Jangan lupa untuk vote, gak bayar juga gak nguras tenaga, tinggal pencet bintang di pojok🖤
•••
jika kamu ingin pergi, Aku lepaskan. Jika kamu ingin kembali, aku tunggu."How about this? "Tanya Gissel pada Vero dan Airin
Hari ini Airin dan Vero diganggu oleh Gissel yang meminta antar ke butik. Sebenarnya Gissel hanya mengajak Vero, tetapi Vero memaksa agar Airin ikut. " Terserah lo!"
Gissel menurunkan bahunya. "Yah, Airin menurut lo gimana?"
"Terserah lo!"
Yah, kenapa sih?
Gissel menatap kedua sejoli itu dengan raut wajah kesal. "Kenapa sih lo berdua itu gak bisa yang pura - pura kek apa biar gue seneng?"
"Siapa lo? Saudara buka, adik bukan, kakak bukan, sahabat bukan," Jawab Airin.
"Lo nganggap gue musuh?"
"Tuh nyadar. Gue diem bukan berarti gue suka ya lo seenaknya,"
Gissel menatap Vero dan memegang lengannya. "Ver? Kamu juga nganggap aku musuh?"
"Musuh? Pengennya gitu Sel, tapi sayangnya gue bukan tipe orang yang mencari musuh,"
Gissel telak kalah oleh Nindy, sepertinya gadis itu segalanya di keluarga besar Vero. Termasuk sahabat karibnya. Apa bagusnya sih Nindy?
"Yaudah lah Ver! Gue mau balik, ada urusan sama Nindy," Ucap Airin.
"Mau ngapain sama Nindy?"
"Gak usah kepo ah! Mau nitip salam sama dia?"
Vero tersenyum tipis. "Iya, salamin,"
"Kalo diterima ya?" Tanya Airin dengan menyengir dan meninggalkan butik tersebut.
Tinggalah Gissel dengan Vero. Tangan Vero dilipatkan di dadanya, ia melihat Gissel yang duduk dengan raut kecewa, Vero menendang sepatu Gissel. "Kenapa lo? Udah belanjanya?"
"Ver! Bisa gak jangan bersikap kasar sama aku? Aku juga cewek! Aku sama kaya Nindy, butuh kasih sayang!"
Vero menghela nafasnya, benar yang dikatakan kedua sahabatnya kemarin, Gissel menyembunyikan sosok iblisnya dengan topeng malaikatnya. Gissel selalu merasa menjadi korban, padahal banyak korban yang terkena bully olehnya. "Udah lah! Gak usah drama! Lo mau balik gak? Gue lagi baik hati,"
"Ver! Kita ini apa sih sebenernya? Gak bisa ya kita kaya dulu lagi?"
"Kalo lo mau tau, kita itu bukan siapa - siapa, lo sama gue juga udah gak ada "Kita" Lagi,"
Vero meninggalkan Gissel untuk kedua kalinya. Gissel tersenyum sinis menatap punggung Vero yang menjauh. "Apa perlu gue bunuh cewek kesayangan lo itu?! Arghhh! Gimana caranya ini?!"
•••
"Habis dari mana Ver?" Tanya Ardi-papa Vero.
Vero duduk di sebelah papanya dan menyandarkan punggungnya. "Jangan paksa aku sama Gissel lagi pa, aku capek, tingkah dia nyebelin,"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Couple (SUDAH TERBIT)
Teen FictionCover by : wira putra *BEBERAPA BAB DI HAPUS UNTUK KEPENTINGAN PENERBIT Banyak orang di luar sana yang ingin memiliki kekasih yang sempurna. Tapi, tak selamanya sebuah hubungan berjalan dengan sempurna. Akan ada di tengah perjalanan, ketika kamu sed...