🔬|| Nueve 🔵

33 8 3
                                    

Jangan kaget! Wkwk
Mulmed: Joanna a.k.a Rena, di tempat parkour. Baru pemanasan tuh gaes

*anggap aja rambutnya biru yak hehe

😌

🍬🍬🍬

Tanpa sadar dia telah terbiasa menjadi kepribadian keduaku.
Yang terus mengendalikan diriku disaat waktu tertentu.
Kuharap dia tidak muncul di diriku saat di depan kamu.

(Mewakili kegundahan hati si singa galak)

🍬🍬🍬

Hewan paling galak itu apa sih?
(Menurut pendapat masing-masing)

Enjoy baca cerita Chemistry
📚

🔬🔬🔬

"Lo memainkan peran dengan baik, Aretina."

Rena mendengus kasar mendengar pujian atau bisa dibilang, sindiran yang dikatakan oleh Barrel. Lantas gadis itu memutar kedua bola matanya.

"Maksud lo?" Tanya Rena ketus.

"Gue yakin lo mengerti apa maksud perkataan gue," jawab Barrel datar. Pemuda itu tersenyum sinis, tampak arogan.

Dasar iblis arogan! Rena memaki dalam hati.

Keadaan hening setelah perkataan Barrel. Rena menekuk wajahnya kesal sambil membuang muka ke arah kaca mobil, melihat pemandangan di pagi hari. Barrel, memandang lurus ke arah depan. Sedangkan Arnold dan Sawyer sibuk mengurusi pekerjaan masing-masing dengan canggung.

Setengah perjalanan, keadaan hening pecah ketika Rena membuka suara.

"Gue turunin di sini aja," ucap Rena ketus ketika matanya menangkap sebuah halte yang tampak modern dari kaca mobil.

"Kenapa harus turun disana Nona Winata?" Tanya Arnold sopan. Bahasa gaul-nya hilang lenyap seketika.

Rena berdehem, "Bahkalan heboh nanti kalau gue turun dari mobil si slime ini. Jadi gue turunin di situ aja, biar lanjut jalan." Jawabnya, tak segan menggunakan bahasa gaul kepada Arnold yang sudah mencoba sopan kepadanya.

"Enggak apa nih, Rel?"

Barrel menoleh, memandang Rena datar ketika pertanyaan tersebut keluar dari mulut Arnold. "Kenapa harus turun?" Tanyanya datar.

"Ck. Gak ngerti juga?!"

"Urusannya bisa ribet dan panjang. Gue turun disitu aja, lagian ayah kan nggak ngawasin. Kalau ayah awasin gue gak berani turun lah! Buruan turunin gue!" lanjut Rena dengan nada yang semakin ketus. Hilang kesabarannya untuk menghadapi makhluk datar di depannya ini.

Barrel berdecak malas. "Yaudah, pak Sawyer berhenti sebentar, pak," Perintah pemuda itu menuruti keinginan Rena.

Mobil pun berhenti. "Oke, jangan tegur gue di sekolah," ucap Rena ketus lalu membuka pintu mobil.

"Ge-er."

Rena tak peduli dan segera turun. Lalu gadis itu menutup pintu mobil. Tak lama kemudian, dilihatnya mobil mewah Barrel berjalan menjauh meninggalkannya.

Rena berjalan di trotoar dengan santai. Gadis itu menikmati langkahnya. Terlihat dari gayanya yang bersenandung pelan, terlihat begitu menikmati udara sejuk di pagi hari.

CHEMISTRY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang