks," kata gue terus gue nangis.

   "Coba aja mama sekarang masih ada, pasti mama akan bela Zyo kan, iya kan mah?"

   "Zyo sayang sama mama, harusnya mama masih ada di dunia ini," kata gue dan lanjut menangis.

   Hening.

   Yang terdengar hanya suara jerit tangis gue. Renjun sibuk mengelus rambut gue sampai punggung.

   "M-mah,"

   "Mamah masih inget Renjun kan?"

   "Calon yang mama selalu banggakan waktu mama masih hidup,"

   "Gak kerasa mah, sebentar lagi calon kebanggaan mama ini akan memasangkan cincin di jari manis aku, dan sebentar lagi aku akan menikah, anak kesayangan mu ini akan menikah mah, mama bangga kan ngeliat aku sama Renjun,"

   "Mah, mamah bisa denger aku kan, aku yakin pasti mama ada di sekitar sini, mama pasti lagi ngeliat aku sama Renjun,"

   "Mamah aku pengen meluk mama, aku kangen pelukan hangat mama, tapi pelukan hangat itu sekarang udah tiada,"

   Gue hanya bisa nangis dan nangis.

   Udah dua jam gue di makam mama sambil nangis. Sampai tiba-tiba kepala gue pusing. Gue megang dada Renjun dan kepala gue karena rasanya pusing banget.

   "Ren, aku pusing banget,"

   "Tuh kan pusing kamu kambuh lagi, yaudah sekarang kamu pamit sama mama, abis itu kita langsung makan," gue ngangguk ke Renjun.

   "Mah, Zyo sama Renjun pamit dulu ya, Zyo belum makan mah, mamah baik-baik ya di sana, Zyo tau pasti sekarang mama lagi seneng-seneng di surga, iya kan mah, mah, asal mama tau, Zyona, anak perempuan kesayanganmu ini, sangat menyayangi mu dan mencintai mu, I love you mama, assalamualaikum," gue ngadep ke Renjun. Renjun yang peka langsung ngubah posisi nya mendekat ke nisan mama.

   "Mah, Renjun sama Zyo pamit pulang dulu ya, mamah baik-baik di sana, Renjun akan selalu inget pesan-pesan mamah ke Renjun waktu mamah masih hidup, Renjun janji akan menjaga Zyona seperti mama menjaga Zyona, I love you mama," kata Renjun. Setelah itu kita pergi dari makam mama.

💚💚💚💚

   Author POV.

   Zyona dan Renjun sudah sampai di tempat makanan yang mereka tuju. Mereka segera memesan menu dan duduk di meja.

   "Kamu jangan sedih lagi ya Zy, kamu gak akan kesepian kok,"

   Renjun dari tadi melihat Zyona yang sangat murung dari mobil sampai restoran. Ia tahu seberapa sayang nya Zyona dengan mama nya. Karena Renjun memang sudah dekat dengan mama Zyona.

d i f f e r e n t | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang