1 🥀

848 39 1
                                    


Menurut kalian apa arti hidup? Seberapa berhargakah hidup bagi kalian? Jika begitu ingatlah waktu yang diberikan untuk kita hidup, gunakanlah dengan baik. Atau kalian akan menyesal.

.

.

.

Angin yang berhembus membelai lembut rambut panjang gadis itu, di kala senja itu ia memandang rumah barunya dengan perasaan sedih dan senang.

"Ibu, apakah akan berjalan lancar?" Tanya gadis itu.

"Tentu saja, ayah dan ibu selalu mendoakan yang terbaik untukmu." Ibunya tersenyum ramah sambil mengangkut kotak yang berisi barang mereka dan mulai memasuki rumah.

"Kuharap begitu." gumam gadis itu.

.

.

.

Cahaya matahari pagi masuk melalui jendela yang tidak di tutup oleh gorden semalaman, lelaki itu mengerang saat melakukan peregangan dan memasuki kamar mandi dengan malas. Setelah memakai seragam ia menyisir rambutnya dengan jari-jari tangan dan memakai sedikit parfum.

"Yosh, kita berangkat."

Lelaki itu membawa tasnya dan turun ke bawah.

"Nathan! Sarapan dulu."

"Aku tidak lapar bu. Aku berangkat dulu!"

"hah..anak itu selalu saja."

Nathan berjalan santai menuju sekolahan, meski jarum panjang menunjukan ke angka sebelas, ia tidak pernah takut telat. Mudah saja ia bisa memanjat gerbang sekolah dan melewati penjaga dengan mudah.

Sudah beberapa menit ia berjalan dengan santai dan gerbang telah ditutup sementara itu penjaga gerbang telah berdiri di sana, Nathan menyeringai dan mulai berlari kencang, dengan mudah ia melewati gerbang itu dan berlari kembali saat penjaga mulai mengejar. Tapi itu tidak butuh waktu lama, pengejar itu lelah sendiri.

"Yo Nat, lolos lagi hah?" tanya temannya freddy. Nathan hanya tersenyum dan memasuki kelas mereka.

.

.

.

"Bukankah pelajaran tadi menyebalkan?" ucap Freddy sambil menyesap rokoknya.

"Aku tidak mendengarkannya, aku hanya pura-pura mendengrakan." Nathan juga menyesap rokoknya. Saat ini mereka berada di belakang sekolah, tempat dimana mereka bisa santai atau membolos. Tidak pernah ada yang datang ke tempat ini karena katanya dulu ada yang datang ke sini lalu menghilang. Tapi mereka berdua tidak percaya dengan tahayul itu.

"Bukankah kau terlalu kejam, jadian satu hari dan kau memutuskannya." Freddy kembali membuka suara.

"Aku tidak peduli. Semua gadis sama saja. Aku hanya ingin bersenang-senang." Jawab Nathan santai.

"Terserahlah. Tapi kau benar-benar punya mantan yang menumpuk. Kau tidak takut mereka akan membalas?"

"Ck untuk apa aku takut." Freddy menganggukan kepalanya dan pasrah saja, temannya ini tidak kenal takut.

"Ah tuan kucing!" gadis itu mengikuti kucing yang berada di depannya, Nathan dan Freddy memperhatikan gadis yang berada di depan mereka dengan jarak yang cukup jauh dari tempat mereka duduk.

"Hei Ghisel! Ternyata kau di sini, ayo pergi di sini berbahaya, aku pernah mendengar rumor menyeramkan tentang tempat ini."

"Ha? Ahaha aku tidak pernah percaya tentang hal itu."

1 Month ||ShortStory|| [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang